Budi Pov
Lagi-lagi ekspresi itu. Ada apa dengan gadis ini sebenarnya ? Sorot matanya terlihat begitu cemas , dan ketakutan setiap kali aku menyentuhnya. Apa yang salah ? Aku mengerti kalau dia menamparku karena marah , tapi sepertinya bukan itu alasan dia menamparku , dia benar benar terlihat tidak baik baik saja saat aku berusaha mendekatinya. Apa yang salah denganku ?
---
Kami bersiap untuk pergi pemotretan setelah nya , Zoya ada jadwal pemotretan untuk merk brand kacamata hari ini. Aku sebenarnya bingung apa profesinya, CEO atau model ? dia terlalu sempurna untuk keduanya.
Seperti biasa, dia memang selalu tampil cantik dan memukau dalam setiap pemotretan yang dia lakukan. Tapi yang paling menggangguku adalah, pakaian yang dia kenakan ? kenapa pakaian itu kecil sekali ? perut bawahnya sampai terlihat oleh semua staff yang kebanyakan laki-laki. " nona "ucapku menyodorkan jas yang kukenakan, begitu fotografer mengatakan itu pose yang harus dilakukan Zoya terakhir kali. "wah bodyguard anda sangat tanggap " fotografer itu menatapku dengan ragu. kenapa ? apa aku baru saja membuang pandangan menarik bagimu ? . Aku benar-benar ingin melayangkan tinjuku ke matanya yang memandang Zoya dengan tatapan lapar. Zoya hanya tersenyum dan berpamitan kepada setiap orang sebelum kami meninggalkan tempat pemotretan itu. " didepan ada restaurant italia, bisakah kita berhenti . . . aku tiba tiba ingin makan pasta " ucapnya , yang langsung kuturuti.
---
" soal tadi pagi , aku akan menganggapnya kesalahan , sudah kumaafkan, jadi kita lupakan saja dan jangan pernah lakukan lagi " ucapnya menatapku tajam.
dia terlihat cantik . . . . sangat cantik. Zoya mengalihkan pandangan nya dan mulai memakan spaghetty di depan nya. " tapi itu bukan kesalahan . . . ."ucapku yang langsung menghentikan aktifitas makan nya. " aku akan minta maaf, tapi hanya karena aku terkesan menyerangmu tiba-tiba, bukan untuk ciuman nya, karena itu bukan kesalahan. . . aku sudah memikirkan nya berulang kali dikepalaku sebelum melakukan nya "jelasku, membuat dia membuang nafas kasar. " bukankah itu sangat tidak sopan untuk hubungan atasan dan bawahan ? " jawabnya sarkas. Aku terkekeh. " apa kau lupa ? aku suamimu saat itu, kita tidak sedang berada di jam kerjaku " belaku. Zoya mendengus sebelum kembali melahap spaghetty didepan nya. " inilah kenapa aku membenci pria seperti kalian " imbuhnya lirih , tetapi masih terdengar olehku. membenci pria ? .
Zoya Pov
Kami kembali ke apartemen begitu selesai makan siang, aku malas pergi ke kantor hari ini. Lagi pula , aku harus membantu budi merapikan beberapa barang nya yang harus dia pindahkan ke kamarku, supaya kebohongan pernikahan ini terlihat sempurna. Laki-laki itu sibuk bermain dengan ponselnya diatas sofa begitu kami selesai dengan barang-barang milik nya.
Dia terlihat cukup lumayan, sebenarnya. atau mungkin bahkan cukup tampan.sial. Aku baru saja mengingat ciuman nya tadi pagi. Ada apa denganku ? tidak ! tidak . . . aku tidak bisa. Aku buru buru mengambil air dingin di dalam kulkas sebelum pikiranku benar benar tercemari saat ini. " Apa yang sedang nona lakukan ? " tanyanya berdiri tepat dibelakangku. Aku terkejut begitu berbalik. Wajah kami sangat dekat saat ini. sial . ada apa denganku ? . " Daddy baru saja meneleponku, mereka meminta kita datang ke rumah mereka malam ini " ucapnya mengejutkanku. menelepon nya ? kenapa bukan aku ? bukankah aku yang putri mereka ? . Aku mengangguk singkat, dan buru buru berjalan kembali ke kamar.
Budi Pov
Zoya almeera Hardi, apa yang sebenarnya terjadi padamu ? apa yang membuatmu takut setiap kali didekatku ? apa yang membuatmu mengantisipasi jarak kedekatanmu dengan seorang pria ? sebenarnya apa yang kau sembunyikan ? tidak bisakah aku mengetahui dan menghapus apapun itu ?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO WIFE (COMPLETED)
RomantizmWajah cantik ? tubuh proposional bak model ? harta ? nama baik ? kedudukan ? aku memiliki segalanya, dan aku tidak perlu yang lain nya . Semua terasa begitu sempurna sampai kalimat perjodohan itu masuk kedalam hidupku dan merusak segala tatanan nya...