S.I.D

1.6K 153 15
                                    

Beberapa hari alka sudah menghilang dan belum juga memberikan kabar pada siapapun bahkan pada orang tuany, membuat nadila semakin cemas

"Jangan terus di pikirin, dy pasti lagi berusaha ngelakuin sesuatu"
Kata fransisca mencoba menenangkan nadila

"Ia mbak. Aku cuma khawatir dy kenapa-kenapa"
Jawab nadila dengan wajah sedih

"Tenang aja. Kamu lupa kalo dy orang yg kuat? Sekarang pikirin gimana besok, karena besok adalah penentuan. Kita harus siap-siap packing buat kepulangan kalian ke Us"
Kara fransisca mencoba menghibur nadila

Ya, esok adalah sidang terakhir yg harus nadila jalani. Dan alka tak kunjung muncul membuat mereka semua cemas bukan hanya nadila seorang. Fransiscapun sama cemasny dengan nadila tapi ia berusaha untuk menutupiny












****










"Gimana udah ketemu catatanny?"

"Belum, tempat itu di tutup oleh pihak kepolisian dan semua barang termasuk juga catatan itu di sita oleh polisi"

"Gw punya kenalan di kepolisian, biar gw urus hal itu. Kalian bisa urus yg lainny"

Ia beralih menatap wanita yg duduk di sampingny, yg sibuk dengan berkas-berkas yg berada di mejany

"Apa itu cukup?"

"Lebih dari cukup malah. Harusny aku yg nanya sama kamu, kenapa kamu masih mo nyari bukti lagi sedangkan ini semua udah bisa bikin kamu menang"
Ujar wanita itu

"Hanya ingin menyelesaikan semuany hingga ke akar biar dy gak punya alasan lagi buat ngerebut hal yg paling berharga dalam hidup aku"

Wanita itu tersenyum menatap alka

"Ahh lagi-lagi kamu buat aku nyesel"
Ujar wanita itu mendesah menyesal mengingat masa lalu hubungan mereka

"Maaf soal itu"
Jawab alka tersenyum

"Dy beruntung dapetin kamu. Aku gak nyangka kamu bakal berakhir dengan dy"

"Kamu salah. Aku yg beruntung dapetin dy"

Mereka saling melempar senyum dan kembali sibuk dengan tugas mereka masing-masing









*****

















"Kira-kira kita bakal menang gak?"
Tanya mark

"Sulit di tebak, karena psikolog itu ngedukung kita, tapi buktiny justru nyudutin kita. Mereka bisa aja berfikir kalo junior sudah di ajarin sebelumny"
Jelas sang pengacara

"Di ajarin gimana? Kami aja kaget denger jawaban dy"
Saut ryon

"Pada akhirny kita cuma bisa berdoa semoga keputusanny memihak kita"
Kata fransisca

Mereka semua berkumpul di ruang tunggu, menanti giliran sidang mereka selanjutny. Sidang akhir yg akan menjadi penentu atas hak asuh anak dari nadila dan alka, junior.

Satu jam kemudian mereka diminta memasuki ruang sidang. Junior yg mereka bawa harus mereka tinggalkan di ruangan itu atas keputusan dari pengadilan hingga keputusan akhir selesai di bacakan


"Yyyaaannnxxx....!!"

Suara panggilan yg sangat nadila kenal menghentikan langkahny, membuatny spontan berbalik dan tersenyum seketika saat melihat orang yg memanggilny

Nadila berlari dang langsung menghambur ke dalam pelukan orang yg ia rindukan, Alka.

"Kamu kemana aja yanx? Kamu gak tau apa aku khawatir mikirin kamu?"
Kata nadila dengan terisak

Love Line✔🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang