Budi Pov
"Kegilaan apa lagi yang kau rencanakan ? " runtukku kesal begitu kami dalam perjalanan kembali ke apartement. Zoya tampak mencari cari sesuatu dengan ponsel nya dan tidak menggubrisku. Demi Tuhan . . . gadis ini . . . !!! .Aku memberhentikan mobil mendadak membuat kepalanya sedikit terbentur jendela mobil. "auh . . " rintihnya. " apa kau gila ? kenapa berhenti tiba tiba " makinya kembali sibuk menatap layar ponselnya." dengar . . . aku ingin berhenti berpu..." kalimatku dipotong oleh gambar yang baru saja ditunjukan Zoya. Surat perjanjian ? . " kau menandatangi kontrak pekerjaan tanpa membacanya , Buddy ? itu tidak baik . . ."ucapnya. " dalam kontrak disebutkan , bahwa tugasmu melakukan semua hal sesuai kemauan dan keperluan mu , selama itu tidak membuatmu dalam bahaya atau sampai mengakibatkan kematian, maka kau harus menanggungnya . . . it's a plan B " jelasnya. Aku mengepalkan tanganku. " tapi ... " ucapku, yang kemudian kembali dipotong olehnya , " lima milyar , itu denda yang harus kau bayar, untuk pembatalan sepihak dan pemutusan kontrak kerja " imbuhnya membuat kepalaku serasa dihantam besi beribu ribu ton. " ah dan ya . . . besok aku ingin kita melakukan foto pernikahan " suaranya memenuhi otak ku saat ini.
Drama macam apa ini Tuhan . . . ?
Zoya Pov
Seperti yang kuduka . skak mat! Daddy pasti tidak bisa melanjutkan kalimatnya lagi mendengar penjelasanku barusan. Kami sudah menikah, dan aku sudah tidur dengannya!. Kalimat sesederhana itu , akan membuatku memenangkan pertarungan ini. Dan aku juga tahu, daddy bukan tipikal orang yang membandingkan kasta orang lain dengan nya. Dia tidak akan benar benar keberatan dengan pekerjaan laki-laki pilihanku, asal dia membuatku bahagia.
Sekarang yang harus aku pikirkan hanya , membuat pernikahan palsu ini, terlihat nyata.
---
wedding photoshoot ! Benar , aku harus menggantung foto pernikahan di kamar apartemen ku, itu akan meyakinkan semua orang, kalau aku telah melakukan pernikahan diam diam.
Dan . . . sempurna !" kau harus memindahkan beberapa pakaianmu kemari . . . kalau sewaktu waktu daddy dan mommy datang berkunjung , kita tidak akan ketahuan berbohong " sahutku pada Budi yang sedang merapikan perkakasnya setelah memasang foto pernikahan bohongan kami.
" aaaa... kalau perlu, kau mungkin harus pindah kemari , saat daddy dan mommy berkunjung.. " imbuhku membuatnya terkejut. Aku mendengar Budi membuang nafas kesal , sebelum berjalan ke arah dapur dan mengambil sebotol air dingin.
"Jangan kuatir , tidak akan terjadi apapun pada kita , aku bisa pastikan . . ." Ucapku , mengambil botol ditangan nya dan ganti meminumnya.
Budi Pov
"Jangan kuatir , tidak akan terjadi apapun pada kita , aku bisa pastikan . . ." Ucapny , mengambil botol ditangan ku dan ganti meminumnya.
Apa yang baru saja dikatakan nya ? Apa dia baru saja tidak menganggapku sebagai pria ?
Aku mengunci kedua lenganya di belakang tubuhnya, dan mendorongnya kearah kulkas. Aku menatap tepat kearah maniknya . Aku berharap dia akan tersipu, salah tingkah atau sebagainya, tapi reaksi yang ditunjukan sungguh diluar nalar, gadis itu ketakutan ? . Zoya memalingkan wajahnya dan menutup matanya erat erat, nafasnya tersenggal dan memburu, aku merasakan telapak tanganya berkeringat dan dingin. Apa aku menakutinya ? tapi . . . kenapa ? Aku hanya bercanda atas reaksinya ? tidak mungkin wanita modern seusianya tidak pernah bersentuhan dengan laki-laki sebelum nya bukan ? apa aku sungguh menakutinya ?
" a..aku . . ." ucapku lirih, membuat kesadaran gadis itu terkumpul sepenuhnya, dia mencoba melepas tanganku yang mengunci pergelangan tangan nya dan mendorongku menjauh. " keluar " ucapnya dingin , sebelum membanting pintu kamarnya dengan keras.
kesalahan apa yang sudah kulakukan ?
rahasia apa yang disimpan Zoya sebenarnya ?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO WIFE (COMPLETED)
RomanceWajah cantik ? tubuh proposional bak model ? harta ? nama baik ? kedudukan ? aku memiliki segalanya, dan aku tidak perlu yang lain nya . Semua terasa begitu sempurna sampai kalimat perjodohan itu masuk kedalam hidupku dan merusak segala tatanan nya...