Bab 14 - Pria !

2.3K 103 0
                                    


Budi Pov


KEESOKAN HARINYA

Tidak ada yang berubah dari Zoya selain, lebih cantik dan lebih pendiam hari ini. Gadis itu bahkan tidak mengeluarkan sepatah katapun didalam mobil . Aku merasa benar benar ada yang salah kemarin . Apa dia kesal denganku ? sial . . . aku tidak akan bisa melakukan apapun dengan tenang hari ini.Zoya keluar dari mobil dan memasuki Hardi corps dengan langkah nya yang cukup cepat. wait . . . aku baru saja tersadar akan sesuatu. Pakaian apa yang dia kenakan hari ini ?


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku segera menyusul langkahnya dan mengalungkan jaket yang kukenakan di pundaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku segera menyusul langkahnya dan mengalungkan jaket yang kukenakan di pundaknya. "maaf nona , bukankah sebaiknya anda tidak menggunakan pakaian terbuka di kantor ? " ucapku terdengar se santai mungkin. Aku hanya tidak nyaman melihat cara orang lain memperhatikan nya. Zoya hanya terdiam terus berjalan tanpa mengindahkan ku. Gadis itu melepas jaketku dan menyodorkan nya begitu sampai di ruang kerjanya. " aku akan ada meeting nanti siang , setelah itu aku ingin langsung pulang " ucapnya datar sebelum melangkah masuk dan menutup pintu ruang kerjanya.


----


Aku melihat seorang wanita berjalan kearahku sambil tersenyum . " saya ingin menyerahkan laporan keuangan pada bu Zoya " ucapnya , entahlah . . . aku merasa dia membuat suara nya terdengar manis didepanku, mungkin saja itu hanya perasaaanku. " silahkan " jawabku datar. " ah, apa anda bodyguard nona Zoya ? " tanya nya lagi. Aku mengangguk. " saya Calisa , anda bisa panggil saya Lisa, saya staff akutansi di kantor ini " jelasnya. Lagi-lagi aku hanya mengangguk dan tersenyum , sebagai formalitas. " sampai nanti . . . ." ucapnya menggantung. " budi . . " jawabku yang langsung mengerti maksud nya. " budi . . " ulangnya , dengan seulas senyum yang terasa seperti dibuat-buat.Zoya PovAda apa denganku ? Aku sedang bekerja sekarang ! Tidak bisakah aku berhenti memikirkan laki-laki itu. Bagaimana bisa dia melakukan itu padaku ? Aku boss nya ! . damn it ! . Aku tidak bisa kembali ke masa lalu. Semua sudah berakhir bagiku. Aku tidak ingin mengingatnya kembali.


---


" dimana kau ? " aku menghubungi ponsel Budi begitu aku tidak menemukan nya diluar ruanganku. "makan siang ? " ucapku mengulangi kalimatnya. ah benar, ini jam makan siang. Dia makan siang sendirian ? . " aku sedang makan siang dengan Lisa nona , aku akan segera kembali dan mengantar anda untuk meeting " jelasnya buru-buru sebelum menutup telepon. apa ? makan siang dengan Lisa ? kenapa ? .

Tunggu ! ada apa denganku ? kenapa kalau budi mau makan siang dengan siapa saja ? itu urusan nya ! kenapa aku harus merasa kesal ?. Benar, dia adalah suami dalam kontrak denganku saat ini, bukankah dia harus makan siang bersamaku? orang bisa menyebarkan rumor aneh begitu tahu dia makan dengan wanita lain. Aku pasti cemas dengan kontrak kami, itu saja.

---

Aku mendatangi cafe tempat Budi dan Lisa makan siang. Aku terkejut mendapati kedua orang ini terlihat berbicara dengan akrab. " bos . . . " lisa terkejut begitu melihat kedatanganku. " oh , nona disini . . .? " budi bahkan sama terkejutnya." kita harus berangkat sekarang " ucapku datar tanpa ekspresi. " ah tapi saya masih makan siang non . . ." aku memotong kalimat budi dengan duduk di meja mereka berdua . "lanjutkan saja makan mu, kalau kita terlambat kau yang harus mengganti denda yang akan mereka tagihkan, bagaimana? " ucapku berusaha terdengar santai. " lisa maaf , kita makan nya lain kali saja aku harus kembali bekerja " kalimat budi membuatku muak, apa dia memang selalu bersikap manis terhadap semua wanita ? dasar pria !, runtukku dalam hati.


Budi mengendari BMW hitam miliku dengan cara yang sangat kusukai. Cepat tapi tetap pada jalurnya. Kenapa dia tidak bekerja saja sebagai pembalap F1 atau nasional ?. " kau akrab dengan lisa? " tanyaku basa basi. Budi menggeleng. " dia mengajak saya makan siang, saya hanya berfikir tidak ada salahnya , menerima niat baik seseorang jadi . . .saya hanya menyetujuinya" kalimatnya membuatku kesal entah kenapa. " tetap saja kau masih memiliki kontrak denganku saat ini, apa kata orang jika menemukan suamiku pergi makan siang dengan wanita lain ? " ucapku menatapnya tajam. Budi terkekeh. "anda benar benar terdengar seperti seorang pacar yang sedang cemburu . . ." candanya. Aku memukul lengannya pelan. " siapa yang cemburu ? aku hanya memikirkan kontrak kita" balasku tajam. " aku tahu, " suara budi berubah lirih. " mana mungkin wanita seperti anda cemburu dengan bodyguard sepertiku " imbuhnya membuatku merasa sedikit tidaknyaman, pasalnya dalam keluargaku sama sekali tidak pernah diajarkan untuk memandang rendah orang lain, karena bagaimanapun daddyku bahkan harus merangkak untuk sampai ke posisinya saat ini. " apa aku terlihat gila harta atau tahta ? hingga kau bisa menyimpulkan aku pemilih soal pasangan berdasarkan kedudukan nya ? aku tidak begitu hanya saja . . . ." suaraku tertahan, terlalu sulit mengeluarkan kalimat ini. " aku tidak mempercayai pria . . . tentu saja kecuali daddy dan Zafra" imbuhku tertawa skeptis. "mereka bisa melakukan apa saja " ucapku lirih, aku menyadari budi mengalihkan pandangan nya padaku. Tapi aku sungguh tidak ingin melihat nya. Mungkin itu hanya sebatas rasa penasaran atau kasihan, aku membeci perasaan orang lain semacam itu padaku. " berhenti didepan, kau bisa memarkirkan mobilnya, dan menyusulku.. aku akan masuk lebih dulu" ucapku datar, meninggalkan dia dengan keingintahuan nya atas kalimatku barusan



Budi Pov


Pria . . . apa yang baru saja kulihat itu ? ada apa dengan ekspresinya barusan ? dia merasa takut ? dia takut dengan pria ? sungguh ? apa yang sebenarnya kau takuti Zoya ? aku sungguh ingin tahu.

MY CEO WIFE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang