14. The Plan

1.2K 209 41
                                    

***

Seulgi menghapus air matanya dengan tissue. Ia menatap Wendy yang justru terdiam sekarang sambil menatap ponselnya.

"Jadi... Chanyeol ada dimana sekarang?"

Wendy masih tidak menjawab. Sejujurnya ia tidak ingin melakukan ini, ia tidak ingin membocorkan informasi apapun tentang keberadaan Chanyeol meskipun itu hanya sebuah foto. Tapi ia terjebak di situasi yang sulit. Seulgi tentu tidak akan membiarkannya pergi begitu saja kali ini.

"Wendy, kenapa diam? kamu akan memberitahuku dimana Chanyeol berada kan?"

Seulgi meraih tangan Wendy. Wendy menatap wanita itu.

"Aku tidak tahu apakah Chanyeol sudah melihat berita tentangnya di televisi dan surat kabar atau belum, tapi aku perlu bertemu dengannya. Aku..."

Seulgi menundukkan kepalanya. Ia kembali menangis, rasanya ia merasa frustasi harus memohon-mohon kepada semua orang untuk memberitahu dimana Chanyeol berada saat ini.

"Aku merindukannya, Wendy. Sangat merindukannya hingga aku tidak bisa tidur dengan nyenyak setiap hari. Aku tidak bisa berhenti memikirkan pria itu meskipun aku kecewa karena dia sengaja kabur di hari pertunangan kami. Aku mencemaskan keadaannya, apa dia makan dengan benar selama ini? apa dia tidur dengan nyenyak? apa dia bahagia? setiap hari aku selalu memikirkan itu sampai mau gila rasanya."

Wendy semakin merasa bersalah. Ia kini tahu apa yang dirasakan Seulgi. Dia juga seorang wanita, ia tahu apa yang dirasakan Seulgi saat ini. Bayangkan betapa kecewa dan sakitnya ketika pria yang kamu cintai tiba-tiba pergi meninggalkanmu begitu saja. Pasti berat untuk Seulgi.

"Aku hanya ingin bertemu dengannya. Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan padanya. Selama aku mengenal Chanyeol, ia tidak pernah bersikap senekat ini. Dia memang menolak perjodohan kami, bahkan sampai mencelakai dirinya sendiri dan harus dirawat di rumah sakit. Tapi kabur dari rumah berminggu-minggu? aku tidak pernah menyangka dia akan melakukan hal ini. Mungkin kedengarannya aku ini egois, tapi ini juga sulit bagiku. Aku sudah terlanjur mencintainya. Aku harus bagaimana? aku juga tidak bisa menghilangkan perasaanku begitu saja."

Seulgi berhenti sejenak, entah kenapa ia justru menceritakan semuanya pada Wendy. Wanita yang ia curigai ini. Tapi Seulgi merasa lega karena bisa mengutarakan beban yang ada di hatinya.

"Sekarang Ayahnya sedang dirawat di Rumah Sakit. Kondisinya belum membaik..."

Seulgi tersenyum, Wendy justru menatap heran wanita di depannya itu.

"Ayahnya pernah bercerita padaku jika Chanyeol bukanlah putra yang penurut. Mereka sering berselisih paham bahkan untuk hal yang sepele. Tapi meskipun begitu, aku tahu jika Chanyeol sangat menyayangi Ayahnya. Jadi... jika Chanyeol datang ke Rumah Sakit dan menjenguk Ayahnya di sana, kurasa kondisi beliau akan segera membaik."

Seulgi menghapus air matanya.

"Selama dua minggu aku terus berusaha mencari dimana Chanyeol berada, Ayahnya juga begitu. Aku bisa melihat kesedihan di wajahnya selama ini karena Chanyeol pergi dari rumah. Jadi aku mohon, jika kamu tidak ingin memberitahukan keberadaan Chanyeol karena diriku, setidaknya tolong lakukan demi kebaikan kondisi Ayahnya Chanyeol saat ini."

Wendy tanpa sadar ikut meneteskan air matanya. Ia mengingat bagaimana terpuruknya Chanyeol tadi pagi saat tahu Ayahnya dibawa ke Rumah Sakit.

Wendy membuka kunci ponselnya, dan langsung menuju ke galeri foto dan mencari foto milik Chanyeol. Ia sudah mantap akan memberitahukan pada Seulgi dimana Chanyeol, setidaknya demi kebaikan kondisi Ayahnya seperti ucapan Seulgi tadi. Wendy juga merasa Chanyeol perlu menyelesaikan masalahnya dengan Seulgi, mereka berdua perlu bicara.

The Tale of Chanyeol ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang