Inget Budayakan Follow dan Vote jika membaca. Maaf lama update soalnya lagi sibuk banyak kerjaan.
Happy Reading syg😘
Swaran kapan kamu pulang, aku rindu sama kamu. Aku ingin berada disamping kamu lagi Ran. Aku kepingin ketawa sama - sama, nagis bersama. aku kepingin kamu ada lagi buat aku Ran. Cepat pulang ya Ran.
Gissel terus menatapi foto Swaran. Sudah 1 bulan Swaran berada di Amerika. Gissel selalu sabar menunggu. Menurut Gissel Swaran akan kembali lagi.
Aku yakin kamu pasti pulang, kamu gak akan membiarkan aku sendiri. I Love You Swaran.
Tok.. Tok.. Tok..
"Sel ayo berangkat, gue udah siap ni!"
"Ya, sabar!"
Setelah mempersiapkan perlengkapan sekolah. Gissel pun mengikuti Andi.
Akhir - akhir ini Gissel kerap diantar jemput oleh kakaknya atas perintah ayahnya. Gissel sudah berjanji bahwa dia akan rajin sekolah.
Andi memakirkan motor Cbr merahnya di depan gerbang sma. Gissel pun turun seraya mencium pundak tangan kakaknya.
"Nanti gue jemput lu jam berapa?" tanya Andi.
"Jangan jemput, gue ada les tambahan entar gue pulang pake taxi online saja!" tutur Gissel.
"Awas lu bohong!"
"Iya!"
Andi pun pergi meninggalkan Gissel yang tengah menatap kepergiannya.
"Oi"
Gissel terkejut. Tiba - tiba Rasti datang memukul pundaknya pelan. "Eh lu ngagetin aja!" ucap Gissel seraya memukul jidat Rasti pelan.
"Hehe, oh ya sel gue ada kabar gembira buat lu!"
Kabar gembira, kira - kira apa ya kabar gembira yang ingin diucapkan Rasti.
"Apa!"
Kedua tangan Rasti mengambil alih bahu Gissel. Rasti kelihatan begitu gembira. "Lu pasti bakalan seneng sel-"
"Ah palingan ulangan ditunda!" potong Gissel.
"Bukan itu, lu motong aja!" ujar Rasti kesal.
"Terus apaan!"
"Sel Swaran kembali sel, Swaran kembali!"
Dubb..
Ucapan sang Rasti berhasil membuat jantung Gissel berdetak kencang dan hati Gissel bernari - nari. Sudah lama ia menantikan kedatangan Swaran. Gissel rindu dengan kemanjaan Swaran, Gissel ingin cepat - cepat melihat Swaran.
Senyuman indah terlihat jelas dibibir wanita berambut pendek itu. "Serius lo kan! Dimana dia sekarang?" tanya Gissel.
"Di kelas!"
Setelah mendengar ucapan Rasti. Gissel pun berlari tergesa - gesa seraya menuju kearah tujuannya.
"Sel tungguin!"
😭
Senyuman manis Gissel makin menjadi seraya menatapi seorang pria tengah duduk di kursi ujung. Swaran kelihatan berbeda. Penampilannya sangat berubah total. Rambut yang dulu selalu rapi, menjadi berantakan. Baju yang selalu dimasuk ke dalam, malah dikeluarkan. Kacamata yang selalu dipakainya, malah tidak ada. Penampilan Swaran bisa dikatakan sebelas dua belas dengan penampilan Arya.
"Swaran!"
Baru Gissel ingin melangkah, namun para siswi - siswi deluan menyambar Swaran. Mata Gissel memerah, ia cemburu melihat tingkah kecentilan siswi - siswi itu. Ia langsung menyampari dan menjambak salah satu rambut siswi yang duduk di samping Swaran.
"Awas lu! Jangan kecentilan jadi orang!"
Semua terkejut melihat aksi Gissel yang tak terduga. Swaran mimisahkan Gissel dan menarik lengan Gissel seraya keluar kelas.
"Lu kenapa sih?" tanya Swaran
"Lo sudah berubah ran, tampan lo kelihatan sekarang." Gissel menyentuh pipi Swaran, namun sayang. Swaran menjauhkan tangan Gissel dari pipinya.
"Jangan sentuh gue. Gue tampan! Ya gue memang tampan, gue ganteng. Seharusnya dari dulu gue begini sel. Lo dulu seharusnya merubah gue. Lo suka mengurung gue, ngelarang gue inilah gue itulah gue kepingin bebas sel dulu. Dan sekarang, kita kan udah gak bersama lagi, jadi apa jabatan lu mau ngelarang cewek deketin gue. Lo hanyalah mantan yang sangat gue benci!" setelah puas dengan ucapanya, Swaran pun melangkah meninggalkan Gissel sendiri.
"Swaran lo berubah Hiks... Hiks... Hiks..."
Entah kenapa jantung Gissel rasanya tertusuk - tusuk. Kalimat Swaran sangat menyakitkan. Apa Swaran lupa bahwa Gissel dulu selalu ada buat dia. Apakah Swaran lupa Gissel rela dimarah dan diomeli hanya karna membelanya.
Dimana perasaan Swaran sebenarnya. Gissel rasanya ingin cepat - cepat mengakhiri hidupnya.
"Gue mau mati"
Tbc
Vote Comment!
Harus di baca, peringatan buat semua.
Virus Covid - 19 atau yang biasa yang kita sebut Corana sudah merajalela di kepulauan tercinta kita ini. Maka dari itu kita harus melawan jangan sampai generasi Indonesia ini punah karena Virus itu, dengan cara berdiam diri dirumah, hindarkan tempat keramaian, selalu cuci tangan, dan kunci utama berdoa kepada sang Kuasa agar Virus berbahaya ini cepat hilang dari dunia ini.
"Hehe authornya banyak bacot!"
"Eh Arya jangan ngomong begitu ini info penting, kita harus menghindarkan Virus Corana itu. Emang lu mau mati!"
"Eh, nggaklah wan, mending lu aja yang mati!"
"Arya, Swandi bisa diam nggak!"
Itu saja info dari saya, sekian dan terimakasih.
Swandi: "Kakak cantik jangan kabur ya, baca cerita kisah hidup kami semua ya!"
Arya: "Anying lu, kisah hidup Gissel ni nying!"
Swandi: "Tapi ada kita juga sat"
Rasti: "Sudah - sudah jangan perebutin gue, gue tau kok kalo gue cantik"
Gissel: "Cantik palak lu peang! Masih cantik nenek gue dari pada lu!"
Swaran: "Sel, nenekmu dikuburan sel!"
Swandi, Arya, Rasti: "Hihi, cantik kok nenek lu ahhahaah"
Swaran
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
Novela JuvenilGissel yang selalu membuat keadaan menjadi buruk. Sifat kecemburuannya itu membuat orang benci dengannya. Terlalu sayang, takut kehilangan itu lah Gissel. Yang takut akan kehilangan sosok Swaran nya. Gissel selalu saja melarang Swaran untuk berteman...