Vouse

1.7K 149 32
                                    

Bbbhhhuuuukkkkk




Bbbhhhhhhuuuuuuukkkkkk





Bbbbbbbhhhhhhhhuuuuuuukkk




"Yang pisahin mereka"

"Kamu mau jadi janda mendadak?"

"Kog gitu?"

"Al lagi kek gitu kamu suruh aku pisahin, sama aja kek aku nganterin nyawa. Bisa mati konyol aku di tangan dy"

Fransisca hanya bisa diam, memandang takut pada alka yg menunjukan wajah dinginny. Tidak ada satu katapun yg keluar dari mulut seorang alka pramanta. Tapi tubuhny tak berhenti bergerak menyiksa orang yg sudah tak berdaya, terkapar dengan tubuh penuh luka akibat pukulan dari tangan dan kakiny.

"Beibh udah cukup, dy bisa mati"
Kata fransisca

Fransisca mencoba melerai alka meski ia tak yakin alka akan mendengarkanny. Alka terus menghujani tubuh bryan o'connor tanpa ampun

"Kamu mo kemana?"
Tanya mark yg menahan langkah fransisca

"Aku gak peduli kalo bryan mati di gebukin al. Tapi aku gak mau nama al di cap sebagai pembunuh"
Kata fransisca menepis tangan mark

"Tapi yang, emosi al lagi gak bisa di kontrol, nanti kamu kenapa-kenapa"
Ujar mark mencoba mencegah sang istri

"Aku kenal al gimana, dy gak bakal perna nyakitin aku"
Kata fransisca yakin

Mark hanya bisa diam membiarkan sang istri masuk ke dalam ruangan sempit mendekati alka. Ini pertama kaliny bagi fransisca melihat alka dengan wajah dingin bak pembunuh, bahkan mark yg sudah perna beberapa kali melihat alka mengamuk tetap merasa takut. Bahkan amukan alka kali ini jauh melebihi biasany

"Beibh udah cukup, dy bisa mati"
Kata fransisca

Tapi alka tetap tidak mendengarkan, ia masih sibuk memukuli bryan, bahkan luka di tubuhny yg sudah di obati oleh erika kembali mengeluarkan darah





Bhhhuuukkk.....






Bbbnhhhuuuukkkk......







Fransisca menahan tangan alka saat alka akan kembali melayangkan pukulan ke perut bryan



"CUKUP BEIBH!!!"
Bentak fransisca

Dan kali ini fransisca benar-benar berhasil menghentikan alka meski akhirny ia mendapat tatap penuh emosi dari alka

"Aku tau kamu marah, tapi liat kondisi dy sekarang gimana"
Kata fransisca menunjuk bryan

"Aku gak peduli, bahkan kalo dy mati sekalipun aku gak peduli"
Jawab alka menatap bryan emosi

Alka benar-benar tidak memberi bryan kesempatan untuk membela diri, bahkan jika bisa alka tidak akan memberikan bryan kesempatan untuk sekedar menarik nafas

"Gpp kalo kamu gak peduli, tapi apa kamu mau junior di cap sebagai anak pembunuh? Kamu mau lala' sedih ngeliat kamu kek gini?"

Alka terdiam, ia mencerna kata-kata fransisca. Jelas ia tidak ingin apa yg fransisca katakan sampai terjadi

"Biarin dy, biar hukum yg bekerja"
Kata fransisca memeluk alka erat

Pelukan fransisca seolah menyadarkan alka, melunturkan emosi yg sempat menguasai diriny. Alka, mark dan fransisca berada di kantor polisi, niat awal alka hanya ingin berbicara dengan bryan, menanyakan maksud tujuanny. Tapi saat menatap wajah bryan emosi alka tiba-tiba tak terkendali, bayang-bayang kejadian saat junior berlari dan tertabrak tiba-tiba berputar di kepalany, ingatan akan kejadian itu kembali muncul. alka langsung menyerang bryan, meluapkan emosiny dengan melayangkan pukulan membabi buta. Kenapa tidak ada polisi satupun yg melerai mereka padahal mereka berada di kantor polisi? Semua karena jason, kekuasaan jason whineburg membuat alka bisa dengan leluasa bertindak sesuka hatiny jason sangat yakin jika alka akan meluapkan emosiny pada bryan cepat atau lambat


Love Line✔🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang