Perhatian kamu yang buat aku nyaman,namun aku pun sadar bahwa status kita hanya lah sebatas teman
-Alin & Arfan-Setelah sampai di area perkemahan alin segera mencari Betadine untuk mengobati luka di lututnya
"Ehh Lo kenapa,disini bukannya anak-anak pada jelajah yah?." tanya seseorang
"Lo ga liat kaki gue kenapa." kata alin sinis
"Ehh kaki Lo kenapa?." kata dia bertanya lagi
"Berisik tau ga,Lo juga ngapain nanya gue sok akrab banget deh." kata alin sinis
"Ohh maaf,kenalin gue Dion ketua futsal SMA xemogara." kata orang itu sambil mengulurkan tangan nya
"Ohh." kata alin singkat
"Lo alin kan." kata dion
"Sebegitu terkenalnya ya gue." kata alin
"Mungkin,tapi gue liat Lo waktu ribut di kantin." kata Dion
"O." kata alin singkat lagi
"Mau gue bantuin." kata Dion
"Ga usah biar sama gue aja." kata Arfan yang baru saja datang
"Ehh Lo fan,kenapa ga jelajah." kata Dion basa basi
"Dia partner gue." kata Arfan
"Ohh yaudah gue pamit dulu." kata Dion sambil mengelus rambut alin lalu beranjak pergi,tapi sebelum pergi tangan Dion sudah di pegang oleh Arfan dan
"Gue ga suka milik gue di pegang oleh orang lain,camkan." kata Arfan tajam
"Ohh maaf gue ga tau kalau dia punya lo." kata Dion,lalu pergi
"Lo kenapa sih." kata alin
"Kenapa apa nya." kata Arfan
"Yeee si bangsat gue nanya malah balik nanya." kata alin sinis
"Yaudah sih jangan sewot,sini gue bantuin bersihin luka nya." kata Arfan sambil mengambil alih kapas dan alkohol dari tangan alin
"Ga perlu." kata alin
"Gue ga terima penolakan." kata Arfan tajam
"Udah datar, kutub, cenayang, jalangkung, pemaksa pula,dosa apa alin sampe harus ketemu sama orang macam dia." bisik alin kecil
"Kalau ngomongin orang jangan bisik-bisik." kata Arfan
...
Malam pun tiba saat nya api unggun,di laksanakan semua murid SMA xemogara berkumpul mengelilingi api unggun, tapi ada satu orang siswi yang masih berada di dalam tenda sembari memainkan ponselnya,tanpa memperdulikan orang-orang yang dari tadi memanggilnya
"Alin, cepetan ke api unggun." perintah devano
"Iya bentar lagi alin ke sana." kata alin
Setelah devano pergi alin melanjutkan bermain ponselnya sampai suara alan menghentikannya
"Alin,laknat cepetan ke api unggun." kata alan
"Paan si lan." kata alin sembari membuka pintu tendanya
"Cepetan ikut kumpul." kata alan
"Males kan,dingin gue takut alergi gue kambuh." kata alin
"Pake jaket bego." kata alan
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIN DAN ARFAN(End)
Teen Fiction'Tidak selamanya orang dingin akan tetap dingin' Ini cerita tentang alin, si cewek trobelmaker yang bisa membuat seorang arfan menjadi hangat setelah sekian lama dingin Masalalu yang masih membekas tapi di buat permainan,memang dasar kerjaan orang j...