Prince

1.7K 139 19
                                    

"Jadi kamu bakal bawa' mereka ke acada wisudah kamu besok?"

"Ia pa"

"Kamu yakin yg lain gak bakal tau?"

"The power of money pa, lagian al kan punya papa, al juga bisa pakek koneksi keluarga"

"Seorang alka sekarang berani main koneksi, padahal dulu gak perna mau pakek koneksi"

"Gak selama al bisa urus sendiri, tapi kali ini beda pa, al gak bakal bisa ngurus sendiri"

Papa fransisca mengangguk mengerti, jelas alka butuh koneksi untuk melancarkan urusanny. Beliau sebagai penyalur dana di kampus tempat dimana sang anak berkuliah yg jelas tempat yg sama dengan alka membuatny memiliki koneksi cukup besar yg bisa alka gunakan kapanpun, tentuny dengan seizin beliau. Jangan lupakan koneksi yg bisa alka dapatkan dengan nama besar keluargany sendiri, hal mudah bagi seorang alka melakukan apapun yg ia mau. Tentuny semua masih dalam taraf wajar, alka jelas tidak perna menyukai apapun yg berbau menyalahgunakan kekuasaan meskipun kali ini ia harus terpaksa melakukanny


Alka dan papa fransisca menikmati waktu sore mereka di cafe hotel tempat alka dan yg lainny menginap. Sedangkan nadila, junior dan angel beristirahat dikamar yg telah papa fransisca pesan. Kedua orang itu asyik becekeraman saling bertukar cerita, terkadang alka akan bertanya tentang bisnis pada papa fransisca, meskipun bisnis yg akan ia jalani berbeda dengan bisnis milik papa fransisca yg bergerak di bidang kesehatan, tapi bagi alka bisnis tetaplah bisnis, selalu ada sisi kejam dalam dunia bisnis itu.



"Papa gak tau gimana jadiny nanti kalo sampe' fransisca tau papa bantuin kamu. Belum lagi respon mark kalo sampe' dy tau kalo selama ini kamu tau jelas dimana keberadaan lala', padahal yg mereka tau kalo kamu tau jelas mereka nyari lala' mati-matian"
Kata papa fransisca khawatir

"Mereka pasti ngerti pa, al juga kek gini karena al gak mau lala' bakal ngilang dan hidup gak jelas. Al yakin, meskipun mark berhasil nemuin lala', tapi lala' pasti nolak buat ikut mark"

"Papa tau niat kamu baik, papa cuma takut nanti kalian ribut karena hal ini"

"Al gak takut pa, lagiankan ada papa, kalo dy sampe' ngapa-ngapain al, al tinggal minta' papa mecat dy jadi calon mantu, atau kalo perlu al ancurin bisnis keluarga dy"
Jawab alka enteng

"Emang kamu berani sekejam itu sama sahabat kamu sendiri?"
Tanya papa fransisca

"Y jelas.............gak donk pa, emangny al gila' apa"

Papa fransisca langsung tertawa mendengar jawaban alka, beliau tau persis bagaimana watak alka, gadis yg sudah di anggap anakny sendiri itu. Seorang gadis berperawakan seorang lelaki, melalui jalan hidup dengan cukup keras, harus bisa berdiri sendiri dengan kedua kakiny, harus mampu bertahan dengan serangan dari segala arah yg bisa datang kapanpun untuk menghancurkanny. Bahkan beliau sempat berfikir dengan cukup yakin, jika suatu hari sang anak dan gadis yg berada di hadapanny saat ini memiliki hubungan lebih dari seorang sahabat, ia akan menyerahkan sang anak tanpa ragu. Pemikiran gila memang bagi kebanyakan orang, tapi beliau cukup yakin jika orang yg ada di hadapanny akan melakukan apapun demi kebahagiaan sang anak









****






Hari yg ditunggu akhirny tiba. Alka sudah bersiap dengan kemeja putih lengan panjang di balut dengan jas santai, tidak perlu terlalu formal karena nanti ia akan menganti pakaianny dengan pakaian yg sama dengan teman-teman seangkatanny. Nadila tampil cantik dengan mengunakan dress hitam, nampak serasi dengan alka. Sang anak junior di dandani layakny seorang pangeran, dengan kemeja putih yg cukup kebesaran, meskipun terpaksa lengan kemeja itu di gulung tapi tidak melunturkan sedikitpun ketampanan sang anak. Angel yg tidak mau kalah terlihat cantik dengan mengunakan bluse berwarna cream serasi dengan warna kulitny yg putih.

Love Line✔🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang