The most wanted|8

181 31 4
                                    

Anak bangtan dan keempat teman baru mereka, pindah ke lantai atas dari perpustakaan untuk mainkan permainan botol gilir.

Hal itu dilakukan, karna di lantai atas adalah ruangan yang di buat khusus oleh bibi Yeri untuk anak bangtan bermain-main ketika mereka berkunjung disana. Jadilah, mereka bermain di lantai atas.

Kini semua duduk melingkar dengan sebuah meja bundar yang terdapat sebuah botol di atasnya.

"Siap mulai?" Tanya Hoseok melirik anak bangtan lain dan keempat gadis. Perlahan sebuah nya mengangguk setuju.

"Kita akan mulai. tapi ingat, semua pertanyaan yang di lontarkan, harus di jawab dengan jujur dan benar. Setuju?" Jelas Seokjin membuat kesepakatan.

"Benar, tidak ada penolakan atau protes apapun mengenai pertanyaan." Kata Jimin menambahkan.

"Oh ya, dalam satu putaran, hanya terdapat maksimal 5 pertanyaan, siapa itu. Yang jelas jumlahnya hanya 5, Jadi jangan lebih. Setelah itu, botol akan kembali di putar," Kata Hoseok diangguki oleh yang lainnya.

"Kita sudah sering bermain ini, jadi tenang saja. Tidak akan ada kecurangan." Tambah Taehyung meyakinkan. Salsa, Putri, Aulia, dan Marissa pun mengangguk.

Kok perasaan gue gak enak ya?
Batin Marissa merasakan kecemasan dengan permainan satu ini.

"Baiklah! Ayo kita mulai!" Teriak Jimin memulai permainan dengan tangan yang memutar botol yang berada di atas meja. Mereka semua dengan seksama memperhatikan kearah botol yang sedaritadi berputar, terutama dengan kaum hawa yang sangat deg-degan jika ternyata mereka kedapatan.

Para kaum hawa menghela napas lega, karna ternyata ujung botol tersebut tidak mengarah kepada mereka, melainkan pada Jimin sendiri yang memutar.

Seketika Jimin menyengir tanpa dosa sampai matanya tenggelam.
"Dia yang memutar, dia sendiri yang kena. Dasar Jimin bodoh," Celetuk Suga pedas.

"Dasar, bantet." Timpal Seokjin membuat Jimin cemberut. Ia tak suka jika di panggil seperti itu.

"Hyung, janganlah panggil aku begitu. Malu aku di depan mereka," Bisik Jimin kepada Seokjin yang duduk disebelahnya sambil melirik kearah keempat gadis. Sedangkan Seokjin hanya mengedikkan bahu, acuh.

"Sudah! Ayo kita beri pertanyaan untuk Jimin." Final Namjoon menghentikan perdebatan tidak berguna dan kembali kepada permainan.

"Siapa yang mau ngasih pertanyaan?" Tanya Namjoon melirik mereka semua yang terlibat.

"Aku!" Saut Jungkook mengangkat tangan. Semua perhatian tertuju kepada Jungkook yang sedaritadi diam dan kini ia sudah siap dengan pertanyaan.

"Hey, kookie. Jangan kasih pertanyaan yang sulit." Protes Jimin. Padahal pertanyaan belum di lontarkan, tapi ia sudah protes. Memang cuma Jimin yang seperti itu.

"Tidak, tenang saja."

"Yasudah, tanyakan."

"Baiklah. Pertanyaan ku adalah, bagaimana hubungan mu dengan Hyo Nara? Kalian sering kepergok berduaan, status kalian apa sekarang?" Pertanyaan Jungkook membuat Marissa ikut terkejut, bukan hanya Jimin. Mendengar nama tersebut, membuat gadis itu merasakan ada yang aneh.

Hyo Nara?
Batin Marissa. Otaknya bekerja untuk mengingat siapa Liu Xan, Hingga akhirnya ia tersadar akan nama itu. Nama salah satu gadis yang membully Aulia dan Putri di kamar mandi.

Jimin nampak terdiam sebentar sebelum menjawab, raut wajahnya juga sedikit berubah saat mendengar itu.

"Dia bukan siapa-siapa untukku. Kami hanya dekat, tapi bukan berarti mempunyai status tertentu." Jawab Jimin terdengar santai namun terkesan dingin. Seperti orang yang malas menjawab pertanyaan tersebut.

The Most Wanted (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang