12

602 66 23
                                    

Sasuke menatap rumah tua itu dari dalam mobilnya, hari sudah senja langit sudah mulai memerah, mentari bahkan ingin berganti menjadi cahaya bulan. Sasuke melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil, langkah kaki Sasuke membawanya masuk kedalam sana, sendiri. Tak ada seorangpun yang mengikuti Sasuke.

Sasuke membuka pintu itu, bau busuk langsung merangsang penciumannya. Sasuke masuk semakin dalam, ia menghentikan langkah kakinya, saat hpnya berdering. Sasuke membaca pesan yang baru saja masuk itu.

Siapa yang akan mati di Medan perang, aku akan merayakan hari dimana kau dimakamkan, Sasuke.

Sasuke masih terpaku akan pesan itu tanpa tau kini ada seseorang yang tengah memegang tongkat baseball siap memukul kepala Sasuke hingga pingsan.

Bukkk...

Tongkat itu memukul kepala Sasuke, membuatnya tergeletak kehilangan kesadarannya.

...

"Tunggu! Kenapa harus Sasuke?!" Ucap Naruto tak setuju dengan ide Shikamaru. Ide yang begitu konyol menurut Naruto, meskipun ia yakin tingkat keberhasilan yang cukup tinggi untuk menangkap si pelaku dirumah tua itu.

"Karena ia bisa bertarung." Sahut Shikamaru santai. Wajah Naruto mengeras, tidak mengertikah mereka jika sekarang Sasuke sedang sakit? Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk pada Sasuke didalam sana?

"Kau juga bisa bertarung, Shika." Sahut Naruto cepat. Terdengar helaan nafas dari ketiga pemuda dengan iris onyx itu. Ada apa dengan Naruto sampai ia tak ingin Sasuke pergi kerumah tua itu?

Sasuke menarik tangan Naruto, mata onyx Sasuke menatap tenang sapphire Naruto yang dipenuhi oleh amarah. Sasuke memaksa Naruto untuk duduk kembali dikursi nya, tangan Sasuke menyentuh lembut pipi Naruto, membuat Naruto semakin tenang akan sentuhan itu.

"Dengarkan aku, dobe. Semuanya akan baik-baik saja, aku akan baik-baik saja karena aku yakin kau pasti akan datang untuk menolongku." Sasuke tersenyum kecil, senyum yang bahkan tidak pernah ia berikan sebelumnya pada siapapun, senyum yang begitu tulus dan menenangkan siapapun yang melihatnya.

Shikamaru bersiul menggoda dua pemuda yang sedang membagi kasih itu, Shikamaru belum pernah melihat Naruto seperti ini sebelumnya, tak disangka jika Naruto akan menuruti kata-kata Sasuke.

"Aku seperti sedang menonton drama." Celetuk Sai mendapat tatapan tajam dari Sasuke sedangkan Naruto sendiri malah tertawa mendengar penuturan sang rekan kerja.

"Kapan kalian akan berkencan?" Goda Shikamaru membuat wajah Sasuke memerah padam.

Sasuke membuka matanya berlahan, ia sulit bergerak, seketika ia menyadari jika tubuhnya terikat kuat dan lagi ia tak memakai sehelai pakaian. Ia benar-benar polos tanpa sehelai benang menutupi tubuh mulus porselen nya.

Sasuke melihat sekelilingnya waspada, tak ada siapapun diruangan itu selain dirinya. Mata onyx nya kini mencari keberadaan pakaiannya, setelahnya ia harus memberi tau Naruto untuk segera datang.

Sasuke melepas ikatan pada tangannya yang berada dibelakang, itu tidak terlalu sulit karena Sasuke sendiri sudah terbiasa melakukan hal semacam ini. Setelahnya ia melepas ikatan pada bagian kaki dan tubuhnya.

Sasuke berjalan menuju pakaian berada, tangannya meraih mencari sesuatu didalam sana, sial! Sepertinya si pelaku sudah membersihkan pakaian Sasuke, membuang segala benda elektronik yang ada disana.

Telinga Sasuke menangkap derap langkah kaki yang mendekat, tak lama pintu itu terbuka, menampilkan pemuda berusia sekitar 30 tahunan berdiri diambang pintu. Suara siulan santai menggema diruangan itu, membuat Sasuke menatap waspada sosok yang ada disana. AGH!! Sekarang bagaimana Sasuke harus mengabari Naruto?

Next Door|TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang