The most wanted|1

653 47 15
                                    

Matahari mulai menyinari bumi dan orang-orang menjalani aktivitas seperti biasanya. Tak terkecuali dengan 4 gadis yang tengah bersiap untuk berangkat ke sekolah di SMPN Nusa bangsa.

Mereka tengah duduk berhadapan di meja makan sambil menyantap sarapan pagi bersama. Keributan di mulai saat kedua orang gadis saling berebutan roti di atas meja. Kedua gadis lainnya hanya diam seolah sudah terbiasa dengan tingkah kedua sahabatnya ini.

"Salsa! Lo mah ngambil roti gue mulu!. Lo kan udah punya sendiri." Kesal salah satu gadis yang sedang bertengkar itu dengan wajah yang cemberut.

"Ya elah, pelit banget sih lo? Awas aja lo di sekolah! Liat lo Aulia, gak bakalan gue kasih contekan!" Ancam gadis bernama Salsa itu sambil terus memakan rotinya.

"Bodo amat!. Gue bisa nanya ke Rissa. Yakan ris?" Kata Aulia mengaduh mencari perlindungan sambil menatap satu gadis lagi di hadapannya. Gadis itu melirik sebentar Aulia saat Aulia menyebut namanya.

"Gak." Ketus gadis itu membuat Aulia cemberut sedangkan Salsa sudah tertawa terbahak-bahak.

"Mampus! Emang enak?" Ledek Salsa membuat mood Aulia tambah hancur di pagi hari.

"Issh! Lo mah jahat, ris. Yaudah, kalau gitu Putri aja!" Kini ia beralih kepada sahabatnya satu lagi yang berada di samping Marissa. Aulia menatap Putri penuh harap.

"Iya, lia. Nanti aku kasih contekan." Jawab putri tak keberatan sambil tersenyum lalu kembali melanjutkan sarapannya. Aulia tersenyum penuh kemenangan sambi menjulurkan lidahnya kepada Salsa.

"Wleee... Gue dapet contekan." Norak Aulia. Salsa memutar bola mata malas.

"Putri, lo mau aja ngasih contekan sama nih anak kutu!. Jangan mau!" Balas Salsa menatap Putri seolah berkata jangan mau!.

"Elah... Bilang aja lo iri!"
Sindir Aulia mendapat tatapan tak Terima dari Salsa.

"Enak aja! Enggak tuh!" Bantah Salsa.

"Iya pasti."

"Enggak."

"Iya."

"Enggak."

"I-."

"Lo berdua berisik banget sih! Tinggal makan aja rusuh!" Ucapan Aulia terpotong karna mendengar bentakan dari Marissa yang menatap mereka tajam. Seketika mereka memasang wajah tanpa dosa sambil menyengir.

"Hehehe, maaf ris." Kata Salsa menyengir.

"Udah buru abisin, abis ini kita berangkat. Gue tunggu di mobil." Titah Marissa lalu bangkit dari duduknya sambil membawa tas di bahu dan berjalan keluar rumah. Segera ia masuk kedalam mobil Audi putih.

Ketiga sahabatnya hanya saling pandang.
"Kenapa tuh anak?" Tanya Putri heran melihat tingkah Marissa sensi.

"Pms kali, udah biasa itu mah." Acuh Salsa lalu menggantungkan tasnya di bahu. Diikuti yang lain.

"Iya kali. Udah yuk!" Kata Aulia.

Keempat sahabat itu pun berangkat menuju sekolah menaiki mobil Audi putih dengan Marissa yang menyetir mobil tersebut. Sedangkan ketiga sahabatnya tengah asik bernyanyi ria di dalam mobil. Ingin rasanya Marissa menendang mereka dari dalam mobil. Tapi untung ia masih ingat bahwa mereka sahabatnya, jadi agak berat hati melakukannya.

"Oh ya ris, kapan lo mau ke makam ortu lo?. Udah lama kan lo gak kesono?" Tanya Salsa di sela-sela nyanyiannya. Salsa yang duduk di samping nya, membuat suara gadis itu lebih terdengar jelas di telinga Marissa. Tanpa mengalihkan pandangan, Marissa menjawab.

The Most Wanted (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang