Capter 11

64 14 0
                                    

Happy Reading permisa😆

Seorang pria menarik tangan Gissel, sehingga Gissel tidak jadi untuk melompat. Gissel menatap Wajah pria itu. Gissel menyentuh pipi pria itu seraya tersenyum lebar.

"Swaran!"

Sebuah pelukan Gissel berikan kepada pria tersebut.

"Makasih Tuhan!"

Pria tersebut melepaskan pelukan Gissel. Satu alisnya ia naiki, ia merasa heran dengan tingkah Gissel.

"Lo sehat! Lo udah merasa hebat mau ngelompat dari ketinggian, untung gue ada disini dan lihat lo coba kalo ndak ada gue, bisa binasa lo!" Ucap pria tersebut.

Gissel tersenyum menatap pria tersebut. "Swaran, lo gak jadi ke Amerika?"

Pria tersebut menepuk jidat Gissel pelan "Swaran! Amerika! Lo gak waras ya!"

"Gue waras kok buktinya gue masih sayang sama lo, peluk lagi ya!" Gissel mendekati pria tersebut namun, pria tersebut mundur, tak ingin didekati Gissel.

"Swaran kok gitu!"

"Lo sinting atau gila sih, kenal aja nggak. Ah parah lu mungkin lo pasien rumah sakit jiwa yang lagi kabur ya?"

Gissel menggeleng ia tak mengerti kenapa pria itu berbicara begitu. Dan Gissel perhatikan penampilan pria itu sangat berbeda dengan Swaran. Apa iya dia Swaran.

"Lo Swaran kan?" Tanya Gissel, memastikan.

Pria tersebut tertawa girang seperti sedang di gelitiki oleh mermaid. "Hahahaha. Siapa iti Swaran?" Pria tersebut mendekati Gissel dan mengulurkan tanganya. "Gue Swandi Pangestu. Gue bukan Swaran, dan gue gak kenal lo apalagi Swaran itu."

Gissel menggigit bibir bawahnya malu. Wajah Swandi hampir mirip dengan Swaran walaupun ada perbedaan juga sih. Swandi lebih tinggi dari Swaran. Rambut Swandi gondrong, mempunyai kumis tipis, bola mata hijau dan yang paling utama sangat tampan.

"Kok diem, malu ya salah orang. Hahaha..." Ledek Swandi lagi.

Bruk...

"Ups sakit ya, maaf ya gue sengaja!" Ucap Gissel sehabis memukul perut Swandi.

Swandi memegang perutnya yang terasa sakit. "Ini cewek kuat juga ya! Makan apaan sih" Ucap batin Swandi.

Gissel melangkah pergi meninggalkan Swandi. Niat bunuh dirinya gagal karena adanya si penghalang, Swandi.

"Eh lu mau kemana? Tungguin, gue takut lo mau bunuh diri lagi!" Swandi mengejar Gissel yang tak jauh dari hadapanya.

Tbc
Vote and Comment!


HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang