See U

1.7K 154 40
                                    

"Pokokny mama bakal tetep nemuin lala', terserah papa mau bilang apa. Selama ini mama udah diem nurutin semua kata papa sampai akhirny mama harus kehilangan anak mama satu-satuny, bahkan cucu mama"

"Berani mama keluar dari rumah ini, mama gak bakal perna bisa balik lagi kerumah ini"

"Terserah, mama udah gak peduli lagi. Papa gak sadar kalo papa udah kehilangan lala', anak papa sendiri?"

"Dy bukan lagi bagian dari keluarga mason, dy...."






"Siapa yg berhak nentuin lala' bukan lagi keluarga mason?"

Suara yg cukup tegas dan kencang terdengar di tengah-tengah keributan sepasang suami istri. Seorang wanita paru baya dengan begitu eleganny memasuki rumah kediaman keluarga orang tua nadila mason


"Kamu pikir kamu berhak buat nentuin lala' bukan lagi bagian dari keluarga mason?"

"Tapi mbak?"

"Kamu lupa kalo mbak anak tertua dari keluarga mason?, dan mbak yg paling berhak nentuin lala' berhak atau gak nyandang nama keluarga mason"
Kata wanita paru baya itu

"Dy bukan anak aku lagi. Dy sudah kehilangan hak buat jadi bagian dari keluarga mason. Apa lagi dengan statusny yg nikah dengan sesama perempuan, bener-bener bikin malu nama keluarga"

"Trus kenapa? Asal kamu tau, mbak yg ngizinin al buat nikahin lala'. Kenapa? Karena mbak yakin al bisa ngejaga lala' jauh lebih baik dari bapakny sendiri yg tega ngebuang anakny ke jalanan dalam kondisi hamil"
Ucap wanita parubaya itu. Mama mark

Beliau merasa curiga saat mengetahui mark di suruh datang oleh sang adik yg tak lain adalah papa nadila ke rumahny. Dan kecurigaanny terbukti benar setelah mark memberi kabar jika sang adik bertanya tentang kehidupan nadila selama ini atas permintaan sang istri, yg tak lain mama nadila

"Mbak? Bisa-bisany mbak ngambil keputusan itu"
Ucap papa nadila geram

"Kenapa? Apa yg salah? Bukanny kamu udah ngebuang anak kamu sendiri? Dimana tanggung jawab kamu sebagai seorang ayah? Kamu gak bisa ngejaga anak kamu sendiri, trus kenapa sekarang kamu sok ikut campur?"
Marah mama mark

"Kamu juga gak berhak ngelarang istri kamu buat ketemu sama anak cucuny sendiri. Sudah cukup kamu misahin anak dari ibuny sendiri, di tambah lagi sekarang ada cucu kalian"

Papa nadila menatap mama mark dengan wajah kesal

"Keluarga mason bukan cuma kamu. Mbak yg bisa nentuin siapa yg berhak nyandang nama besar keluarga mason karena mbak yg paling tua di keluarga mason sekarang"
Kata mama mark tegas

Mereka semua yg berada di sana hanya bisa menatap mama mark dengan takut, tak terkecuali papa nadila. Bahkan papa mark tidak berani menahan sang istri yg sedang meluapkan emosiny

"Mbak justru lebih malu punya adik kayak kamu ketimbang keponakan kayak lala'"
Kata mama mark menatap papa nadila

"Ayo kita ke rumah sakit sekarang, sudah waktuny kamu ketemu sama anak cucu kamu. Lala' pasti seneng ketemu kamu"
Kata mama mark kepada mama nadila

Beliau membawa adik iparny itu keluar dari rumahny menuju rumah sakit dimana junior di rawat, di ikuti oleh mark dan papa mark yg akan mengantarkan mereka






.













"Yanx junior masih belum sadar, udah lebih dari sehari"
Kata nadila

"Kamu tenang aja, gak lama lagi junior pasti sadar yanx, tapi kamu jangan sedih terus, nanti junior sedih liat kamu kek gini"
Kata alka mencoba menenangkan nadila

Love Line✔🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang