Zoya Pov
" anda tinggal disini ? " tanyanya begitu kami sampai di depan pintu apartemenku. Aku mengangguk. " baik nona , kalau begitu besok saya akan ke kantor dan kembali bekerja . . ." ucapnya formal , baru saja laki-laki itu akan berbalik , ketika kalimatku menghentikan langkahnya. " kau mau kemana ? " tanyaku. "tentu saja pulang " budi menjawab dengan ragu pertanyaanku barusan. Aku menyerahkan sebuah kartu kecil padanya, " ini kode akses pintu kamarmu , hanya aku dan kau yang memilikinya . . . mulai hari ini , kamar didepan itu milikmu " ucapku menunjuk nomor kamar didepan miliku. " sisi sebelah kanan memang memiliki bangunan tidak seluas sebelah kiri, tapi tetap saja itu bagus dan lumayan mahal , itu jadi milikmu selama kau bekerja denganku . . ." ucapku membuatnya terkejut. " tapi nona ini . . ." budi terlihat kebingungan saat ini. "kau tidak membaca kontrak kerjanya ? aku ingin dijaga dua puluh empat jam, jadi aku memasukan tempat tinggal yang berdekatan sebagi fasilitas pegawai . . . kau tahu bukan , gaji yang kau terima tidak sedikit ? bagaimana bisa aku memberikan gaji sebanyak itu untuk jam kerja sama dengan gaji yang hanya sepuluh kali lipat dibawahnya ? " jelasku." jadi ... selamat istirahat , Buddy " imbuhku sebelum masuk kedalam kamar apartemenku sendiri.
Author Pov
" Dua puluh empat jam ? didekatnya ? astaga . . ." runtuk laki-laki itu terkejut sebelum melangkah masuk kedalam kamar apartemen baru miliknya.
---
Baru saja budi keluar dari kamar dan berencana untuk mencari makanan, ketika dia melihat seorang laki-laki dengan topi dan hoodie hitam berdiri didepan pintu kamar Zoya. Tanpa aba-aba Budi mecekal pergelangan tangan laki-laki itu dan membantingnya kelantai, membuat laki-laki itu meringis kesakitan.
" katakan apa yang kau lakukan disini ? " ucap budi setengah berteriak sembari menghalau lengan laki laki itu dibelakang tubuhnya. " apa apaan kau ini sakit . . . lepaskan " laki-laki itu mencoba berteriak, membuat pemilik kamar seketika keluar. " astaga . . ." Zoya tampak terkejut melihat dua orang laki-laki yang sangat dikenalnya bergulat dilantai. " Zaf... Buddy , apa yang kalian lakukan ? " tanya nya mencoba memisahkan mereka berdua. " kakak . . . " laki-laki yang baru saja dilepaskan budi berlari kearah bosnya dan memeluknya, membuatnya terkejut. kakak ? apa yang baru budi dengar seketika membuat lututnya lemas. jadi dia adik nya ? mati aku . . . batin budi berkecamuk.Zoya Pov
" iya . .. kakak akan datang besok jangan cemas. . . " ucapku begitu membuka undangan pentas seni disekolah Zafra besok. " kakak yang terbaik " ucapnya mengecup pipiku singkat. " tapi kak siapa dia ? " tanyanya mengarahkan pandangan nya kepada budi yang sedang duduk didepan kami."pulanglah , cepat . . . besok kakak akan datang , kakak harus istirahat " ucapku mencoba mengalihkan topik.
---
Aku memperhatikan seluruh isi lemariku dan mencoba menemukan sesuatu yang cukup baik untuk dikenakan pada acara pensi Zafra , bocah ini selalu menyuruhku datang ke setiap acara disekolahnya supaya aku bisa mengirimkan makanan kepada teman teman nya dan menunjukan seberapa sempurna keluarga yang dimilikinya . sangat kekanakan. Tapi aku tidak berusaha menolaknya, tidak sekalipun. Aku pikir terkadang tidak ada salahnya bagi seseorang untuk menunjukan apa yang dia miliki, selama itu benar benar miliknya.
" Buddy .. tolong siapkan mobilku , kita akan ke sekolah Zafra pagi ini . . ." ucapku begitu telepon genggam di tanganku tersambung. " baik nona, tapi . . ." suara diseberang terdengar ragu. "apa ? " jawabku cepat. " nama saya Budi bukan buddy (dibaca badi) kal... " aku buru buru memotong kalimatnya, "namamu kuno, tidak cocok dengan lidahku, cepat aku akan segera keluar " tambahku sebelum memutus panggilan sepihak.
---
Aku turun setelah lima belas menit . " maaf menunggu lama . . . " ucapku berdiri pada pilar pilar lobby apartment.
Aku melihat sepasang pupil di manik budi yang mengembang, dia menatapku dengan menahan nafasnya, apa aku secantik itu ? terkadang orang suka berlebihan, batinku. " kita jalan sekarang " ucapku datar membuka pintu mobil disamping kemudi laki-laki ini.
---
" biar saya bawakan nona , makanan nya " tawar budi begitu kami sampai disana. Makanan ? aku memang selalu membawakan bingkisan untuk Zaf , teman dan guru nya setiap kali diminta datang kesekolahnya. " pastikan tidak ada yang tertinggal " ucapku. Baru saja kami berjalan beberapa langkah memasuki gedung sekolah Zafra ketika aku melihat laki-laki itu. Aku refleks memundurkan langkahku, nafasku tercekat, bahkan detak jantungku tidak beraturan saat ini. untuk apa dia disini ? .
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO WIFE (COMPLETED)
RomansaWajah cantik ? tubuh proposional bak model ? harta ? nama baik ? kedudukan ? aku memiliki segalanya, dan aku tidak perlu yang lain nya . Semua terasa begitu sempurna sampai kalimat perjodohan itu masuk kedalam hidupku dan merusak segala tatanan nya...