The most wanted|28

118 14 5
                                    

Pagi hari di kamar apartemen Salsa dan kawan-kawan.
"Sal!. Emak lo nelepon nih!" Teriak Aulia memanggil Salsa yang masih berada di dalam kamar mandi.

"Bentar!" Saut Salsa dari dalam kamar mandi. Tak lama ia keluar dari kamar mandi dan segera menghampiri Aulia.

"Mana?" Tanya Salsa, Aulia memberikan ponselnya pada Salsa dan Salsa segera mendekatkan ponsel tersebut ke telinganya.

"Hallo, mah?" Sapa Salsa untuk orang di sebrang sana. Aulia akhirnya pergi menjauh dari Salsa dan menghampiri Marissa yang sedang menyisir rambut.

"Siapa yang nelepon Salsa?" Marissa kepada Aulia yang berada di sampingnya. Ia tidak tahu kenapa Aulia hanya memperhatikan nya menyisir.
Lagi gabut kali nih anak...
Batin Marissa.

Kini mereka sudah siap dengan seragam sekolah dan hanya tinggal berangkat saja. Karna mereka pikir masih terlalu pagi untuk pergi, jadilah mereka sedikit bersantai.

"Tante, Gyna" Jawab Aulia. Marissa mengangguk pelan dan kembali menyisir rambutnya.
Karna merasa risih dengan Aulia yang terus memperhatikan nya, Marissa pun berhenti menyisir dan mengambil tasnya yang berada di atas sofa.

Mari kita kembali ke Salsa yang sedang menelepon ibunya.

"Gak usah, mah. Aku udah ada baju disini" Tolak Salsa.

"Iya mama tau, tapi itu kan udah gak cocok sama kamu. Lagi pula kan sekarang kamu tuh di Korea, jadi harus cantik. Jangan mau kalah sama standar kecantikan disana"

"Tapi kan mah, nanti yang ada menuh-menuhin lemari. Belum tentu Salsa pakek"

"Pokoknya gak ada tapi-tapian, mama bakal kirim sekarang ke apartemen kamu. Mungkin sampainya malem"

"Mah... Gak us-"
Tuts!.
Sambungan telepon terputus secara sepihak, bukan karna pulsa Aulia yang sekarat, tapi karna Gyna (ibu Salsa) mematikan sambungan tersebut.

"Ish!. Dibilangin gak usah!" Geram Salsa bermonolog sendiri.

"Kenapa sih, sal?" Tanya Putri yang kini berada di samping Salsa.

"Ini, mak gue mau ngirim baju kesini" Jawab Salsa dengan nada kesal.

"Lah, kenapa emangnya?. Bagus dong... Jarang jarang kan orang tua lo perhatian gitu" Balas Putri keheranan karna Salsa yang malah menolak pemberian orang tuanya.

"Tau gue, tapi tuh gue udah ada banyak baju. Nanti kalau emak gue ngirim lagi, tambah banyak. Ujung-ujungnya gak ke pakek, malah menuhin tempat doang!" Kata Salsa menjelaskan alasannya. Putri mengangguk paham sekarang.

"Yaudah, biarin aja emak lo ngirim. Nanti kalau udah sampe, baru deh kita pikirin mau diapain tuh baju" Salsa mengangguk mendengar saran Putri.

"Tumben si Jimin bijak" Ledek Salsa kepada Putri.

"Apaan sih!. Jimin Jimin mulu" Kesal Putri karna Salsa selalu saja meledek nya dengan nama pria itu, membuat gadis itu kesal sendiri mendengarnya.

"Ututututu, Jimin merajuk" Tangan Salsa menyentuh dagu Putri, kembali menggodanya. Putri menepis tangan tersebut dan pergi menghampiri Marissa dan Aulia yang ternyata sudah keluar dari kamar, meninggalkan Salsa bersama Putri.

"Dih kampret, gue di tinggalin" Salsa mengambil tasnya dengan segera dan berlari mengejar teman-teman nya.

🌺🌺🌺

"TAEHYUNG!!. Apa apaan kau ini?!" Teriak appa Taehyung pada anaknya yang kini berpura-pura tuli.

"Appa tidak mau tahu, kau harus pergi bersama Kim Hara!" Tinta appa Taehyung menatap Taehyung tajam.

The Most Wanted (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang