2. Proyek yang Kacau

1.5K 224 15
                                    

***

Chanyeol melangkahkan kakinya menuju gedung utama Sherin Departement Store Group. Ia melihat beberapa pegawai perusahaan menyapanya ketika berpapasan dengannya di jalan.

Langkahnya terhenti melihat lelaki berkulit putih tengah merentangkan kedua tangannya menyambut Chanyeol di depan pintu lift. Ia ingin sekali melepas sepatunya dan melemparkannya ke arah Suho sekarang.

"Brother, bagaimana kabarmu?"

"Berhenti bersikap sok manis, menjijikan."

"Hei, masih marah gara-gara semalam aku menolak membantumu kabur?"

Pintu lift terbuka. Chanyeol segera masuk ke dalam lift dan menekan angka 9, Suho yang ketinggalan karena fokus mengajak Chanyeol berbicara kemudian tersadar dan segera menyusul Chanyeol masuk ke dalam lift.

"Aku tahu kamu tidak benar-benar marah."

"Diam."

"Aku sempat bertemu dengan Naeun di Cafe kemarin. Ia banyak menanyakanmu. Sepertinya dia masih belum move on darimu."

"Aku tidak peduli."

Pintu lift terbuka di lantai 6, beberapa pegawai yang melihat Chanyeol berada di dalam lift seketika mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam lift.

"Untuk apa kalian memencet tombol dan memberhentikan lift ini kalau kalian tidak jadi masuk?"

Keempat pegawai tadi segera masuk ke dalam lift usai mendengar ucapan Chanyeol. Suho memberikan gesture tanda ok yang berarti "aman" pada para pegawai yang sudah takut akan dimarahi Chanyeol.

Tidak lama kemudian, lift berhenti di lantai 9. Chanyeol dan Suho bergegas keluar dan berjalan menuju ruangan kerja mereka masing-masing. Suho segera masuk ke ruangannya tanpa mengatakan sepatah katapun pada Chanyeol.

Sekretaris Han yang melihat tuan mudanya berjalan menuju ruangan kemudian bergegas menghampiri untuk membukakan pintu.

"Lain kali tidak perlu membukakan pintu seperti ini, tanganku baik-baik saja."

Sekretaris Han tersenyum dan mengangguk patuh.

"Saya sudah siapkan teh panas dan juga roti untuk sarapan di meja, lengkap dengan koran pagi ini."

"Terima kasih sekretaris Han, selamat bekerja."

Chanyeol bergegas masuk dan meletakkan tas hitamnya di kursi. Ia melirik ke arah meja di seberang meja kerjanya, sudah ada segelas teh, sepotong roti serta koran di sana. Ia menggulung lengan kemejanya sampai siku dan duduk manis di sofa untuk menikmati sarapan pagi.

Senyum terukir di wajah Chanyeol melihat betapa menggodanya pain aux raisins di depannya ini, ia baru saja akan mengambil roti khas Perancis itu sebelum pandangannya berhenti pada judul artikel di koran.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Tale of Chanyeol ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang