Pagi.
Pemuda dengan iris sapphire itu menatap langit yang biru cerah, mentari masih masih enggan memancarkan sinarnya. Sejenak ia berpikir, kapan? Kapan orang yang ia cinta akan kembali? Ini sudah tahun kedua sejak pemuda pirang itu membiarkannya pergi. Hidupnya tak lagi menyenangkan, bahkan terasa begitu sulit untuk dijalankan.
Ia Naruto. Pemuda yang masih saja setia menunggu kedatangan orang yang teramat ia sayang.
...
2 tahun lalu.
Pemuda dengan surai raven baru saja keluar dari sebuah taksi. Tas besar ada dikedua tangannya, kakinya melangkah memasuk gedung itu. Langkahnya terhenti tepat didepan lift yang masih tertutup, tangannya menekan tombol yang ada disana, menunggu sampai akhirnya pintu lift itu terbuka.
Pemuda dengan iris onyx itu menekan tombol lantai 5. Ia baru saja pindah, beberapa hari lalu ia membeli satu apartemen mewah, ia sengaja membeli apartemen itu, ada hal yang harus ia selesaikan disana.
Pintu lift terbuka, ia melangkahkan kakinya keluar dari sana, mata onyx itu terus saja mencari nomor apartemen nya dan akhirnya. Ia menemukan apartemennya. Tangan putih itu merogoh saku jaket mengambil kunci apartemen, ia membuka dan melihat betapa rapi apartemen barunya itu.
Saat hendak ingin masuk kesana, suara pintu terbuka dari samping apartemen nya membuat ia menoleh sejenak, pandangannya sempat bertemu dengan sapphire jernih pemuda yang baru saja keluar dari sana. Pemuda dengan surai pirang dan kulit Tan yang eksotis.
Pemuda raven itu sedikit tersenyum melihat pemuda itu.
Got it.
Pikirnya.
Pemuda dengan Surai raven itu, Uchiha Sasuke. Ia seorang detective swasta, ia sengaja pindah rumah karena ia ingin bertemu dengan seseorang.
Pemuda pirang itu menghentikan langkah kakinya, ia menoleh dan menatap Sasuke yang masih saja berdiri ditempatnya.
"Teme." Ucapnya. Sasuke tersenyum kecil.
Yap! Mereka berteman. Sasuke mengenal pemuda pirang itu, ia Uzumaki Naruto. Seorang detective yang tidak diragukan lagi kemampuannya.
Sasuke dan Naruto berteman sejak SMA kelas 2, mereka dekat. Naruto yang cerewet dan humoris membuat Sasuke yang dingin dan jarang sekali bicara dapat merasa nyaman didekat pemuda Uzumaki itu.
Tapi, saat lulus SMA, Naruto beruntung karena ia dapat melanjutkan sekolahnya. Sedangkan Sasuke, keluarganya hancur. Kedua orangtuanya dituduh pengedar Narkoba lalu ditemukan tewas di kamar mandi penjara, dan Itachi sendiri ditahan karena dituduh membunuh kedua orang tuanya. Sedangkan Sasuke, ia tak tau harus melakukan apa.
Seiring berjalannya waktu Sasuke bergabung dalam tim detective swasta, ia ingin membantu mereka yang mengalami hal yang serupa dengannya. Ia tak ingin orang lain merasakan apa yang ia rasakan dulu, itu amat sangat menyakitkan.
"Lama tak bertemu, dobe." Sahut Sasuke. Naruto melangkah mendekat, sudah lama ia tak bertemu dengan Sasuke, setelah lulus SMA Naruto tak mendapat kabar dari Sasuke. Naruto tak tau dimana tempat tinggal Sasuke dulu, dan dulu sering kali Naruto mencoba untuk menghubungi Sasuke, namun tak pernah ada balasan atau jawaban dari Sasuke. Dan, Naruto menyerah. Ia menyerah untuk mencari keberadaan Sasuke, sampai akhirnya mereka bertemu lagi disini. Ditempat ini.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Naruto. Sejujurnya ia bingung harus mengatakan apa, setelah sekian lama ia tak bertemu Sasuke, ia tak tau harus membahas topik apa.
"Seperti yang kau lihat. Aku baik." Sahut Sasuke.
"Aku harus pergi, sampai nanti." Naruto berpamitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Door|Tamat
Детектив / Триллерada yang minta cerita romence-action, tapi cerita ini ga terlalu action lebih banyak teka-teki nya atau mungkin thriller nya. Sasuke seorang detective swasta sedangkan Naruto sendiri detective dari sipil. mereka bekerja sama untuk mencari pembunuh s...