The most wanted|13

157 25 3
                                    

Setelah insiden dimana Aulia terkena bola basket, Marissa, Putri, dan Salsa memilih untuk makan bersama di sebuah tempat pilihan Marissa setelah pulang sekolah.

Sepakat dengan itu, segera mereka menuju keluar kelas saat bell sekolah yang menandakan bahwa pelajaran telah usai. Para murid berhamburan kesana kemari dari kelas masing-masing.

"Kita langsung kesana?, Gak ganti baju dulu?" Tanya Putri kepada ketiga sahabatnya yang tengah berjalan menuruni tangga.

"Gak usah lah, udah laper nih gue" Jawan Salsa. Aulia hanya mengangguk setuju dengan ucapan Salsa. Memang selama pelajaran mereka tidak fokus tadi karna perut mereka keroncongan.

"Kita emang mau makan di mana sih?" Tanya Aulia penasaran sambil menatap Marissa yang terus berjalan di samping Salsa.

"Di tempat makan" Jawab Marissa acuh. Salsa dan Putri terkekeh melihat Aulia yang memutar bola mata malas.

"Gue juga tau mau makan di tempat makan. Tapi dimana?" Tanya Aulia gemas dengan jawaban Marissa.

"Tinggal ngikut aja rewel" Ketus Marissa membuat Aulia terdiam memajukan bibir.

"Tau lo, lia. Rewel!" Tambah Salsa meledek Aulia dengan kekehan. Aulia menatap Salsa kesal.

"Bacot lo, ikut ikutan aje" Kata Aulia bersungut-sungut. Aulia pun berjalan menghampiri Marissa yang sudah berada duluan di lantai paling bawah sekolah. Salsa dan putri pun ikut menyusul Marissa juga Aulia.

Saat mereka sampai di parkiran mobil, mereka kembali terhadang oleh anak laki-laki tadi pagi yang juga menghambat mereka saat hendak berjalan memasuki sekolah.

"Waduh, ada mereka lagi" Bisik Aulia kepada Salsa yang berada di sampingnya. Mereka sama-sama terkejut karna hal tersebut. Namun Salsa memilih untuk tidak menggubris ucapan Aulia dan terus menatap kearah segerombolan laki-laki tersebut.

"Akhirnya kalian tiba juga, kami sudah menantikan kalian sedaritadi" Kata salah satu diantara mereka. Keempat gadis saling tatap dengan dahi yang mengkerut.

Bukannya bell belum lama bunyi ya? Sejak kapan mereka disini?.

Mereka semua bingung sejak kapan para laki-laki ini berada disini? Apakah mereka membolos?. Entahlah, keempat gadis itu tak mau ambil pusing.

"Permisi kami mau masuk ke mobil kami" Kata Marissa sopan kepada para kaum adam tersebut. Bukannya menyingkir, mereka malah semakin gencar untuk lebih dekat dengan ke empat gadis.

"Sopan sekali, kau sangat cocok menjadi menantu ibuku" Kata pria itu tersenyum manis kearah Marissa. Sedangkan Marissa terkejut mendengar ucapan pria di depannya, namun masih dengan wajah datar.

"Asik mantep, dah mau jadi menantu aja lo, ris" Bisik Salsa jail kepada Marissa. Marissa memutar bola mata malas.

"Terimakasih, tapi kami mau pulang. Bisakah kalian menyingkir? Atau kau mau aku masuk ke mobil lalu ku tabrak kalian semua?" Tanya Marissa tajam namun dengan nada santai. Para pria itu menyengir tanpa dosa lalu menyingkir, membiarkan para gadis lewat dan memasuki mobil.

"Hati-hati di jalan ya sayang" Kata mereka meneriaki Marissa dan ke empat temannya yang sudah berada di dalam mobil.

"Kita awal saja, biar aman"

"Benar, kami akan ikut untuk menjaga kalian"

"Tapi jangan kebut-kebutan ya"
Kira-kira seperti itulah ucapan dari mereka semua. Tapi seolah tak menggubris, Marissa melajukan mobilnya keluar dari pekarangan sekolah.

Didalam mobil, Salsa, Aulia, Marissa dan Putri tertawa karna membayangkan hal yang barusan terjadi. Hell, mereka merasa bahwa itu lucu karna melihat para pria yang bertingkah konyol, bahkan sampai memberikan mereka hadiah. Luar biasa...

The Most Wanted (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang