Bab 9 - Permohonan sang peri

2.7K 115 4
                                    


Budi Pov


" jadi . . ." ucapku dingin . Aku menatap gadis didepanku dengan tatapan tajam dan membunuh. Zoya membuang nafas kasar sebelum memulai kalimatnya. " tolong aku " ucapnya lirih. Bisakah dia langsung ke pokoknya saja. " daddy berencana menjodohkan ku dengan putra temannya kalau aku belum juga memiliki pacar . . . dan , semalam adalah pesta yang diadakan teman nya itu . . ." jelasnya. " tolong aku ya buddy , please . . . kau mau bukan menolong bossmu ini ? huh ? please . . ." gadis itu menatapku dengan ekspresi yang dibuat terlihat sedih. " anggap saja , ini permohonan dari seorang peri ? tidak ada yang gratis ... aku akan memberimu ganti , apapun yang kau mau , selama bisa, aku akan mengabulkan nya " tambahnya.


kenapa harus aku ? , aku harap aku bisa berteriak tepat didepan wajahnya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kenapa harus aku ? , aku harap aku bisa berteriak tepat didepan wajahnya saat ini. Bagaimanapun dia wanita, aku tidak bisa melakukan itu. " nona, bukankah seharusnya nona cari pacar sungguhan saja ? kenapa harus melibatkan saya dalam kebohongan ini ? " tanyaku frustasi. " nona juga pasti pernah berpacaran bukan ? mudah saja bagimu mencari laki-laki seharusnya " imbuhku. Aku terkejut begitu melihat perubahan reaksi di wajahnya. Dia ketakutan ? kenapa ? apa yang salah dengan kalimatku barusan. Aku melihat ada kecemasan yang sangat dalam matanya saat ini. " baiklah, aku akan menyewa orang lain kalau kau tidak mau " ucapnya lirih, suaranya bergetar seolah menahan beban yang begitu berat yang tidak ingin dia bagi dengan siapapun.Zoya berjalan keluar dari apartemenku. "baiklah " ucapku menghentikan langkahnya. " aku bersedia " imbuhku membuat senyum mengembang di wajahnya.aku hanya penasaran duka apa yang disembunyikan gadis sepertimu ?






Zoya  Pov


" cepat keluar " ucapku begitu telepon ku telah tersambung. " tapi ini hari minggu nona, bukankah hari minggu kita seharusnya libur ? " runtuk suara di seberang terdengar kesal. astaga dia masih tidur di jam segini ?,batinku tak percaya. Aku mematikan sambungan ponsel dan dengan cepat menekan tombol kode kamar milik budi.


Aku berjalan cepat menuju kamar miliknya dan melihat laki-laki itu masih terlihat tertidur dengan lelap.

Aku berjalan cepat menuju kamar miliknya dan melihat laki-laki itu masih terlihat tertidur dengan lelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" bangun !! " seruku menarik selimut yang membungkus tubuhnya. Laki-laki itu tidak bergeming . Apa dia mati ? kenapa sulit sekali membangunkan nya. Aku duduk disamping tempat tidurnya, dan mengguncang tubuhnya beberapa kali, masih tidak ada reksi darinya, membuatku kesal. Baru saja aku akan bangkit ketika merasa sebuah lengan melingkar di pinggangku dan menarik tubuhku sehingga terbaring tepat diatasnya. Laki-laki ini memelukku. " mama . . . kenapa membangunkanku sepagi ini . . . aku mesih ngantuk, " igaunya. dasar ! . " hei Buddy, bangun aku bukan mamamu . . .!"teriakku kesal, melayangkan satu jitakan tepat dikepalanya, membuatnya terkejut dan terjaga seketika. " nona , apa yang kau lakukan ? " tanyanya memasang ekspresi tak percaya. Aku mendengus melihat tingkahnya barusan. " kau yang merengek dan memeluku seperti bayi, jadi jangan bertidak sebagai korban " desisku kesal, sebelum beranjak dan membuka tirai kamar nya. " cepat bangun, aku ingin kau bersiap . . . aku ingin kita pergi untuk di foto , supaya bisa menerbitkan artikel baru . . . dan pakai ini " aku melempar sebuah shopping bag kearahanya. " kita mau kemana ? "
tanyanya kesal. " healty date " jawabku singkat. "aku tunggu di luar" tambahku berlalu dari kamar apartemen nya.









Budi Pov

Aku melihat Zoya bersandar di depan tembok depan kamar apartmen milik ku , bahkan dia terlihat cantik dengan pakaian biasa semacam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihat Zoya bersandar di depan tembok depan kamar apartmen milik ku , bahkan dia terlihat cantik dengan pakaian biasa semacam ini. " kita mau kemana sebenarnya , nona ? " tanyaku frustasi karena kehilangan minggu tenangku yang berharga. ada apa juga dengan pakaian olah raga yang harus kupakai ini ? . " kau bisa bermain tennis ? kita akan pergi bermain tennis " ucapnya sembari berjalan riang mendahuluiku. tennis ? yang benar saja.

---

" aku ingin wartawan mendapatkan judul baru untuk artikel yang akan mereka unggah, Kencan sehat ala Zoya Almeera dan pacar misterius nya, ahhh bukan kah itu terdengar cukup baik " ucapnya begitu kami sampai di salah satu lapangan tennis umum yang sudah disewa olehnya. "kenakan topimu , aku tidak mau orang melihat wajahmu "imbuhnya, membuatku kesal. " apa aku tidak cukup tampan , untuk diperkenalkan sebagai pacar bayaranmu nona ? " dengusku. Zoya menggeleng. " tidak, kau tampan . . . kau sangat tampan, tapi kau hanya pacar bayaran , akan repot jika banyak yang tahu identitasmu, jadi cepat kenakan " perintahnya, yang langsung kuturuti. Apa dia baru saja menyebutku tampan ? kenapa aku senang sekali ? .

MY CEO WIFE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang