Delapan belas✔️

607 34 0
                                    

Pagi pun datang,waktu menunjukan pukul 5.30 entah angin dari mana dia bisa bangun sepagi itu biasanya dia bangun jam 6.30

Ceklek

Suara pintu di buka terdengar

"Wih tumben udah bangun." kata alan yang tadinya berniat untuk membangunkan alin tapi tidak jadi karna melihat alin sedang memasangkan dasi nya

"Bangun pagi diledekin,bangun siang di katain kebo mau lo apa sih." kata alin kesal

"Heheh ngga kok,btw lo  kemaren ketemu tante fana sama om arga yah?." tanya alan

"Hm" dehem alin

"Euhh ketemu camer." kata alan menggoda

"Iya camer lo." kata alin sinis

"Dikira gue gay." kata alan

"Calon." kata alin singkat

"Apa lo bilang!,inget gue tuh udah punya si alma." kata alan sombong

"Alah sombong banget lo padahal mah si alma cuma kasian liat lo makannya dia terima." kata alin

"Asu!!." umpat alan

"Jangan mengumpat." kata alin

"Cepet ke bawah kita sarapan." kata alan

"Iya."kata alin

Setelah selesai bersiap-siap alin segera turun ke bawah

"Pagi semua." sapa alin

"Pagi." jawab mereka serempak

Setelah makan alin dan alan segera pamitan ke pada dady dan momy,setelah itu mereka menaiki mobil

"Lin, mau bareng apa mau pake mobil sendiri." kata alan

"Bareng aja lah,males bawa mobil." kata alin

"Yaudah,masuk." kata alan

Setelah mereka masuk,mereka memulai perjalanan ke sekolah yang membutuhkan waktu sekitar 10 menit,sambil menunggu sampai mereka berbincang bincang terlebih dahulu

"Lin,lo mau sampai kapan ngerjain si arfan." kata alan

"Sampe gue bosen." kata alin

"Tapi dia kasian alin." kata alan

"Bodoamat emang pas gue dari rumahnya dia kasian." kata alin sinis

"Itu kan masa lalu lin." kata alan

"Mau itu masa lalu atau masa depan,sakit hati ya tetep sakit hati aja." kata alin

Alan hanya diam tanpa berniat membalas ucapan alin.

Setelah sampai di sekolah alin segera turun dan masuk ke kelas tanpa berbicara pada alan,alan yang melihat tingkah kembaran nya itu hanya bisa geleng-geleng kepala

"Kenapa lo?." tanya afra yang melihat wajah alin yang sedang kesal

"Kesel gue." kata alin

"Kesel kenapa,si arfan atau si alan." kata afra

"Sialan." kata alin

"Napa lagi tuh curut." kata afra

"Masa dia ngungkit-ngungkit masalalu kan kesel." kata alin

"Sabar lah." kata afra

"Au ah pusing." kata alin

Setelah berbicara pada afra alin menumpukan kedua tangannya dan tertidur,karna tdi pagi iya bangun kepagian

ALIN DAN ARFAN(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang