**Di ruang kerja raja**
Raja yang mendengar keributan di luar ruangannya,segera keluar untuk mengecek apa yang terjadi.
"Putri Annora!"panggil Baginda raja yang melihat ke beradaan putri kesayangannya.
"Putri kecilku ternyata sudah tumbuh menjadi gadis muda yang cantik sekarang"batin Baginda raja sambil tersenyum tipis.
Putri Annora mengarahkan pandangannya ke arah orang yang memanggil namanya.
Begitupun dengan pangeran Kaili dan permaisuri Lillian.Seorang pria tampan dengan pakaian sederhana(pakaian tradisional China berwarna putih) tengah berdiri tegap di belakang permaisuri Lillian.
"Siapa lagi orang ini?"batin putri Annora.
"Salam sejahtera pada Baginda Raja"kata permaisuri Lillian sambil membungkukkan badannya.
Diikuti oleh salam dari pangeran Kaili dan para pelayan istana."Ah.. Baginda Raja?itu berarti dia adalah ayahanda,aku tidak menyangka ternyata ayahandaku adalah sosok yang terlihat masih begitu muda dan bahkan tampan"batin putri Annora terkejut.
"Salam sejahtera pada yang mulia baginda raja"kata Putri Annora sambil membungkukkan badan.
Perlahan ingatan2 kecil tentang ayahnya itupun muncul.
Baginda raja adalah orang yang ramah,murah senyum,dan sering menemani putri Annora bermain sewaktu kecil, tapi semenjak kematian ratu,Baginda raja menjadi dingin terhadapnya,bahkan dia terlihat seperti tidak memperdulikan nya lagi, begitulah ingatan yang di kepala putri Annora.
"Ada keributan apa di sini?"tanya Baginda raja.
"Ampuni putri Baginda,tanpa izin dari Baginda putri sudah lancang untuk memasuki istana utama,dan membuat kekacauan yang mengganggu waktu istirahat baginda"kata putri Annora sambil membungkukkan badannya.
"...."Baginda raja terdiam sejenak,dia agak kecewa ketika mendengar kata-kata putri Annora.Dia kecewa karena putri kecilnya itu memanggil dia dengan sebutan *Baginda raja*,rasanya seperti orang lain saja,Baginda raja ingin putri Annora memangilnya *Ayahanda*.
Permaisuri Lillian menyentuh lengan Baginda raja.
"Baginda jangan memarahinya,dia memang ceroboh karena keluar dari istana pengasingan tanpa izin,tapi dia ke sini dengan niat yang baik,jadi jika Baginda ingin menghukum maka hukum hamba saja,ini semua karena kelalaiannya hamba yang tidak bisa mendidik tuan putri"kata permaisuri Lillian,yang berpura-pura baik di depan raja.
Padahal dia sebelumnya memarahi putri Annora habis-habisan."Ada keperluan apa kamu datang ke sini?apa ada sesuatu yang penting yang ingin kamu sampaikan?"tanya Baginda raja dengan wajah sedikit suram.
"Kenapa wajahnya suram begitu?apa dia tidak senang melihat kedatangan ku?ah..sudahlah yang penting sekarang aku harus terlihat baik dulu di depannya,tidak peduli kalo dia memarahi nanti"batu putri Annora yang melihat raut wajah Baginda raja.
"Putri kesini ingin mengirim makan siang untuk Baginda,tadi putri meminjam dapur istana untuk menyiapkan makan siang ini"kata putri Annora sambil tersenyum riang pada Baginda raja.
"Sudah lama rasanya tidak melihat dia tersenyum,dulu setelah aku mengirimnya ke istana pengasingan dia selalu menghindari pertemuan denganku,bahkan dia juga sering berpura-pura sakit karena tidak mau menemuiku"batin Baginda raja.
Baginda senang melihat putri Annora tersenyum,padahal semenjak kematian Ratu,putri Annora selalu terlihat sedih dan menderita.
Hal itu membuat Baginda merasa bersalah pada putri Annora karena tidak bisa menjaga dan menemani putri Annora menggantikan istrinya.
Karena kepentingan/serta banyaknya urusan kerajaan,dia tidak pernah ada waktu untuk putri Annora.
Hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengasingkan putri annora,demi menjaganya dari muslihat selir-selir kerajaan,yang tidak menyukai kehadiran putri Annora sebagai putri kesayangan raja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Annora [SLOW UPDATE]
Ficção HistóricaTentang seorang cewek Hikikomori yang mengalami kehidupan keduanya setelah mati. Cerita ini asli dari pemikiran penulis yak (Walaupun ada beberapa adegan terinspirasi dari beberapa anime/manga yang penulis pernah baca/tonton :v) Tapi alur/jalannya c...