Junior

1.6K 157 9
                                    


"Bang dari tadi tania ngehubungin ryon tapi gak di jawab, coba abang hubungin mas rizal"
Kata tania

"Cie tumben peduli gitu"
Ledek mark

"Ish bang serius. Perasaan tania tuh gak enak"
Kata tania

Melihat wajah sang adik yg terlihat begitu cemas membuat mark ikut khawatir, iapun mencoba menghubungi rizal, tapi tak kunjung di jawab. Ia mencoba menghubungi alka dan juga ryon, tapi tak ada satupun dari mereka yg menjawab. Perasaan tak enak ikut menyelimuti mark. Ia kembali mencoba menghubungi ryon, dan kali ini berhasil

"Hallo, lu dimana?"

"Maaf mas, saya bukan yg punya hape"

"Ini siapa? Trus yg punya hape kemana?"
Tanya mark khawatir

"Saya nemu hape ini jatuh waktu ada ambulan dateng bawa' orang yg luka-luka"
Terang orang itu

"Luka-luka gimana?"

"Kata orang-orang yg ngeliat tadi ada 3 orang di gebukin sama banyak orang, trus kayakny yg punya hape ini kena tembak"

"Kena tembak?"
Teriak mark terkejut

"Ia mas"

"Di bawa' ke rumah sakit mana mereka?"
Tanya mark khawatir

"Tadi saya lihat logo rumah sakitny kayakny rumah sakit pusat"

"Ok makasih"
Kata mark hendak mengakhiri panggilan

"Eh mas ini hapeny gimana?"
Selah orang itu

"Tolong di pegang dulu nanti saya ambil"
Kata mark dan langsung mengakhiri panggilan

"Bang kenapa? Siapa yg ke tembak? Apa maksudny?"
Tanya tania khawatir

"Abang juga belum tau. Abang pergi dulu, kamu disini aja"

"Tania ikut"

"Gak dek, kamu disini aja"
Kata mark tegas

Mark bergegas pergi meninggalkan yg lain, yg menatapny bingung

"Mo kemana mark?"
Tanya papa mark

"Rumah sakit"
Kata tania dengan wajah linglung

"Rumah sakit? Kenapa?"

"Ryon! Entah tania juga gak tau pa"
Jawab tania sedih


"Mbak.."
Gumam nadila yg mengenggam kuat tangan fransisca

Sama seperti tania, nadilapun sebenarny sedari tadi merasakan hal yg sama. Rasa khawatir tiba-tiba saja menyerangny dengan begitu hebat, tapi ia berusaha untuk tidak menunjukanny dan hanya memilih diam. Meski begitu fransisca yg memang memiliki perasaan sensitif langsung menyadari kegelisahan nadila dan bergegas menghampiriny












Dddrrrttt......ddddrrrrtttt













Ponsel papa fransisca yg juga berada disana tiba-tiba bergetar tanpa henti. Bekerja dirumah sakit mengharuskan beliau menjaga ketenangan karena itu ponsel papa fransisca di mode silent. Papa fransisca menjawab panggilan masuk dengan sedikit menjauh

"Ada apa?"
Kata papa fransisca dengan suara beratny

"Maaf menganggu pak O'broy . Tapi saya ingin memberitahu jika anak bapak alka sekarang berada di rumah sakit, ada beberapa luka pukulan di tubuhny dan luka tembak tepat di punggungny, sepertiny cukup dalam. Dan dua temanny juga terluka cukup parah"

Love Line✔🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang