Wajah cantik ? tubuh proposional bak model ? harta ? nama baik ? kedudukan ? aku memiliki segalanya, dan aku tidak perlu yang lain nya . Semua terasa begitu sempurna sampai kalimat perjodohan itu masuk kedalam hidupku dan merusak segala tatanan nya...
Aku menatap tajam Budi yang sedang mengumpulkan kesadaran nya sepenuhnya. "apa ini sudah pagi ? " tanyanya dengan suara parau khas orang bangun tidur. " apaaa yang kau lakukan disini ? ? ? ! " desisku melayangkan satu tendangan dan berhasil menjatuhkan nya dari atas tempat tidur. Budi bangkit dan meringis memegangi pinggangnya. " nona , apa yang kau lakukan ? " tanyanya kesal. apa yang kulakukan ? bagaimana dia bisa bertanya seperti itu ? bukankah disini aku yang harusnya bertanya ? tunggu . . . pakaian ku ? pakaian ku ? bagaimana bisa aku memakai lingerie saat ini , jangan bilang . . . Laki-laki brengsek , aku pasti akan membunuhmu ! . " jelaskan padaku , apa yang terjadi " aku melempar sebuah bantal tepat kearahnya. "kenapa kau bisa ada disini ? kenapa kita bisa tidur disini ? kenapa baju ku ? kenapa pakaianku bisa ganti lingerie ? " aku terus menghujaninya dengan bantal dan guling diatas tempat tidurku, tidak memberikan kesempatan padanya untuk berbicara.
Baru saja aku akan melempar bantal terakhir , ketika aku merasa lenganku ditahan. Budi memutar tubuhku dan menguncinya ke kepala ranjang, memasukan tubuhku dalam kurungan lengannya. Aku terkejut dan tak bergeming atas ulahnya. " bisa berikan aku waktu untuk menjelaskan semua nya nona ? " ucapnya dengan suara lirih yang lebih menyerupai bisikan.
" anda sangat mabuk semalam, aku membawa anda pulang . . . tapi diperjalanan naik ke kamar anda , anda malah memuntahkan seluruh isi perut anda, jadi aku meminta pengurus apartemen menggantikan pakaian anda sebelum menidurkan anda, aku takut anda bisa masuk angin kalau tidak mengganti pakaian ..." jelasnya , melepas kurungan lengan nya. Aku menatapnya dengan pandangan menyelidik. " dan soal aku . . ." dia menggantungkan kalimatnya. " aku hanya ketiduran, aku khawatir saat akan meninggalkan anda dan kembali ke kamarku , aku takut anda akan muntah lagi atau menginginkan sesuatu , pada saat mabuk orang cen . . " kalimatnya terpotong olehku, "jadi ... tidak terjadi apa apa ? "tanyaku ragu. Budi mengangguk mantap, membuat perasaanku lebih lega. " aku bukan tipe pria yang suka memanfaatkan wanita, lagi pula aku tidak tidur dengan sembarang wanita , kecuali yang kusukai "imbuhnya membuatku merasa lega , tapi juga kecewa. kecewa ? apa aku baru saja merasakan hal itu ? kenapa ?.
Budi Pov
Aku menyelesaikan mandiku dengan cepat dan berganti pakaian , setelah itu keluar. Aku menemukan Zoya berdiri didepan pintu apartemenku .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
apa dia menungguku ? . " anda menunggu saya ? " tanyaku refleks. Zoya menatapku dengan ekspresi yang tak terbaca. " tentu saja , kau pikir apa yang sedang kulakukan ? bukankah kau harus mengantar dan menemaniku ke kantor ? " ucapnya kesal.
ah . . . tentu saja , dia menunggu bodyguard nya , bukan menungguku. dasar bodoh ! . aku mengangguk. " baik nona, kita pergi sekarang , silahkan " ucapku , mempersilahkan dia masuk kedalam lift lebih dulu.
