...?

2.9K 274 25
                                        

"KIM SEUNGMIN!!!"

Mendengar namanya diteriaki, Seungmin memutar malas bola matanya, "Here we go again."

Pintu kamarnya terbuka tiba-tiba memunculkan sosok Changbin di sana. "Tolongin aku, kek! Kok malah maju sendiri!? Gara-gara kamu kan, aku jadi mati!"

"Hyung, aku di jalur bawah, ya."

"Ya tapikan—"

"Argh! Seo Changbin berisik banget!" ini Minho, merasa tidurnya terganggu karena ocehan Changbin. "Awas aja kamu, bocah!" ancamnya sebelum keluar kamar dan mengungsi ke tempat lain.

"Jangan teriak-teriak terus, sih, Hyung. Aku gemes, nanti aku makan bibirnya."

"Ish! Kamu tolongin aku, dong, makanya!"

"Ya udah, sini-sini." Seungmin menggeser posisinya dan menepuk bagian kosong kasur Hyunjin yang dia tiduri.

Changbin menurut. Dia merebahkan diri di samping Seungmin dan kembali memainkan ponselnya. Sesekali melirik ke layar ponsel Seungmin, dia lalu berujar, "Lewat tengah, ya."

"Oke, tapi Hyung jangan teriak-teriak. Nanti kupingku sakit."

"Iya, ngga janji."

"Hyung!"

"Iya! Oke-oke!"

×××

"ARGH! KOK MATI LAGI!?"

"Aku juga, Hyung. Hyung, sih, ga bisa main."

"Kok aku?! Kamu, dong, Seungmin, yang lebih jago, harusnya bantu aku!"

"Aku udah bantu, ya! Sampe ikut mati, tuh, liat!"

"Kim Seungmin, ga boleh teriak-teriak ke yang lebih tua!"

"Hyung duluan, ya, yang teriak-teriak!"

"Yakan—mphh—"

"Serius, Hyung bawel banget, ngeselin."

"Oh, berani kamu ya, cium-cium. Sini kamu, Hyung bikin habis nafas."

×××

Hyunjin baru tiba di dorm dan hendak merebahkan diri di kasurnya. Namun, saat membuka pintu kamar dan mendapati Changbin sedang melahap habis bibir Seungmin di kasurnya, dia menunda niatnya. Sebelum meninggalkan mereka berdua, Hyunjin sempat berseru, "Awas aja kalian berdua, kalo kasurku sampe kotor!"

Hyunjin lalu membanting pintu dari luar dan menghela nafas. Di saat yang bersamaan, Jisung juga baru kembali dari kelasnya. "Oh, Hyunjin? Ga istirahat?"

"Kasurku dipake." Hyunjin menjeda sejenak. "Sung, cuddle, yuk. Aku capek banget."

"Boleh. Tapi aku mandi dulu ya, habis keringetan."

"Ga usah mandi. Nanti juga keringetan lagi."

×××

Tok.. tok.. tok...

"Masuk!"

Pintu terbuka, menampilkan Minho dengan muka bantalnya. Chan tentu dibuat bingung.

"Minho? Kenapa ke sini?"

"Seungmin sama Changbin berisik. Aku ikut bobo di sini, ya?"

Chan mengangguk, "Boleh. Sebentar, Hyung beresin dulu sofanya." dia hendak bangkit dan membereskan sofa kalau saja Minho tidak lebih dulu mencegahnya.

"Ga usah. Aku bobo di sini aja." Minho mendorong Chan agar kembali duduk di kursi. Dia lalu mendudukan diri di pangkuan Chan. Mereka duduk berhadapan dengan lengan dan kaki Minho yang melingkari punggung Chan, juga kepalanya yang dia sandarkan di bahu lebar milik Chan.

Chan hanya tersenyum merasakan beban di pangkuannya. Dia lalu mengusap punggung Minho, "Nanti pegel kalo begini." Chan dapat merasakan gelengan sebelum Minho menjawab.

"Ga pa-pa, aku suka begini."

Chan terkekeh mendengarnya. Dia masih mengusap punggung Minho, "Koalaku lagi manja, ya?" Chan bisa merasakan anggukan sebelum dengkuran halus mulai menyapa indra pendengarannya. Dia tersenyum lalu balas memeluk koalanya, "Sleep tight, Baby."

×××

keganti ga judul booknya?
kalo ngga, aku gagal berarti:(

Bianglala +banginhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang