prolog

234 33 4
                                    

Bugg...

Pukulan dari Arya membuat pria berkacamata itu terjatuh. Gissel terus menahan air matanya, dia merasa kasihan pada Swaran.

Swaran terus menangis minta tolong, semua orang mengabaikannya karna mereka tidak mau berurusan dengan Arya dan teman-temannya.

"Ibu!"

Arya memukul bibir Swaran hingga Swaran menjerit kesakitan.

"Ampun!!"

"Ha?? Ampun tidak ada yang akan mendengar lo disini!"

Arya terus membully Swaran layaknya Binatang. Gissel mengepal tangannya, ia tak mampu melihat Swaran yang terus di siksa.

Gissel teringat masa Smpnya dulu, dia pernah mengalami apa yang dirasakan oleh Swaran.

Dia pernah di bully abis-abisan, sampai Gissel hampir putus asa. Gissel hampir mengakhiri hidupnya.

Gissel dulu sangatlah cupu, satu pun orang tidak ada mau berteman dengan nya, hingga suatu saat Gissel mengubah dirinya ia mengikuti Silat hingga kini tidak ada satu pun yang menggangunya.

"Ampun, Swaran gak ada salah dengan Arya, kenapa sih Arya terus menggangu Swaran." Swaran sangat merasa kesakitan.

"Lo memang gak ada salah sama gue, tetapi gue benci lihat muka lo yang cupu itu!"

Bugg...

Pukulan mendarat di pipi Arya. Gissel tak mampu menahan amarah nya.

Gissel memukuli Arya membabi buta. Semua orang kaget melihat tingkah Gissel.

"Lo pengecut beraninya sama yang cupu, lawan gue, gue kira lo paling jago di sekolah, bangun lawan gue bangsat!" hentak Gissel.

Swaran menangis ia lari membelakangi Gissel.

Gissel mengusap air mata dari pipi Swaran. "Lo tenang lo aman sama gue!"

Arya tersenyum, Arya tak menyangka jika Gissel membantu si cupu Swaran.
"Lo bela si cupu!" Teriak Arya.

"Kenapa lo marah!" Gissel memeluk tubuh Swaran. "Gue akan selalu melindungi lo dari orang yang ingin jahatin lo!"

Gissel menatap semua orang-orang yang berada dikelas. "Mulai sekarang lo pada harus tau, Gue sama Swaran sekarang resmi pacaran. Jadi lo pada jangan pernah ganggu Swaran, dia sekarang gue lindungi."

Arya meludah. "Lo mau sama si cupu ini!"

"Iya kenapa, setidaknya gue gak sama lo yang pengecut yang berani nya sama orang lemah!" Gissel menggandeng tangan Swaran dan membawa Swaran duduk dibangku.

"Swaran lo aman sama gue, lo gak usah takut!" Gissel membelai rambut rapi Swaran.

Gissel berjanji dia akan selalu menjaga dan melindungi Swaran.

Vote comment!

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang