17. One Day With Chanyeol

1.2K 208 34
                                    

***

Dor! Dor! Dor!

Tumpukan kaleng di ujung sana sudah rubuh akibat peluru plastik yang dilepaskan dari pistol di tangan Park Chanyeol. Sebuah senyuman bangga muncul di bibir pria itu, sementara si pemilik stand mainan hanya bisa melongo mematap kaleng-kalengnya jatuh berserakan.

Wendy juga sampai tidak berkedip melihat kemampuan menembak Chanyeol tadi. Oke meskipun ini hanyalah pistol mainan, tapi jika kamu bukan penembak yang handal pasti akan susah untuk merubuhkan 15 tumpukan kaleng hanya dengan 3 buah peluru kan?

"Ambil ini. Hadiah dariku."

Wendy mengedipkan matanya usai Chanyeol menyodorkan sebuah boneka hamster ke arahnya.

"Hamster? kenapa tidak boneka beruang yang besar itu saja?"

Chanyeol terkekeh, ia menatap boneka beruang berwarna cokelat yang berukuran besar diujung sana.

"Kalau tidak salah kamu sudah punya 6 boneka beruang di kamarmu, lagipula apa tidak akan sempit kamarmu jika harus menambah satu boneka berukuran super besar seperti itu?"

"Ya! Dari mana kamu tau aku punya 6 boneka?"

"Oh kamu ini sedang menderita amnesia ya? aku ini tinggal dirumahmu nona. Itu berarti aku pernah masuk ke kamarmu, dan satu lagi meskipun aku tidak menyukai matematika tapi aku pandai berhitung."

"Tapi kan..."

"Hamster ini spesial tahu, tidak mudah bagiku mendapatkannya. Jadi jaga baik-baik hadiah dariku ini. Jangan sampai rusak."

Wendy mendengus, ia masih menatap boneka hamster di tangannya. Chanyeol sudah berjalan mendekati sebuah truk es krim.

"Aku mau dua es krim vanila."

"Baik tuan, tunggu sebentar."

Chanyeol menoleh ke belakang, ia menatap Wendy yang nampak tersenyum menatap boneka pemberiannya tadi.

"Es krimnya, tuan."

Chanyeol menyerahkan beberapa lembar uang dan mengambil es krim itu. Dia berjalan mendekati Wendy yang duduk di sebuah kursi di dekat lampu taman.

"Nih."

"Terima kasih."

Wendy tersenyum ketika melihat es krim di depannya. Ia langsung mengambil es krim vanila kesukaannya dan melahapnya sampai habis, maklum saja cuaca di kota Seoul cukup terik siang ini.

"Kamu itu sedang berusaha membayar uang sewa ya?"

"Apa?"

"Kamu kan tidak punya uang sekarang, makanya kamu menyogokku dengan boneka dan es krim ini sebagai ganti uang sewa minggu ini."

Chanyeol memutar bola matanya mendengar sindirian dari Wendy.

"Aku jadi penasaran, apa di otakmu itu hanya ada prasangka buruk saja tentangku?"

"YA!!"

"Pertama, aku punya uang meskipun cuma seratus ribu won. Kedua, aku bukan tipe orang yang suka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang aku mau, seperti sogokan."

Wendy terdiam, padahal niatnya hanya bercanda saja tadi. Tapi sepertinya pria di sebelahnya ini terlalu serius. Ya, hidupnya terlalu serius dan kaku.

"Aku minta maaf, Chanyeol."

"Suasana hatiku sedang bagus hari ini, jadi aku tidak marah dengan ucapanmu tadi. Tidak perlu minta maaf."

Mereka berdua terdiam. Wendy benci situasi seperti ini. Ini bukan pertama kalinya mereka bercanda dan berakhir dengan perdebatan seperti sekarang ini.

The Tale of Chanyeol ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang