Inget ya kakak-kakak semua kalo baca tinggalin jejaknya😊
● Happy Reading😘👹
Siap kan tisunya ya😁
Swaran saat ini sedang berjalan sendirian di koridor. Swaran masih kesal dengan tingkah Gissel yang se- enaknya merobek Novel barunya.
"Gissel itu kenapa sih, terlalu egois, sedikit-dikit marah." Swaran terus berbicara sendiri. Tanpa Swaran sadari, diam-diam seseorang mengikutinya.
Sepp...
Mulut Swaran ditutup dengan lengan seseorang, kini Swaran berada di toilet.
Prok.... Prok.. Prok...
Swaran menoleh kebelakangnya. "Arya!"
Lagi-lagi Arya. Arya tak jera, sudah berapakali ia dipukul oleh Gissel karena mengganggu Swaran.
Kini hanya ada Swaran dan Arya di toilet. Arya melepaskan seragam putih miliknya. Kini badan sispek Arya kelihatan.
Arya tersenyum tipis menatap Swaran. "Swaran Hartibadi kekasih tersayang Gissel Sriani!" Arya mengambil tongkat golf di toilet, yang sudah ia siapi dari tadi.
Kini Swaran ketakutan, ia takut kejadian dulu terulang kembali. "Arya, ampun jangan pukul Swaran!"
"Ambil ini!" Swaran merasa bingung, kenapa tiba-tiba Arya memberikan tongkat golf kepadanya.
"Gue bilang ambil!" Hentak Arya.
Swaran pun mengambil tongkat golf dari Arya. Swaran masih bingung, apa sebenarnya rencana si Arya.
"Pakai itu untuk pukul gue!" Arya melentang kan tangannya.
Swaran masih bingung kenapa tiba-tiba Arya begini, apa maksud dan tujuan Arya sebenarnya.
"Ta-"
"Gue bilang pukul!"
Plak....
"Lagi, kerasin mukulnya!"
"Tapi-"
"Gue bilang kerasin pukulnya!"
Plak....
Kini Arya tersenyum, badan Arya kini sudah memerah akibat tongkat golf itu.
"Kurang keras."
Arya masih saja menyuruh Swaran untuk memukulinya, apakah Arya waras? Kenapa tiba-tiba Arya begitu.
"Ayo pukul lagi sebanyak yang lo mau!"
Plak...
Plak...
Plak..
"Kerasin bangsat, lo itu laki-laki!"
"Swaran capek! Arya kebal!"
Arya tersenyum tipis, setelah mendengar ucapan Swaran. "Segitu aja kemampuan lo!"
Arya menendang keras Swaran hingga terjatuh. "Gitu aja udah jatuh!" Arya menarik rambut rapi Swaran dan ia benturkan kepala Swaran ke tembok.
Kini kepala Swaran mengeluarkan cairan merah, Swaran terasa kesakitan dan lagi-lagi Swaran menangis.
"Ibu!"
Arya memukul Swaran membabi buta.
"Panggil ibu lo?? Panggil Gissel lo! Lo itu laki-laki bangsat, lemah, culun, dan- " Arya menjatuhkan Swaran ke lantai. "Gak bisa apa-apa!"
Arya menantap Swaran dengan penuh amarah. "Gue heran sama Gissel, kenapa dia begitu cinta sama lo, lo itu lemah, gak bisa apa-apa! Gue kasihan sama Gissel, dia selalu membela lo, dia selalu menahan sakit, dia rela dihukum, dimarah hanya demi lo! Lo itu siapa sih? Gue heran? Apa sepesialnya lo, apa lo malaikat?"
Tak di sangka Arya mengeluarkan air matanya seraya duduk di samping Swaran. "Asal lo tau, gue dari smp sudah suka sama Gissel, gue suka waktu rambutnya dikincir kuda, gue suka ngelihatinnya dari jauh! Gue suka semua dari Gissel!"
Betul! Dari dulu Arya sudah suka sama Gissel. Arya dan Gissel pernah sekolah bersama di waktu smp. Memang Gissel itu adalah wanita yang udik. Keudikan Gissel itu lah membuat Arya jatuh cinta.
Mereka di pertemukan kembali di sma, Arya sempat terkejut dengan perubahan Gissel. Gissel menjadi, wanita yang cantik dan yang paling utama pintar dalam bela diri. Hati Arya semakin ingin menyambut kehadiran Gissel, segala usaha Arya lakukan demi untuk memikat hati Gissel. Namun..
"Saat lo hadir, Gissel benci sama gue. Gue gak bisa ngedekatin Gissel lagi. Gue lebih sayang Gissel dari pada lo! Dan kenapa Gissel lebih milih lo ketimbang gue!"
Swaran mengusap air mata Arya. "Arya jangan sedih! Swaran bisa kok ngebuat Arya pacaran sama Gissel! Asalkan Arya selalu menyayangi Gissel dan selalu membuat Gissel bahagia!"
Arya melirik Swaran. "Lo yakin? Lo kan pancarnya!"
"Iya Swaran yakin! Jika itu membuat Arya senang, Swaran rela ngelepasin Gissel demi Arya."
Arya memeluk tubuh Swaran. "Makasih, gue akan selalu membuat Gissel bahagia dan gue akan pegang kata-kata lu!"
Swaran tersenyum paksa, ia tak tau apakah ia sanggup berpisah dengan Gissel, dan apakah ia sanggup melihat Gissel bersama dengan Arya.
"Maafin Swaran sel, Swaran hanya ingin berteman dengan Arya! Swaran gak sanggup di giniin terus sama Arya, Swaran capek!" Ucap Swaran di batinnya.
Dasar Egois, Swaran begitu egois, ternyata dia mementingkan dirinya sendiri. Bagaimana nasib Gissel nanti apakah Gissel mau menjalin hubungan dengan Arya. Dan apakah Gissel sanggup bila Swaran menjauh darinya?
Sungguh Gissel yang malang
● TBC
● Vote and Comment

KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
Teen FictionGissel yang selalu membuat keadaan menjadi buruk. Sifat kecemburuannya itu membuat orang benci dengannya. Terlalu sayang, takut kehilangan itu lah Gissel. Yang takut akan kehilangan sosok Swaran nya. Gissel selalu saja melarang Swaran untuk berteman...