Author Pov
" anda bisa duduk disini sembari menunggu Nona Zoya datang " manda tampak berbicara dengan laki-laki bernama budi yang akan menjadi pengawal pribadi Zoya mulai hari ini.
" Zoya Almeera Hardi . . .ah... jadi boss nya perempuan ? aku belum pernah tahu . . . CEO tempat sebesar ini adalah perempuan . . . , ah yang kemarin itu mungkin sekretarisnya " ucap Budi lebih kepada diri sendiri. Laki-laki itu hanya duduk sampai dia mendengar suara decitan heels yang menyentuh lantai mendekat ke arahnya. " selamat pagi . . ." ucap seorang wanita yang baru saja masuk dan membuatnya terkejut.
Zoya Pov
" selamat pagi . . ." ucap ku begitu masuk . Aku menyadari ekspresi laki-laki didepanku berubah terkejut.
" jadi . . . manda sudah menjelaskan pekerjaanmu ? " tanyaku menaruh tasku diatas gantungan dan langsung duduk dibalik meja kerjaku. Laki-laki didepanku mengangguk ragu. " oke . . . aku akan ada pemotretan dua puluh menit lagi , kau akan menemaniku kesana ..." ucapku. "tapi . .. "laki laki itu tampak ragu. " bukankah saya akan menjadi bodyguard untuk nyonya Zoya ? " tanyanya membuatku bingung. apa ini ? jangan bilang dia tidak tahu siapa itu Zoya Almeera ? sungguh ? hidup dimana orang ini selama ini ? . batinku. Aku berjalan kearahnya sembari membawa papan nama di meja kerjaku. " Zoya Almeera Hardi, CEO Hardi Corp adalah yang sekarang berdiri tepat didepanmu " jelasku dingin dan datar, membuat ekspresinya berubah. "maaf . . " ucapnya . " maaf saya tidak mengira anda nyonya Zoya . . . saya kira saya harus menjaga seorang ibu ibu atau . . ."kalimatnya terhenti begitu aku menatapnya tajam. " jadi maksudmu aku terlihat seperti ibu-ibu ? kau terus memanggilku nyonya dari tadi , padahal aku belum menikah, apa aku terlihat setua itu . . " sahutku ketus. Budi langsung menggeleng. "maafkan saya nona , saya hanya tidak tahu . . . bukankah anda harus ke pemotretan , apa tidak sebaiknya kita pergi sekarang ? " jelasnya. " kau pintar mengalihkan perhatian "balasku, mengintruksinya untuk membukakan pintu ruang kerjaku yang langsung dipahaminya.
---
" aku tidak akan lama , karena hanya akan ada pemotretan satu untuk satu mode pakaian, tolong jaga tasku " ucapku begitu kami sampai. " dan . . . tunggu disini, jangan kemana mana " tambahku.Aku berganti pakaian dan merapikan makeupku dengan cepat sebelum menuju set. Aku bisa melihat dengan jelas , sepasang mata budi yang terus menatap kearahku dengan penuh kekaguman selama aku berada dibawah lampu sorot di set.
Tentu saja , hampir semua pria menatapku begitu. Tapi ada yang berbeda dari tatapan matanya begitu manik kami bertemu, apa itu ? . Aku buru buru mengalihkan pandanganku dan menyelesaikan photoshoot hari ini.
---
" kita harus kemana sekarang nona ? " tanyanya begitu kami berada didalam BMW milik ku. " aku akan pergi ke charity , tapi tolong antar aku ke butik dulu aku akan mengambil pakaian ku " jawabku datar. Budi menginjak gas dan langsung menuju tempat yang kusebutkan.
---
" bagaimana ? " tanyaku begitu aku keluar dari kamar ganti dengan sebuah blouse nude dengan celana kain lebar berwarna hitam . Budi hanya menatapku bingung. " bajunya . . . bagaimana ? apa sudah terlihat rapi . . . "jelasku penuh penekanan. Dengan cepat laki-laki itu mengangguk.
---
Sudah ada cukup banyak orang yang datang , dan kebanyakan dari mereka adalah pengusaha laki-laki yang masih single . membuatku tidak nyaman berada diantara mereka.
Aku mengambil foto dengan banner sponsor dan dengan cepat menyelesaikan acara itu. Aku ingin segera pulang." anda ingin diantar kemana lagi nona ? " suara budi hampir tidak terdengar olehku. Aku merasa cukup lelah akhir-akhir ini, padahal aku tidak bekerja terlalu berlebihan. " apa anda masih memiliki jadwal lain ? anda memiliki begitu banyak hal untuk dilakukan, aku pikir menjadi CEO tidak harus benar-benar pergi pekerja . . ." ucapnya membuatku tertawa. " mm . . . bagiku pekerjaan adalah hal yang utama, kita ke apartemen saja jadwalku sudah selesai, " ucapku merebahkan punggungku di kursi belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO WIFE (COMPLETED)
RomansaWajah cantik ? tubuh proposional bak model ? harta ? nama baik ? kedudukan ? aku memiliki segalanya, dan aku tidak perlu yang lain nya . Semua terasa begitu sempurna sampai kalimat perjodohan itu masuk kedalam hidupku dan merusak segala tatanan nya...