Bab 15 - Mertua

2.4K 103 3
                                    

Budi Pov

" bangguuunn . . ." suara teriakan Zoya di telepon membuat kesadaranku terkumpul sepenuhnya. ada apa dengan gadis ini ? apa membangunkanku sudah menjadi hobinya akhir akhir ini ?. " mommy dan daddy bilang mereka akan berkunjung dalam satu jam , cepat mandi dan kemari !! " ucapnya sebelum menutup telepon sepihak.

---

Aku melihat Zoya sudah sibuk dengan celemek dan bahan makanan didepannya begitu aku masuk kedalam kamar apartemen miliknya. 

" kau sudah datang ? " ucapnya antusias begitu melihat kedatanganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" kau sudah datang ? " ucapnya antusias begitu melihat kedatanganku. " apa yang kau lakukan ? kau mengeluarkan seluruh isi kulkasmu ? "tanyaku tertawa melihat seluruh bahan makanan diatas meja dapur miliknya. Zoya mengangguk. " apa yang mau kau masak ? " tanyaku mengamati bahan bahan itu dengan baik. Zoya tersenyum. " sebenarnya . . . " gadis itu berbicara dengan ragu-ragu. Aku sudah bisa menebak kemana arah pembicaraan ini. " sudah kuduga , mana ada tuan putri istana yang bisa memasak? " sahutku menangkap maksud kalimat yang urung diutarakan olehnya. " apa yang disukai daddy dan mommy mu untuk sarapan ? atau apa yang biasa kaliam makan setiap pagi ? " tanyaku mengambil sebuah celemek dari gantungan. "ah... kami makan apa saja. . . mulai dari roti, sayuran sampai nasi . . . kami bisa makan semuanya " jawabnya ragu. bukan pemilih ? aku tidak menyangka keluarga konglomerat bukan pemilih makanan? itu sesuatu yang baru dan . . . bagus." simple english breakfast . . . bagaimana kalau itu saja ? " tanyaku. Zoya mengangguk antusias.









Zoya Pov

Aku terkejut bercampur tak percaya melihat seluruh masakan diatas meja yang dibuat sendiri oleh Budi dalam waktu kurang dari satu jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terkejut bercampur tak percaya melihat seluruh masakan diatas meja yang dibuat sendiri oleh Budi dalam waktu kurang dari satu jam. apa dia lupa tadi dia mengatakan simple english breakfast? Aku bahkan hanya berfikir grill daging dan telur mata sapi yang bakal dia hidangkan diatas meja. Tapi pemandangan macam apa yang kulihat saat ini ? . " aku pikir simple english breakfast tidak akan membawa kesan pertama yang mengesankan bagi orang tuamu tentangku, jadi . . ." ucapnya penuh percaya diri yang langsung kupotong. "kau membuat kesalahan besar tuan suami pura pura " ucapku lirih, membuat laki-laki disampingku menatapku bingung. " apapun yang terjadi nanti, itu salahmu bukan salahku " ucapku menepuk pelan pundaknya. "jadi hadapi saja " imbuhku terkekeh. Budi menatapku bingung, memohon penjelasan nya. "sini kulepas celemekmu . . " ucapku singkat membutar tubuhnya membelakangiku. Aku berjalan kembali kedapur begitu selesai melepas celemek kami, berniat menggantungnya kembali. Baru saja aku berjalan beberapa langkah, tubuhku terhuyung hampir saja aku akan mencium lantai, ketika aku merasakan pinggangku ditarik dan ditahan lengan kokoh seseorang. Tentu saja , budi yang melakukan nya. Budi membantuku berdiri tegak dengan kedua lenganya yang masih melingkar di pinggangku. Kedua manik kami bertemu, ada sesuatu disana , entah apa itu , sesuatu yang aku rasa lebih seperti masih ingin mengamati wajahku dalam waktu lama. Kami hanya berpandangan dalam kesunyian sampai... " sepertinya kami datang disaat yang tidak tepat "suara daddy membuyarkan segalanya.Mereka sudah datang.

---

" jadi ini kegiatan kalian setiap hari ? "daddy memulai kalimatnya sembari menyesap secangkir kopi didepan nya. " kalian membeli banyak makanan " mommy melanjutkan. " kami memasaknya , nyon..ah.. mommy" budi masih merasa kesulitan memanggil mereka berdua dengan cara yang sama denganku. " memasaknya ? " ulang mommyku tidak percaya. Tawa daddy tiba tiba saja memenuhi meja makan. sudah kuduga. " kau pembohong yang payah " ucap laki-laki itu dengan tawa yang masih saja keluar dari mulutnya. " budi yang memasak semua ini . .. ? " mommy memukul bahu daddy pelan dan ganti berbicara. Budi mengangguk. " Zoya juga membantuku " lagi lagi kalimatnya membuat daddyku tertawa.









Budi Pov

" kau dengar mom, Zoya putri kita membantu katanya, hahahahah " daddy menatap mommy dengan tawa yang tidak bisa dia hentikan. " zoya pasti hanya mondar mandir, dan merepotkan mu, bertanya ini dan itu . . . menghabiskan beberapa makanan jadi yang sudah selesai kau masak , pasti hanya itu yang dia lakukan " mommy tersenyum padaku. bagaimana bisa dia tahu ? kalau wanita disampingku ini hanya membuntutiku selama memasak tadi. "sudah kuduga, jadi kau yang memasak ini sendiri ? " tanya daddy, dengan raut wajah yang berubah tegas. Aku mengangguk. " jarang sekali ada laki-laki pintar memasak , jadi kau yang membuatkan sarapan untuk gadis kecil kami yang payah didapur ini ? " tanya daddy lagi, kali ini dia tersenyum kepada Zoya yang duduk disampingku. " zoya , isarami, johae ..... just like me "ucap daddy kepada Zoya . "nado . . ." kali ini mommy yang berbicara. apa yang mereke bicarakan barusan ? aku yakin itu bukan bahasa inggris atau perancis seperti yang cukup ku kuasai, bahasa apa itu ? . Zoya mengangguk dan mengisyaratkan aku untuk segera ikut makan bersama mereka.

----

" sudah kubilang bukan ? " ucap Zoya setelah menutup pintu dan mengantar orang tuanya pergi. " apa ? " tanyaku tak mengerti. " kau menunjukan bakatmu terlalu berlebihan " imbuhnya. bakat? . " dirumah kami, ada satu hal yang berjalan tidak normal seperti keluarga pada umum nya, " ucapnya membuat alisku mengkerut. " daddy yang menjadi ibu rumah tangga nya " imbuhnya disertai tawa yang sangat cantik. " mommy tidak bisa memasak, tapi sebaliknya daddy sangat jago . . . dan , itu juga diturunkan ke anak nya , Zafra yang lebih pandai memasak dibanding aku " ucapnya , mengembalikan piring-piring yang sudah di cuci ke dalam rak. lantas ? . " aku pernah mencoba memasak sekali, hanya sekali dan itu mengakibatkan kami semua harus dirawat selama tiga hari di rumah sakit karena diare hahahh, karena itu daddy selalu meminta padaku untuk menemukan suami yang bisa diandalkan , memberiku makan agar aku tidak pernah kelaparan " jelasnya. Zoya menatap wajahku, membuatku salah tingkah. " dan kau baru saja menunjukan itu . . . membuat mereka menyukaimu" imbuhnya. bukankah itu bagus ?. " bukankah itu bagus ? " tanyaku. Zoya mengangguk sekilas kemudian menggeleng. " bagus kalau kau memang benar benar suamiku . . . , tapi kau bukan suamiku sungguhan, suatu saat nanti kita harus berpisah bukan ? , masalahnya, mereka tidak akan melepaskan orang yang sudah terlanjur mereka sukai dengan mudah " jelas Zoya , berbalik. Aku menahan lenganya , membuat gadis itu kembali menatapku. " kalau begitu kenapa tidak menjadikan ini sungguhan ? " tanyaku. Tanpa aba-aba aku mendaratkan bibirku di miliknya, menciumnya. Aku merasakan Zoya terkesiap, tubuhnya bergidik tak kentara, detik berikutnya aku meresakan sesuatu yang begitu panas dan menyengat di pipiku. Dia menamparku !

MY CEO WIFE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang