The most wanted|14

155 23 1
                                    

"Kita udah sampe" Kata Marissa memberhentikan mobilnya tepat di sebuah restoran yang terlihat lumayan besar tersebut. Segera yang lain tersadar dan mereka semua turun dari dalam mobil.

"Ini restoran yang lo maksud?" Tanya Aulia kepada Marissa. Yang di tanya hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Ayo" Keempat gadis itu melangkah kan kaki memasuki restoran sambil memperhatikan sekeliling.

Restoran tersebut bernuansa elegan yang sangat mengagumkan serta membuat siapa pun yang datang merasa nyaman.

Salsa, Aulia, dan Putri heran dari mana Marissa mengetahui tempat seperti ini.
"Widihhh mantep nih tempat" Puji Putri melihat sekeliling.

Kini mereka telah duduk di salah satu meja dengan nomer 8 dengan posisi yang berdekatan, berserta jendela besar yang menampilkan jalanan dimana orang-orang berlalu lalang.

Untunglah pas sekali kursi yang terdapat di sana juga ada empat, jadi cukup untuk mereka makan bersama.

"Lo tau dari mana tempat ini?" Tanya Salsa kepada Marissa yang duduk di sebrang nya dengan Putri di samping gadis itu.

"Internet" Jawab Marissa yang diangguki oleh yang lain.

"Yaudah ayo makan. Udah laper nih gue!" Rengek Aulia tak sabaran. Di atas meja sudah terdapat buku menu dan para gadis melihat satu persatu menu makanan yang terdapat buku tersebut.

Setelahnya, mereka memanggil salah seorang pelayan untuk memesan makanan. Pelayan pun menurut dan pergi untuk menyiapkan makana.

"Btw, tadi mereka beneran udah gak ngikutin kita?" Tanya Aulia membuka percakapan.

"Kayaknya sih udah enggak" Jawab Salsa menerka. Marissa mengangguk setuju sebagai jawaban.

"Tapi kok gue sempet ngeliat ada mobil anak bangtan juga ya?" Tanya Putri. Salsa mengangguk cepat saat mendengar ucapan Putri.

"Iya sama, apa mereka ngikutin kota ya?" Tebak Salsa menerawang. Marissa menggelengkan kepala tidak setuju.

"Gak mungkin, kurang kerjaan. Kalian mereka mau balik juga" Kata Marissa. Aulia mengangguk pelan sebagai tanggapan.

"Tau lo sal, GR banget" Ledek Aulia kepada Salsa yang berada di sampingnya.

"Kan gue bilang mungkin!" Balas Salsa menatap Aulia malas.

Marissa menatap kearah luar jendela, lebih tepatnya jalanan. Otaknya kembali memutar memori dimana anak bangtan mengusir anak laki-laki yang mengikuti tadi di jalan. Marissa tak tau pasti apa yang di bicarakan anak bangtan dengan mereka, yang jelas Marissa merasa bahwa anak bangtan seolah membantunya. Entahlah...

Bahkan sekarang Marisa tidak sadar bahwa kedua sudut bibirnya terangkat sendiri membentuk senyuman. Salsa dan Aulia saling bertukar pandang saat melihat Marissa tersenyum sendiri tanpa sebab. Mereka berdua mencoba untuk ikut melihat kearah dimana pandangan Marissa tertuju, namun tidak ada apapun yang menarik kecuali kendaraan dan orang yang berlalu lalang.

"Sal, Marissa kenapa sih?. Dari tadi senyum-senyum gak jelas, gue jadi ngeri sumpah" Bisik Aulia kepada Salsa. Salsa menggeleng sebagai jawaban.

"Gue juga kagak tau, lo tanya lah" Aulia menggeleng. Ia tau jika nanti bertanya, Marissa akan menjawab 'tidak apa-apa' atau 'gapapa'. Sama saja. Tak percaya? Baiklah kita coba. Ayo Aulia, tanya...

"Ris"

"Hhm?"

"Lo kenapa? Lo ngeliat apaan sampe senyum-senyum sendiri?. Ada cogan?" Tanya Aulia bertubi-tubi. Marissa membenarkan duduk nya menjadi lebih tegak dan menatap Aulia lalu menggeleng.

The Most Wanted (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang