a-anu

2.7K 277 21
                                    

"Minho! Mama udah bilang jangan dekat-dekat sama dia lagi! Dia terlalu buruk buat kamu!"

Chan hanya menunduk mendengar cacian ibu kekasihnya. Dia hendak melangkah mundur, tapi Minho menahan lengannya.

"Mama boleh suruh aku jauh-jauh sama Kak Chan, tapi Mama ga bisa ngelarang anakku deket sama ayahnya!" sungut Minho memegang perutnya sendiri, membuat setiap orang di ruang itu terkejut mendengarnya, termasuk Chan.

"Mama tega liat aku ngebesarin anak ini sendiri?" ujar Minho yang matanya mulai berkaca-kaca.

Sementara itu, Chan masih terkejut. Minho mengencangkan pegangan di lengannya demi memberinya kode untuk menurut saja.

Ibu Minho nampak semakin penuh amarah. Beliau melangkah mendekat hanya untuk memberi tamparan ke pipi Chan. "Brengsek. Kamu udah ngerusak masa depan anak saya." beliau hendak kembali melayangkan pukulan kalau saja Minho tidak menghalanginya.

"Ma.., jangan sakitin ayahnya anakku." airmata Minho sudah jatuh sedari tadi. Dia kembali memberi kode pada Chan untuk mulai buka suara.

"Saya akan bertanggung jawab." ujar Chan menerima kode yang disampaikan Minho, membuat kekasihnya itu bersorak kegirangan di dalam hati. "Saya akan bertanggung jawab untuk masa depan Minho," tangannya terulur untuk memegang perut Minho, "dan anak kami."

Ibu Minho menatap anaknya penuh kekecewaan, "Kenapa, Nak? Kenapa dia?"

"Aku cinta sama dia, Ma." ujar Minho menggenggam tangan Chan di perutnya, "Dia bahagiaku."

Ibu Minho tersenyum. Beliau menyeka air di sudut matanya lalu menepuk bahu anaknya, "Besok. Kalian harus menikah besok. Mama ga mau perut kamu besar tanpa suami. Mama ga mau cucu Mama ga punya ayah."

Mendengarnya membuat Minho langsung menyerang ibunya dengan pelukan, "Maafin Ino, Ma. Ino janji ga akan nyesalin pilihan Ino kali ini."

"Mama cuma mau kamu bahagia, No."

×××

"Gila! Aku ga percaya, Mama percaya."

Chan masih bingung, "Tapi, Minho, aku ga pernah apa-apain kamu."

Minho mengangguk, "Iya, Kakak emang ga pernah apa-apain aku."

"Terus yang di perutmu anak siapa?"

Minho tertawa melihat Chan yang bingung. "Ih, Kak Chan ga mudeng juga? Aku bohong, Kak."

"Bohong? Kamu bohongin Mamamu?"

Minho hanya mengangguk dengan senyuman, membuat Chan makin heran.

"Dan kamu seneng?"

"Seneng, dong! Akhirnya aku bisa jadi punya Kakak beneran, selamanya!"

Chan ikut tersenyum, "Aku juga seneng kalo kamu seneng." dia kembali terfikirkan sesuatu, "Tapi, soal anak itu gimana? Ga mungkin perutmu bisa buncit kalo ga ada anaknya."

Minho tersenyum penuh makna, "Kita bikin sekarang aja, gimana?"

Mata Chan membulat terkejut, terlebih saat Minho tiba-tiba melompat ke pangkuannya dan menggesekan bokongnya di sana.

"Karna bayinya ga ada, kita bikin sekarang. Biar Mama ga tau kalo aku bohong."

Sial. Chan mana bisa tahan merasakan gesekan di bagian bawahnya sekaligus wajah Minho yang memerah begitu.

"Menurut Kakak, gimana?" Minho sengaja menggigit bibirnya saat merasakan sesuatu menonjol di bawah sana.

"A-aku takut."

"Takut apa?"

Chan menelan liurnya susah payah. "Takut ga bisa berhenti."

"Kalo gitu, jangan berhenti." Minho tersenyum sebelum menangkup wajah Chan, "Jangan berhenti sampe bayinya jadi."

Chan yang sudah kepalang nafsu segera membalik posisi keduanya dan mengukung Minho di bawahnya.

"Jangan salahin aku kalo kamu ga bisa jalan besok." ujar Chan sebelum melahap habis bibir Minho.

Mari biarkan Chan yang mengambil alih cerita 'buat anak' malam ini.

×××

hey, guys. long time no see!
maaf menghilang belakangan ini.
kemarin-kemarin sakitku kambuh,
habis itu hapeku rusak jadi ga bisa
ngetik ㅠㅠ

dan ya, maaf juga aku ga bisa
buat chapter bonus yang kalian
mau karna.. aku bingung.

bingung mau lanjut gimana,
bingung mau di mobil apa perpus,
bingung kenapa aku bingung.

jadi, berhubung belum bisa lanjut itu,
aku buat cerita gantung lainnya.
*yeaayyyyy*

setelah ini aku mau izin hiatus dulu.
mau jadi anak soleh biar banyak
rezeki. sama mau cari jodoh yang
dikasih alamat palsu.

aku akan balik kalo aku inget
jalan pulang, jadi sampai ketemu
nanti, esok, atau kapan-kapan!

juga, selamat berpuasa bagi yang
menjalankan! kurangin baca yang
anu-anu ya! semangat semuanya!

Bianglala +banginhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang