21. Rahasia Besar (2)

913 186 35
                                    

***

Mobil berwarna hitam milik Seulgi yang dikendarai Chanyeol sudah tiba di halaman rumah. Wendy kemudian bergegas turun dari mobil sambil menuntun Seulgi berjalan masuk ke dalam rumah. Chanyeol hanya mengikuti saja dan berjalan di belakang dua wanita itu. Wendy menekan bel dan tidak lama kemudian pintu terbuka menampilkan Ibu Seulgi di sana.

"Ibu..."

Seulgi langsung memeluk erat Ibunya. Wendy dan Chanyeol jadi merasa iba dengan kondisi wanita itu sekarang.

"Ayah dimana? aku ingin bertemu Ayah."

Ibunya tidak menjawab dan menundukkan kepalanya. Membuat Seulgi merasa cemas.

"Bu! Jawab aku!"

"Seulgi, tenanglah."

Chanyeol memegang kedua bahu Seulgi yang mulai emosi lagi.

"Ayahmu baru saja pergi ke kantor polisi. Tadi polisi datang kemari dan memanggil Ayahmu untuk ikut mereka sebagai saksi atas kasus Han Jisung."

"Apa??? kenapa Ayah harus jadi saksi? Ayah tidak terlibat sama sekali Bu! Ibu seharusnya mencegah Ayah supaya tidak pergi ke sana!!"

Ibu Seulgi menatap wajah putrinya, ia meraih kedua tangan Seulgi.

"Seulgi, Ibu sudah tahu semuanya. Ayahmu sudah mengatakan semuanya pada Ibu tadi. Ayahmu memang bersalah dan ia sedang mempertanggung jawabkan perbuatannya di sana sayang. Jangan seperti ini Seulgi, itu akan membuat Ibu semakin sedih."

Seulgi menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tetap tidak percaya dengan pernyataan apa pun selama ia belum mendengar langsung dari mulut Ayahnya.

"Tidak! Ayah tidak bersalah Bu, Ayah itu orang baik! Ibu tahu kan?? Ayah tidak mjngkin sejahat itu apalagi kepada sahabatnya sendiri. Ini hanya fitnah, iya.. ini fitnah."

"SEULGI!! Ibu mohon sadar nak, jangan bersikap seperti ini. Kamu harus menerima kenyataan jika Ayahmu memang bersalah."

"Kenapa Ibu terus mengatakan itu?? Aku tidak akan percaya apapun sebelum aku mendengar Ayah yang bicara sendiri. Aku akan menyusul Ayah ke kantor polisi."

"Seulgi!"

Seulgi melepaskan tangan Ibunya, ia hendak pergi ke menghampiri mobilnya sebelum pandangannya tiba-tiba menjadi buram. Kepalanya terasa sangat sakit dan pandangannya berubah menjadi gelap.

Seulgi pingsan.

"Kang Seulgi!"

Ketiga orang di dekat Seulgi itu kemudian menghampiri Seulgi dan berusaha membangunkan wanita itu.

"Sebaiknya kita bawa Seulgi ke kamarnya saja," ujar Wendy menyarankan.

Chanyeol mengangguk dan langsung menggendong Seulgi, membawa wanita itu masuk ke dalam rumah. Ibu Seulgi kemudian bergegas membukakan pintu kamar Seulgi. Chanyeol dengan pelan membaringkan Seulgi ke atas tempat tidur. Setelah itu Ia menghampiri Wendy dan berdiri di sebelah Wendy.

Ibu Seulgi nampak sibuk mengoleskan minyak angin dan menggenggam erat tangan Seulgi.

"Dia baru saja pulang dari Manchester. Setelah tiba di rumah, dia tidak mau makan sama sekali sampai ia bertemu langsung dengan anak Ayahnya dengan Han Minji itu. Dia pasti kelelahan."

"Aku sudah panggilkan dokter untuk memeriksa kondisi Seulgi."

Ibu Seulgi menatap Chanyeol dan tersenyum.

"Terima kasih Chanyeol. Terima kasih karena kamu masih peduli dengan putriku."

"Ya, sama-sama Nyonya Yoon."

The Tale of Chanyeol ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang