Aset

2.5K 310 30
                                        

Minho menusuk-nusuk pipi Chan yang masih mengabaikannya. Chan benar-benar mengabaikannya sepanjang live tadi. Padahal Minho sudah mencoba berbagai cara agar Chan mau meliriknya, seperti yang dilakukannya sekarang, tapi sepertinya Chan benar-benar masih kesal.

"Hyung,"

Chan hanya berdehem menjawabnya, masih sok sibuk dengan laptopnya. Minho jadi ikutan kesal. Tapi, tidak. Dia harus membuat Chan berhenti mengabaikannya, jangan malah membuat semuanya makin berantakan.

"Hyung masih marah?"

Chan hanya diam. Serius. Kalau Minho sedang dalam kondisi mood yang tidak bagus, dia akan meledak sekarang.

Minho akhirnya memilih untuk terkekeh, berhasil membuat Chan meliriknya bingung. "Angry looks good on you, Hyung."

"And now he speaks English." Chan memutar malas bola matanya sebelum kembali sok sibuk dengan laptopnya.

Iya. Dia masih kesal. Bisa-bisanya Minho menyetujui untuk memakai crop-top di perform nanti? Kalau Minho sampai masuk angin, bagaimana? Lagipula, itu 'kan asetnya Chan. Kenapa harus disebar untuk khalayak ramai?

"Hyung, serius masih marah?"

Chan hanya mendiamkan Minho. Entah. Chan takut kalau dia menjawab, dia akan terbawa emosi dan menghancurkan semuanya.

Minho tersenyum melihat kerutan kesal yang muncul di dahi Chan. Dia mengulurkan telapaknya, menuju tangan Chan yang sibuk dengan keyboard, lalu menautkan jemari keduanya. "Serius, nih? Masih marah?"

Chan terdiam kali ini. Minho ini kenapa manis sekali, sih? 'Kan Chan jadi ingin cium.

"Ya udah. Kalo Hyung masih marah, aku pulang duluan sama anak-anak." Minho melepas telapaknya dari tangan Chan lalu hendak beranjak. Namun, dia terpaksa kembali duduk karena Chan menarik tangannya dan kembali menautkan jemari keduanya.

"Hyung mana bisa marah lama-lama sama kamu, sih?" kata Chan dengan nada kesal, sibuk mengetik di laptopnya, sambil masih mengenggam tangan Minho.

Minho kembali tersenyum dibuatnya. Hyungnya ini kenapa lucu sekali, sih? 'Kan Minho jadi ingin cium.

"Terus kenapa diemin aku? Hyung bahkan ga natap mataku sepanjang live tadi."

"Aku ga sanggup. Nanti aku meledak."

Minho dibuat terkekeh mendengarnya. Serius. Dia gemas ingin cium. Jadilah Minho memonyongkan bibirnya dan menempelkannya sekilas dengan pipi Chan yang tadi dia tusuk. Melihat telinga Chan yang perlahan memerah, membuat Minho terkekeh lagi.

"Kalo Hyung beneran ga suka, nanti aku diskusiin lagi, deh, sama Stylist-Noona biar ga usah pake crop-top segala. Gimana?"

Chan akhirnya memberanikan diri menatap Minho, "Beneran?"

Minho mengangguk yakin dengan senyumannya, membuat Chan ikut tersenyum juga.

"Hug?"

Minho segera menghamburkan diri ke pelukan Chan dan mengusap-usap punggung itu.

"Maaf, ya. Hyung ga mau kamu kedinginan."

"Iya, aku tau. Aku juga tau kalo Hyung ga mau punya Hyung dibagi-bagi sama yang lain."

Chan hanya terkekeh malu mendengarnya.

×××

tolong. aku gemas.

oke, aku ngga stop buku ini,
tapi mungkin akan slow-up,
soalnya aku beneran kehabisan
konten. jadi, serius gapapa?

Bianglala +banginhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang