**Di halaman paviliun pengasingan**
Pagi yang cerah..
Sesuai dengan perjanjian kemarin,pagi ini jendral Andalas dan putri Annora sudah berada di halaman paviliun pengasingan untuk bertanding pedang.
Jendral Andalas dan putri Annora hanya berdua saja di sana karena tadi pagi Calandra dan Sierra minta izin untuk berbelanja ke pasar."Kalo begitu langsung saja"Kata putri annora yang mulai menodongkan pedangnya.
Jendral Andalas tersenyum tipis kemudian mengeluarkan pedangnya.
Merekapun saling menyerang dan menangkis dengan menggunakan pedang.
"Tring..trinng.."suara pedang mereka saling bertubrukan.
Kelihatannya mereka seimbang.
"Di mana dia mendapatkan teknik pedang seperti itu?aku baru pertama kali melihat teknik pedang yang dia gunakan sekarang.
Teknik pedangnya tidak berasal dari kerajaan Utara.
Apa selama 3 bulan kepergianku putri Annora diam-diam berlatih pedang dengan seseorang di luar kerajaan?hmhhf..."batin jendral Andalas"Secara teknik aku mungkin lebih unggul,tapi secara kekuatan,jelas aku akan kalah..tubuh kecil yang lemah ini benar-benar menyebalkan, setelah pertandingan ini aku akan menaikkan berat badanku dan meningkatkan kemampuan fisikku"batin putri Annora.
"Tranggg..."Pedang putri annora terlempar ke tanah karena tebasan pedang dari jendral Andalas.
"Guru maaf, sepertinya kita memang harus bertukar posisi..sesuai perjanjian kemarin sekarang putri harus jadi muridku"kata Jendral Andalas.
Kata Jendral Andalas sambil menepuk kepala putri Annora lembut.
Putri Annora mengerucutkan bibirnya.
"Suatu hari aku pasti akan mengalahkan jendral sombong ini"batin putri Annora.
"Mulai sekarang kamu harus memanggilku guru"kata Jendral Andalas.
"Iya..aku mengaku kalah,mulai sekarang aku mengakuimu sebagai guruku"kata putri Annora terpaksa.
"Kalo begitu sekarang panggil aku guru"kata Jendral Andalas
"...."putri Annora masih diam
"Sebal sekali,kenapa juga dia harus jadi guruku?"batin putri Annora
"Kalo begitu aku akan melapor pada raja kalo putrinya yang sombong itu tidak mau menerima jendral Andalas yang hebat sebagai gurunya, kira-kira bagaimana reaksi Yang Mulia Raja ya? sepertinya akan buruk.."kata Jendral Andalas mengancam.
".... apa2 an dia ini, kenapa malah mengancamku sekarang?kalo sampai ayah tau kalo aku tidak mau menerima jendral Andalas sebagai guruku,apa ayah akan marah padaku?apa ayah akan menghukumku?tidak..tidak...aku tidak boleh membuat masalah, kemarin aku baru saja mendapat kesan baik dari ayah, sekarang aku harus menjaga kesan baik itu"batin putri Annora.
"..."putri Annora masih diam sambil mengerucutkan bibirnya dan mengalihkan pandangannya dari Jendral Andalas.
"Kalo begitu aku akan melapor pada raja sekarang"kata Jendral Andalas yang kemudian melangkahkan kakinya untuk meninggalkan paviliun pengasingan.
Putri yang melihat kepergian jendral Andalas, refleks mengejarnya kemudian menarik baju bagian belakang jendral Andalas.
"Guru tupai jangan pergi.."kata putri Annora yang menahan rasa sebal dan malunya,hah... padahal kemarin dia bilang akan mengalahkan jendral tupai,tapi kenyataannya malah dia yang di kalahkan jendral itu.
Jendral Andalas menghentikan langkahnya.
Dia tersenyum kemenangan.
Jendral Andalas kemudian membalikkan badannya.Ditatapnya wajah putri Annora yang tertunduk dihadapannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Annora [SLOW UPDATE]
Historical FictionTentang seorang cewek Hikikomori yang mengalami kehidupan keduanya setelah mati. Cerita ini asli dari pemikiran penulis yak (Walaupun ada beberapa adegan terinspirasi dari beberapa anime/manga yang penulis pernah baca/tonton :v) Tapi alur/jalannya c...