Old Story

1.3K 158 13
                                    



"Di dokumen ini tertulis jika ibuny Nadila Mason dan ayahny Alka Pramanta. Kalian menikah di US, tapi apa kalian sadar surat ini tidak berlaku di negara ini?"
Kata hakim penuntut

"Kami tau dan sadar akan hal itu, dokumen itu hanya pelengkap berkas dalam kasus ini"
Jelas pengacara nadila

"Menurut pengugat, Nadila mason tidak memberitahu keberadaanny dan pergi begitu saja dalam kondisi hamil, bahkan tergugat tidak ingin menemui pengungat yaitu tuan Bryan O'connor saat di ajak bertemu. Apa itu benar?"
Tanya hakim penuntut

"Tidak, saya bahkan berkali-kali menghubunginy tapi dy terus menghindar"
Bela nadila

Pihak bryan terus menyudutkan nadila, karena nadila tidak bisa menunjukan bukti apapun yg mampu membela diriny. Bahkan pihak bryan memiliki bukti nadila saat di bandara hendak pergi begitu saja

Nadila terus saja di pojokkan meski pengacara yg mark siapkan terus membelany. Hingga akhirny sidang itu berakhir dan akan di lanjutkan esok hari dengan memunculkan junior. Hal yg membuat nadila benar-benar merasa takut

Nadila berjalan dengan gontai sembari di rangkul oleh alka keluar dari ruang sidang


"Thanks karena udah jagain anak aku, ups anak kita maksudny"
Kata bryan saat mereka sudah di luar ruang sidang

Nadila menatap tajam bryan yg berdiri tak jauh dariny

"Anak lu? Sejak kapan jadi anak lu? Lu bahkan gak berhak nyebut anak gw sebagai anak lu. Lu gak inget gimana saat itu lu nyuruh gw ngegugurin anak yg gw kandung?"
Ujar nadila penuh emosi

"Ayolah gak ada bukti sama sekali yg ngarah kesana. Selama ini kamu hidup berpindah-pindah sampai akhirny menetap di Us y kan"
Kata bryan

"Trus kamu nikah sama al!? Ayolah pernikahan kalian itu gak ada artiny sama sekali, mending kamu balik sama aku, hidup kamu dan anak kita bakal jauh lebih terjamin"
Ujar bryan meremehkan alka

"Al bahkan jauh lebih baik dari lu. Kesalah terbesar gw karena gak dengerin larangan dy buat gak nerima lelaki brengsek kayak lu"

"Ayolah jangan munafik, nyatany lelaki inilah yg perna ngasih lu kenikmatan"

"Cukup dengan kata-kata lu, atau gw gak bakal segan-segan ngancurin hidup lu saat ini juga"
Selah mark penuh emosi

"Selow lah bro, kita selesain dulu masalah di pengadilan ini, baru setelah itu kita buat perhitungan"
Ujar bryan

"Ayo kita pulang, junior pasti mulai bete' main sama mama"
Selah alka yg seolah tak perduli dengan perdebatan mereka

Alka membawa nadila menjauh menuju mobil untuk segera kembali kerumah di ikuti oleh mark dan yg lainny

"Salam buat anak gw bro. Bilang papiny udah gak sabar ketemu sama dy"
Teriak bryan saat alka hendak membuka pintu mobil untuk nadila

Alka bersumpah, jika saja mereka tidak sedang berada di pengadilan, jika saja ia sedang tidak berusaha untuk menjadi tumpuan bagi nadila. Ia pasti sudah meledak dan menghajar bryan habis-habisan, ia tidak takut jika reputasiny akan hancur karena perbuatanny. Tapi untungny alka berhasil meredam amarahny. Nadila yg melihat raut wajah alka yg mengeras mengusap lembut bahu alka

"Ayo pulang yanx"
Kata nadila

Alka segera memasuki mobil yg akan membawa mereka kembali kerumah keluarga mark. Saat tiba di rumah, kedatangan mereka di sambut oleh papa fransisca dan juga papa alka


"Pa!?"
Gumam alka

Kedua pria paru baya itu langsung menghampiri alka dan mendekap alka dengan hangat

Love Line✔🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang