Bab 8 - a Kiss

3K 123 3
                                    

Zoya Pov

SATU MINGGU KEMUDIAN

SATU MINGGU KEMUDIAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku baru saja menyelesaikan pekerjaan ku ketika mendengar ponselku berdering

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku baru saja menyelesaikan pekerjaan ku ketika mendengar ponselku berdering. daddy. "iya dad . . ? " jawabku antusias. " bisakah kau mengosongkan jadwalmu malam ini ? " tanya dad ragu. ada apa ini ? . " om Bram ingin mengundangmu untuk datang ke pesta ulang tahun pernikahan nya , sekalian mengenalkan putranya padamu . . . " kalimat dad terdengar jelas bagiku, aku tahu kemana arah pembicaraan ini. " dad , come on . . . kenapa membicarakan perjodohan itu lagi ?" runtukku."daddy tidak mengatakan apapun ... kau yang menyimpulkan, dia hanya ingin mengenalkan putra nya, bukan menjodohkan nya denganmu . . ." nada suara dad terdengar naik saat ini. "sudah datang saja pokonya . . ." ucap laki-laki paruh baya itu sebelum memutus panggilan sepihak. sial, apa yang harus kulakukan untuk menghindari perjodohan ini ? .

---

" buddy keluarkan mobilnya, kita harus ke butik, saya ada acara malam ini " ucapku mengisyaratkan Buddy yang sedang menunggu di depan ruang kerjaku untuk segera mengantarku. 

dress

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dress... dress... damn ! aku tidak bisa berkonsentrasi memilih gaun mana yang harus kukenakan. Aku terlalu sibuk memikirkan cara untuk menghindari perjodohan ini. " nona . . ." suara budi mengejutkanku. " sepertinya ada seseorang yang mengikuti kita dari tadi , dari gerak geriknya, sepertinya seorang reporter..." bisiknya lirih. reporter ? sial . . . apa yang baru saja kufikirkan ? tunggu . . . tidak ada salahnya bukan mencari pacar sewaan ? tapi dimana . . . ? damn, maafkan aku , demi Tuhan maafkan aku." maafkan aku buddy " ucapku lirih, membuat laki-laki itu mengerutkan alisnya , tak mengerti. Aku menarik dan meletakan lengan Buddy di pinggangku.ini mungkin ide tergila yang pernah kufikirkan. Aku memutar tubuhnya membelakangi pintu butik, meraih tengkuknya dan mendaratkan bibirku telak dimiliknya, menciumnya. dapatkan gambar bagus , dan release artikel nya sekarang ! , batinku.







Buddy Pov

" maafkan aku buddy " hanya itu kalimat terakhir yang kudengar darinya , sebelum merasakan benda kenyal , dingin dan manis menempel di bibirku. Dia menciumku, lagi ? . Ada apa dengan gadis ini ? apa dia memiliki kelainan kepribadian ?. ini benar benar gila.Jantungku dibuat tak karuan oleh tingkahnya , sebelum Zoya melepas tautan bibirnya. " damn ! " runtuknya terlihat kesal. " aku minta maaf, tapi . . . mulai sekarang , kau calon suamiku " ucapnya membuat tubuhku menegang seketika.

Zoya Pov

" bisakah kita bahas nanti setelah kita kembali ke apartment ? kita haru pergi ke pesta sekarang . . ." ucapku, buru-buru menyambar sebuah gaun asal dan segera menuju ruang ganti.

---

Aku memilih sebuah gaun hitam pendek dengan lengan jaring jaring transparan yang kebetulan terlihat begitu pas di tubuhku.

Aku memilih sebuah gaun hitam pendek dengan lengan jaring jaring transparan yang kebetulan terlihat begitu pas di tubuhku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" kau jangan masuk, aku akan cepat . . . tunggu saja disini " ucapku memberi perintah kepada buddy untuk tetap berada di dalam mobil. " ah satu lagi , bisa buka internet ? " tanyaku. " tolong lihat pencarian pertama saat ini " perintahku sembari merapikan rambutku . Budi mengeluarkan ponselnya dan menampakan reaksi terkejut. " Zoya Almeera, dan pria nya . . ." ucapnya , ada nada tidak percaya dalam suara nya. " bagus " seruku. " aku akan masuk kedalam hotel sekarang , dan tunggu saja disini " pintaku sebelum berjalan pelan memasuki lobi hotel.

 " aku akan masuk kedalam hotel sekarang , dan tunggu saja disini " pintaku sebelum berjalan pelan memasuki lobi hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mewah dan sangat berlebihan, untuk merayakan pesta anniversary. Itu yang pertama kali tergambar dibenakku begitu aku menginjakan kakiku di tempat pesta teman lama dad, Om Bram . . . Bram ardiansyah. Aku melihat beberapa tamu sedang sibuk mengobrol satu sama lain , sampai mereka mengalihkan pandangannya kearahku. bingo ! . Aku berjalan penuh percaya diri kearah dad yang sedang berdiri disamping Om Bram , " selamat ulang tahun pernikahan , om tante . . ." ucapku basa basi. Keluarga kami memang sudah kenal baik dengan keluarga Ardiansyah, karena dad dan Om Bram berteman sejak kecil. Meski begitu , aku tidak pernah melihat atau bertemu putra mereka. Maklum , mereka membiarkan putra satu satu nya diasuh oleh neneknya di luar negeri. Aku melirik ke arah dad yang menatapku tajam seakan meminta penjelasan. Aku rasa beliau sudah membaca artikel ciuman itu. baguslah, semoga ini bisa mengubah rencana nya untuk menjodohkan ku dengan putra om bram yang bahkan aku tidak pernah tahu wajahnya . . .

MY CEO WIFE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang