Care

1.7K 142 14
                                    

Setelah nadila dan alka memberikan penjelasan pada mark, ryon dan fransisca bagaimana pertemuan antara alka dan nadila tanpa sengaja bisa terjadi, bagaimana nadila sempat menolak kehadiran alka bahkan menghindar hingga mereka mengerti, membuat mark menjadi merasa bersalah karena telah memukul alka tanpa mendengarkan penjelasan terlebih dahulu

"Mangkany jangan emosian jadi orang"
Kata fransisca kesal

"Tau' lu, orang sohib niatny baik malah di hajar"
Saut ryon

Mark semakin merasa bersalah mendengar omelan dari fransisca dan ryon, ia menatap alka takut. Alka memang tidak mudah tersulut emosi, tapi ketika dy sudah emosi itu akan sangat menakutkan, teringat akan fakta itu membuat mark meringis membayangkan apa yg bisa alka lakukan padany nanti demi membalas apa yg telah ia lakukan beberapa saat lalu

"Bro...so...sorry"
Kata mark pelan

"Sorry? Buat apa?"
Ujar alka datar

"It..itu...itu..."

Mark menunjuk wajah alka yg terluka akibat perbuatanny

"Kenapa? Ada apa? Kenapa lu jadi gagu?"
Kata alka dengan wajah dinginny

Mark merasa semakin serba salah, jika tadi ia di liputi oleh rasa emosi yg sanggup melukai siapa saja, sekarang ia justru di liputi oleh rasa takut seakan ia akan mati dalam sekejap karena rasa takut terhadap alka

"Gw gak ikut-ikutan"
Seru ryon

Mark melongok menatap ryon, lalu berbalik menatap fransisca seolah meminta bantuan, tapi fransisca langsung mengelengkan kepalany, fransisca tidak mau ikut campur ia tidak mau alka marah padany

"Kamu ngapain?"
Tanya nadila pada alka

Ia merasa heran melihat alka justru sibuk berselfie ria menggunakan ponsel milikny di saat momen sedang tegang. Mark, ryon dan fransisca kompak ikut menatap alka

"Mo buat barang bukti"
Jawab alka datar

"Barang bukti apaan? Kamu mo ngelaporin bang mark ke polisi?"
Tanya nadila

Mark terkejut mendengar perkataan nadila, ia langsung menatap alka dengan wajah memelas

"Beibh.."
Gumam fransisca

Ia ikut khawatir dengan apa yg akan alka lakukan pada mark

"Gak kog. Kalian tenang aja, aku gak ada niatan buat ngelaporin dy ke polisi"
Kata alka

"Trus?"
Saut ryon bingung

"Kalo gw bisa pakek cara yg lebih sadis dari pada ngelaporin ke polisi, kenapa gak gw lakuin, y kan!"
Kata alka tersenyum licik

"Maksudny gimana beibh? Aku gak ngerti"
Saut fransisca bingung

Alka tidak menjawab, ia justru berjalan memasuki kamarny. Lalu kembali sembari membawa ponselny, iapun duduk manis di antara nadila dan fransisca. Tanganny dengan lincah mencari kontak yg akan ia hubungin, setelah menemukanny alka langsung menghubungi orang yg ada di pikiranny sembari menatap mark tajam





Tut....tut....tut....tut...




"Halo?"

Tepat di dering ke empat panggilan pun terhubung. Alka langsung meloudspeaker panggilan itu agar semua orang bisa mendengar

"Hai pa, al mo minta' sesuatu"
Kata alka to the point

"Apa itu nak?"


"Al mo minta sama papa, JANGAN PERNA NGASIH IZIN APA LAGI RESTU BUAT HUBUNGAN MARK SAMA SISCA. Sampai al sendiri yg ngasih izin buat mereka"

Love Line✔🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang