Bab 3 - Perjodohan ?

4.1K 130 6
                                    

ZOya Pov

Aku merebahkan diriku diatas tempat tidur dan menatap langit langit kamar, mengingat kalimat yang disampaikan daddy sewaktu dirumah tadi. Kepalaku terasa sangat berat saat ini.

 Kepalaku terasa sangat berat saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback

" tidak terasa anak anak daddy sudah besar dan dewasa sekarang . . . daddy sangat bahagia memiliki putra dan putri yang bisa diandalkan seperti kalian, Zafra sudah tujuh belas tahun, dady harap kamu semakin dewasa dan bisa menjaga kakamu dengan baik... sedang Zoy , kamu sudah dua puluh enam tahun ini . . . karena itu daddy sudah ingin melihat kamu menikah " kalimat daddy yang tiba-tiba membuatku terdedak. menikah ? seriously ?.

" come on dad . . . " runtukku berusaha menghindari percakapan ini. " Zoy . . . tidak bisa kah mendengar daddy dulu ? jangan memotong nya "sahut daddy dengan suara tenor nya yang terdengar cukup serius saat ini. Aku mengangguk. " daddy mau lihat pria pilihan mu , kalau daddy cocok , daddy akan langsung menyetujui nya , kau tahu kan , kami bukan tipe orang tua yang kolot ? tapi . . . kalau sampai ulang tahun ke duapuluh tujuh nanti kau belum juga membawa laki-laki untuk diperkenalkan kepada kami , daddy sudah memiliki seorang laki-laki , putra teman daddy jadi .." aku buru buru memotong kalimat laki-laki paruh baya itu sebelum dia meneruskan . " baiklah , akan kubawa segera . . . " pungkasku. Membuat Daddy dan Mommy mengangguk kecil.

Flashback End

payah ! apa yang kukatakan tadi ? aku bahkan jomblo sampai saat ini, lalu dimana aku bisa mencari laki-laki yang bisa kubawa kepada daddy ?.

KEESOKAN HARI

"Nona semua calon pendaftar untuk bodyguard anda sudah siap di ruang interview, anda bisa menemui mereka " ucap manda sembari membukakan pintu ruang kerjaku. Ah , benar . Aku memang berencana memiliki bodyguard , bukan karena aku artis atau bagaimana, tapi aku baru saja memenangkan tender dengan perusahaan terbaik se - Eropa , ini untuk berjaga jaga saja , siapa tahu ada yang ingin berusaha membuatku tidak bisa menjalankan tender itu dengan baik. Jadi aku harus memiliki seseorang yang melindungiku, bahkan jika aku sendiri sudah pemegang sabuk hitam taekwondo , aku tidak ingin menyebabkan scandal dengan menghajar orang, jadi akan lebih baik kalau aku dilindungi saja.

---

Aku berjalan memasuki ruangan dengan beberapa pria berpakaian rapi yang berdiri berjajar. Mereka semua terkualifikasi dengan baik dalam bidang bela diri maupun profesionalitas. 

Aku membaca satu persatu CV ditanganku dan membandingkan dengan penampilan mereka , semua terlihat tidak memenuhi standarku saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku membaca satu persatu CV ditanganku dan membandingkan dengan penampilan mereka , semua terlihat tidak memenuhi standarku saat ini. Astaga . . . bahkan untuk memilih bodyguard saja aku memiliki standar yang cukup tinggi, bagaimana aku bisa menemukan seseorang untuk dibawa menemui daddy ? . " semuanya tidak lolos . . . " ucapku datar , menyerahkan CV ditanganku ketangan Manda dan berjalan keluar dengan kesal.Aku melangkahkan kaki dengan cepat dan kesal, bagaimana tidak sepuluh orang pelamar yang datang tidak memenuhi kualifikasiku sama sekali. Aku tidak memperhatikan tanda lantai yang masih licin karena baru saja dibersihkan , sampai membuat keseimbanganku hilang , dalam beberapa detik aku menutup mata karena takut wajahku akan memberntur lantai.satu detik . . .tiga detik . . .lima detik . . .Tidak ada yang terjadi. Aku baik-baik saja . Tunggu , aku tidak merasakan sakit apalagi terjatuh. Aku membuka mata dan menemukan sepasang mata gelap disana. Aku berusaha mengamati sekitar, dan melihat posisiku yang saat ini sedang berada dalam dekapan seorang laki-laki. Buru buru aku melepaskan diri setelah semua kesadaranku terkumpul. " sorry . . . " ucapku datar, membuat laki-laki itu tertawa. " aku baru saja menyelamatkanmu , baik dari lantai maupun rasa malu , bukankah seharusnya terimakasih yang lebih pantas kudapatkan dibanding kalimat maaf ? " ucapnya dengan suara selembut beledu yang membuat desiran aneh didadaku. " tidak apa , "tambahnya, melihat reaksiku yang masih hanya diam. " bisa tunjukan dimana ruang interview nya ? " laki-laki itu kembali berbicara. " kenapa ? "tanyaku penasaran. "siapa namamu ? " tanyaku lagi. dia tampak terkejut dan bingung , tapi masih menjawabnya "budi" ucapnya singkat, membuatku berusaha menahan tawa mendengar namanya barusa. kuno sekali. " aku ada wawancara untuk menjadi bodyguard, aku mungkin sedikit terlambat , jadi kalau anda mau membantu mungkin..." laki-laki itu memutus kalimatnya begitu aku berbicara. "kau diterima " potongku , singkat dan datar . " apa ? "tanyanya tidak mengerti. " kau diterima , dan kau bisa mulai bekerja besok . . . " ulangku, masih membuatnya tak mengerti. Aku tersenyum. " pergi ke recepcionist dan minta nomor ibu wanda , dia akan menjelaskan pekerjaanmu . . ." ucapku singkat sebelum pergi meninggalkan dia yang masih mematung.

Aku mengambil ponsel dikantung celanaku dan segera menghubungi seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengambil ponsel dikantung celanaku dan segera menghubungi seseorang."manda , aku sudah dapatkan orang nya ... namanya budi , dia akan menghubungimu nanti , jelaskan pekerjaan nya dan . . . dia akan mulai bekerja besok " jelasku sebelum menutup panggilan sepihak.

Aku tidak punya pilihan , aku tidak bisa menghabiskan banyak waktu untuk memilih bodyguard saat ini. Aku hanya perlu fokus untuk mencari cara agar keluar dari rencana perjodohan gila daddy dengan teman nya.

MY CEO WIFE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang