8.Anak kecil

1.8K 218 1
                                    

°°Di hutan liar

"Wah... putri hebat sekali baru sebentar saja putri sudah mendapatkan 2 rusa"kata calandra yang melihat hewan buruan yang di dapat putri.

Putri Annora memang hebat baru beberapa menit sampai di hutan
Dia sudah mendapatkan 2 rusa.

"Ini cuma kebetulan kok,tadi rusa ini letaknya cukup berdekatan,jadi aku membidikkan  2 anak panah sekaligus untuk menangkap mereka"Kata putri Annora, sambil tersenyum.

"Justru itu,tuan putri sangat hebat bisa menggunakan 2 anak panah sekaligus untuk melumpuhkan 2 rusa.Putri sangat cerdas dan berbakat"kata calandra kembali memuji tuannya.

"Kakak ini berhenti lah memujiku,kamu benar-benar membuat ku malu"Kata putri Annora sambil mengerucutkan bibirnya.

Putri Annora terlihat sangat imut seperti anak kecil.

                                ***

"Apa dia benar-benar si gadis kecil ceroboh yang aku kenal selama ini,aku tidak tahu dia bisa belajar membidik 2 anak panah sekaligus untuk melumpuhkan 2 target.
Apa kepergian selama 3 bulan ini,dia sudah banyak belajar dan menjadi orang yang berada?,dia sangat murung,lemah, penakut dan ceroboh,tapi sekarang dia terlihat lebih berani,ceria,dan lebih tangguh,dia bahkan tidak demam setelah kejadian semalam"batin jendral Andalas,yang mengamati putri Annora dari kejauhan.

                                 ***

"Tuan putri,ayo kita pulang..kita sudah mendapat cukup banyak buruan,dan ini juga sudah mulai sore"kata calandra.

"Tunggu dulu,aku seperti nya mendengar seseorang"Kata putri Annora,dia samar-samar mendengar suara anak kecil yang sedang menangis.

Putri Annora pun kemudian turun dari kudanya.

Dan langsung berlari pergi menuju sumber suara.

"Putri jangan masuk terlalu dalam, berbahaya,bisa-bisa ada binatang buas" kata calandra mengingatkan tapi putri Annora tidak perduli,dia terus berlari ke arah sumber suara.

Calandra pun ikut turun dari kuda dan mengikuti putri Annora.

Sampai di sumber suara,putri Annora membelalakkan ke dua matanya,dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat,sebuah pemandangan yang sangat menyesakkan dada.

Seorang anak perempuan berumur 10th sedang tertunduk menangis melihat ayahnya di makan beruang liar berwarna coklat.

"Ayah..hiks..hiks..ayah...jangan tinggalkan Sierra...ayah Sierra takut"kata si gadis kecil yang terus menangis terisak.

Putri Annora yang melihat itu merasa kasihan dan marah.

Dia menarik tiga anak panah sekaligus untuk membidik punggung beruang besar yang sedang memakan tubuh ayah dari si anak kecil yang dia temui.

"Pasti menyakitkan melihat seseorang yang berharga untuk kita dibunuh tepat di depan kita,pasti menyakitkan ketika kita tidak bisa melakukan apapun untuk melindungi nya,pasti menyakitkan"batin putri Annora.

Dia melepas anak panahnya.

"Jlleep.."ketiga anak panah itu tepat mengenai punggung si beruang.

Beruang itu  mengerang marah kemudian berlari ke arah putri Annora.

Putri Annora tertunduk diam,dia masih terkejut dan tidak menyangka dengan apa yang dia lihat.

"Sejak kecil aku tidak memiliki apapun yang berharga dan sampai akhir hidupku pun aku tidak pernah mengerti bagaimana sakit kehilangan,tapi melihat anak kecil yang malang,yang melihat secara langsung kematian ayahnya dengan cara mengenaskan seperti itu,entah kenapa hatiku terasa ikut sakit"batin putri Annora.

Putri Annora [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang