***
"Ayahmu berubah."
"Berubah bagaimana maksudnya?""Dia selalu telat pulang, selalu sibuk di ruang kerja, dan pernah juga dia tidak bicara dengan Ibu seharian."
Seulgi mengernyitkan dahinya. Merasa heran dengan ucapan Ibunya tadi. Ia tahu betul orang tuanya saling mencintai, mereka bahkan tidak segan menunjukkan kemesraan di depan dan di belakang kamera. Tapi kenapa Ibunya berbicara seperti itu? Apa mungkin Ayahnya berubah?
"Ibu takut Seulgi. Ibu takut Ayahmu punya wanita lain dan akan meninggalkan Ibu."
"Bu, jangan punya pikiran seperti itu."
Yoon Se Ri menggelengkan kepalanya.
"Tidak, jika itu benar terjadi Ibu yang akan menceraikan dia terlebih dahulu."
"Ibu!!!"
Seulgi sangat membenci kata-kata "cerai". Demi Tuhan ia tidak mau kehilangan orang tuanya. Sudah cukup ia kehilangan pria yang ia cintai, jangan sampai ia kehilangan dua orang paling penting dalam hidupnya itu.
"Tolong berhenti berpikiran negatif. Bisa saja kan Ayah memang sedang sibuk dengan pekerjaannya? The Kang Construction kan sedang membuka cabang baru di Okinawa."
Ting!
Seulgi menoleh ke arah pintu, ia mendengar suara dentingan gelas dari sana. Kecil memang suaranya, tapi ia yakin sekali ada seseorang di balik pintu ruangan Ibunya itu."Sebentar Bu, aku keluar dulu."
Yoon Se Ri menganggukkan kepalanya. Seulgi berjalan pelan menuju pintu dan langsung membukanya. Dugaannya benar. Ada seorang pegawai berdiri di sana dengan membawa dua gelas minuman.
"Kamu. Apa yang kamu lakukan di balik pintu ini?"
"Mm... ini saya ingin memberikan teh krisan untuk nyonya Se Ri."
"Sudah berapa lama kamu berdiri di sini?"
"Ya?? Saya baru saja datang nona."
Seulgi menatap Wendy. Dia ini wanita yang sempat mengaku jadi model di acara Sherin kan? Sekarang dia bekerja di Cafe Ibunya? kenapa dunia begitu sempit sih?
"Kamu lagi rupanya, apa Son Naeun yang menyuruhmu untuk terus mengawasiku?"
Wendy menggelengkan kepalanya. Ia merasa Seulgi kini mulai mencurigainya.
"Bukan, aku bahkan tidak kenal dengan Son Naeun."
"Cih, ternyata wanita munafik itu pintar juga memilih mata-mata. Aktingmu lumayan juga nona... Wendy"
"Maaf nona, tapi aku benar-benar tidak kenal Son Naeun. Aku hanya pegawai biasa di Cafe ini."
"Kamu mungkin berpikir kalau aku ini lugu, tapi aku bukan tipe wanita yang mudah ditipu dan dibodohi."
"Ya, aku tahu."
Seulgi menatap Wendy dengan penuh tanya. Siapa wanita di depannya ini sebenarnya?
"Darimana kamu tahu?"
"Park Chanyeol yang memberitahuku."
Wendy tersenyum.
"Kelihatan dari wajah nona Seulgi. Aku yakin anda bukan tipe wanita yang lugu dan mudah ditipu. Anda adalah wanita yang cerdas. Bukan begitu?"
"Seulgi, ada apa di luar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale of Chanyeol ✓
FanfictionMenghindari perjodohan hingga rela menyamar sebagai seorang perempuan. Pernah terbayangkan oleh kalian? Park Chanyeol merasakan itu, ia bahkan rela mengorbankan harga dirinya sebagai seorang pewaris tunggal Sherin Departement Store demi menghindari...