3.Bakat

2.9K 322 1
                                    

Pagi hari yang cerah.
Putri Annora sudah mulai melatih tubuh,dia mulai berolahraga raga dan kemudian dilanjutkan dengan latihan memanah.

"Bukankah ini pertama kalinya putri bermain panah tapi sikap berdirinya,dan caranya memegang panahnya seakan-akan sudah dia bertahun-tahun berlatih panah"batin calandra yang mengamati putri Annora dari samping.

Putri Annora menarik anak panahnya dan..

"Jlleep. "Bidikkan nya tepat mengenai titik merah pada papan berbentuk lingkaran yang menjadi target.

"Wah.. putri hebat sekali"kata calandra,sambil tersenyum kagum.

"Tentu saja,aku kan sudah latihan bertahun-tahun di kehidupan ku sebelumnya"batin Putri Annora

"Itu biasa saja,aku bahkan bisa menggunakan 3 anak panah sekaligus untuk mencapai target"kata putri Annora sambil tersenyum,yah..dia memang sedikit sombong,tanpa basa-basi putri Annora pun mengambil 3 anak panah dan membidikkannya sekaligus.Dan benar saja ke-tiga anak panah itu tepat mengenai sasaran.

"Putri bagaimana bisa putri melakukan nya?setahu hamba semenjak hamba bersama tuan putri,ini adalah pertama kalinya tuan putri memegang busur panah". kata calandra.

"Haha..anggap saja ini bakat terpendamku"kata Putri Annora

"Tuan putri memang hebat"kata calandra.

"Calandra, misalnya aku ingin meninggalkan istana ini,dan memutuskan untuk menjadi pengembara,apa kamu akan tetap mengikuti ku atau kamu memilih untuk tinggal di sini ?"Tanya putri Annora.

"Tuan putri kenapa menanyakan hal itu?jangan bilang putri benar-benar ingin meninggalkan istana?"tanya calandra.

"Emm iya,aku sebenarnya tidak suka berada di istana,meskipun di istana ini aku di berikan kedudukan sebagai seorang putri, meskipun segala kebutuhanku terpenuhi,meskipun bisa makan-makanan yang enak,dan meski bisa tidur di kasur yang nyaman tapi aku tetap merasa tidak tenang,aku kesepian.
Ayah dan semua yang ada di istana ini tidak membutuhkan ku,tidak menginginkan aku,aku tidak berguna di sini.
Selain itu juga tidak ingin terlibat dengan perebutan kekuasaan yang ada di istana ini,aku ingin hidup damai.
Kakak,aku ingin pergi ke suatu tempat yang benar-benar bisa menghargai dan memperhatikan kehadiran ku,aku tidak punya siapapun di dunia ini kecuali kakak,apa kakak mau pergi menemaniku?"tanya Putri Annora, dengan raut wajah sedih.

Calandra yang mendengar keluhan putri Annora pun ikut merasa sedih.

"Aku tidak menyangka ternyata selama ini putri Annora sebenarnya merasa kesepian,aku bodoh dan tidak memperhatikan nya,seandaiya dulu aku lebih sering menemani dan menghibur tuan putri mungkin tuan putri tidak akan merasa kesepian seperti sekarang.Selain itu Tuan putri juga sudah dewasa dan mulai berfikir jauh,putri memang sudah sepatutnya untuk menentukan jalan hidupnya sendiri"batin calandra menyesal.

"Tuan putri tidak perlu khawatir karena hamba pasti akan menemani tuan putri kemanapun tuan putri pergi.Sekalipun itu ke tempat yang terburuk,hamba pasti akan setia bersama tuan putri.Hamba akan senantiasa berada di samping tuan putri sebagai pedang dan di depan tuan putri sebagai perisai,hamba ingin senantiasa menjadi senjata sekaligus pelindung bagi tuan putri"kata calandra tulus.

"Baguslah kalo begitu,aku benar-benar beruntung memiliki kakak seperti mu"kata putri Annora sambil tersenyum.

Lagi-lagi calandra dibuat tersipu dengan kata-kata putri Annora.

"Mulai besok kamu akan mulai belajar ilmu bela diri bersamaku,paling tidak kau harus bisa melindungi dirimu sendiri sebelum kita memutuskan untuk benar-benar meninggalkan istana ini"kata putri Annora.

"Maksud tuan putri,tuan putri ingin mengajari hamba bela diri?"tanya calandra

"Tentu saja,tadi bukan kah kamu bilang ingin menjadi pedang sekaligus perisai ku? untuk itu kamu harus lebih kuat"kata putri Annora.

Putri Annora [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang