"Sudah tiga hari Yuta tidak kembali kerumah, ia pergi bersama teman-teman nya untuk merayakan keberhasilan proyek design game perusahaannya. Tapi, setelah hari itu Yuta tidak kunjung kembali. Banyak yang mengatakan jika Yuta pergi ke rumah terkutuk itu, ia ingin mencari kebenarannya." Jelas wanita paruh baya tersedu. Bagaimana tidak? Anak semata wayangnya pergi dan tak kembali, banyak yang mengatakan jika Yuta melewati batas yang seharusnya tidak mereka lewati. Tentu karena hal itu sang ibu melaporkan kehilangan anak nya, meski ia tau jika Yuta nanti tidak akan kembali dalam keadaan hidup.
Yah.. Naruto dan yang lain juga pernah mendengar rumor disalah satu distrik dimana ada sebuah rumah tua ditutupi oleh pepohonan, banyak yang pergi kesana dan tak kembali, beberapa orang mengatakan jika rumah itu adalah rumah terkutuk. Siapapun yang pergi kesana tidak akan pernah kembali.
"Ku mohon, selamatkan anakku, bawa dia meski dalam keadaan tak bernyawa sekalipun." Mohon wanita itu pada Shikamaru.
...
"Hn.. jadi maksudmu rumah itu terkutuk?" Tanya Sasuke. Naruto dan Sasuke sedang pergi menuju lokasi, tidak mungkin jika pemuda 24 tahun itu menghilang tanpa jejak, pasti ada yang tidak beres dengan rumah itu.
"Dan kau masih percaya dengan hal semacam itu? Kau ini benar-benar baka dobe." Lanjut Sasuke membuat Naruto menggerutu sebal. Bukankah Sasuke tau jika Naruto sangat takut dengan hal mistis semacam itu? Dan asal kalian tau saja, setan atau makhluk gaib lainnya itu memang ada, ia berada disekitar kita. Itu yang Naruto percaya sampai hari ini.
Naruto menepikan mobilnya, keluar dari mobil dan melihat bangunan tua itu. Bahkan disiang hari saja rumah itu tampak begitu menyeramkan, bagaimana jika saat malam hari? Pasti akan lebih menyeramkan lagi.
Sasuke melangkahkan kaki hendak masuk ke pelataran rumah itu sebelum tangan Naruto menghentikannya. "Bagaimana jika kita bertanya pada orang sekitar?" Saran Naruto. Sasuke tertawa kecil, betapa penakut nya Naruto. "Kau takut?" Sasuke tersenyum penuh kemenangan. "Tidak.. hanya saja.." Naruto membuang pandangannya, seakan ia sedang mencari alasan yang tepat agar Sasuke percaya pada dirinya.
"Baiklah, ayo kita bertanya pada orang sekitar." Ajak Sasuke.
Mereka menyusuri jalan gang itu, disini memang sepi penduduk, bahkan samping kanan-kiri nyapun kosong. Tidak ada yang menghuni. Jika seperti ini mereka harus bertanya pada siapa? Hampir tidak ada orang melewati gang ini. Sampai mereka menemukan sebuah toko kecil disudut gang, mereka pergi kesana, bertemu dengan sepasang suami-istri yang sudah lanjut usia.
"Dulu perumahan ini tidak seperti ini, banyak orang yang menempati rumah-rumah yang ada disana. Tapi, beberapa tahun terakhir banyak pemuda yang hilang entah kemana." Jelas kakek tua itu.
"Banyak yang mengatakan jika Pemilik rumah diujung sana bersekutu dengan iblis, dan ia menumbalkan pemuda yang melewati rumah itu." Jelas sang nenek membuat Naruto bergidik ngeri.
"Jadi, maksud kalian rumah itu ada yang menempati?" Tanya Sasuke, jika ada pemilik pasti ada yang menempati.
"Kami hampir tidak pernah melihat seseorang keluar dari rumah itu." Sahut sang kakek.
Mungkinkah sang pemilik rumah sudah meninggal?
Naruto dan Sasuke bangkit berdiri, Sasuke yakin jika ada seseorang dibalik semua ini. Oh ayolah! Zaman sudah canggih, siapa yang akan bersekutu dengan iblis? Benar-benar konyol.
"Terima kasih atas informasinya, Jii-san, Baa-san." Ucap Naruto sebelum pergi dari sana.
Mereka kembali lagi kerumah itu, mobil Naruto masih terparkir didepan rumah tua itu, jadi mau tak mau mereka harus kembali kesana. Meskipun sejujurnya Naruto tak ingin pergi kesana, kalian tau? Bahkan melihat rumah itu dari luar saja sudah membuat Naruto gemetar, bagaimana jika ia harus masuk kedalam sana? Mungkin Naruto akan pingsan dan memilih untuk tidak melanjutkan kasus ini.
Naruto membuka pintu mobil cepat-cepat. Sedikitpun Naruto tak ingin melihat rumah tua itu, terlalu menyeramkan.
"Dobe, ada seseorang diatas sana." Ucap Sasuke menatap lantai dua jendela rumah itu. Namun, saat Naruto memalingkan wajah hendak melihat, ia tak menemukan siapapun disana. "Jangan bercanda, teme! Itu tidak lucu!" Sahut Naruto setengah takut.
"Aku tidak bercanda! Aku melihatnya!" Sahut Sasuke. Tangan Sasuke yang tadi hendak membuka pintu mobil kini ia menariknya kembali, langkahnya kini membawa dia ke pelataran rumah itu, sebelum tangan Naruto menghentikan langkah Sasuke. Ini terlalu berbahaya jika mereka berdua yang masuk kedalam sana, yah meskipun alasan utama Naruto ia takut masuk kedalam sana. Ia tidak akan berguna didalam sana, dan mungkin akan merepotkan Sasuke.
"Kita tunggu yang lain, aku akan menghubungi Shikamaru." Ucap Naruto. Sasuke sempat menatap Naruto seakan mencari jawaban dimata itu. "Baiklah." Sasuke dan Naruto kembali kedalam mobil, mengawasi rumah itu dari dalam sana.
Naruto menghubungi Shikamaru, meminta Shikamaru datang bersama beberapa polisi lainnya.
Tak terlalu lama, Shikamaru dan yang lain sudah datang. Mereka bahkan membawa senjata untuk berjaga-jaga.
"Aku tak menyangka jika kasus ini akan seseram ini." Ucap Sai menatap rumah tua itu.
"Ayo masuk." Shikamaru mengeluarkan senjata apinya untuk berjaga-jaga, ia dan Sasuke berada dibarisan paling depan untuk berjaga-jaga. Sedangkan Naruto berada dibarisan paling tengah, Shikamaru dan Sasuke tak yakin jika Naruto tidak akan pingsan didalam sana. Mereka tau betapa penakutnya Naruto pada hantu atau semacamnya.
Shikamaru membuka pintu itu, seketika bau tak sedap merangsang penciuman mereka, bau yang bahkan membuat kepala mereka pusing seketika.
Mereka melangkah masuk berlahan, mata mereka menatap sekeliling waspada. Mungkin saja ada seseorang yang sekarang tengah mengawasi pergerakan mereka, dan mungkin saja ada seseorang yang akan menikam mereka dari belakang.
Mereka terbagi menjadi beberapa tim, tim Shikamaru, dan beberapa polisi pergi kearea belakang rumah, Sasuke, Naruto dan beberapa polisi pergi ke beberapa ruangan yang ada disana, dan Sai dan yang lain pergi menuju lantai dua.
Shikamaru menatap sekitar, mata kuaci Shikamaru dapat melihat dengan jelas ada jejak kaki didapur, panci yang mungkin habis dibuat masak dan bahkan masih ada sisa makanan diatas meja yang terlihat berantakan dan kotor. Shikamaru beralih pada kulkas yang ada disana, tangan Shikamaru membuka kulkas itu dan betapa terkejutnya Shikamaru melihat potongan tubuh manusia tersimpan disana.
Berbeda dengan Sai yang berada dilantai atas, ia menemukan kamar yang teramat rapi, semua tertata dengan begitu rapi. Beberapa lukisan terpajang disana, kamar yang tampak normal dihuni oleh seseorang.
Tangan Sai membuka salah satu laci meja yang ada disana, ia menemukan beberapa majalah porno dan beberapa foto jenis kelamin laki-laki. Sungguh menjijikan.
Sedangkan Sasuke dan Naruto, ia berada diruangan yang begitu mengerikan. Ada sebuah tempat tidur single size disana, ada bercak darah dilantai maupun didinding ruangan itu. Tangan salah satu polisi membuka lemari besar yang ada disana, dan sungguh, Naruto ingin memuntahkan makan siangnya saat melihat apa isi lemari itu.
Beberapa toples kecamatan berisikan jenis kelamin laki-laki yang sudah dipotong, bahkan ada yang berceceran di lemari itu. Apakah sang pelaku memiliki gangguan kejiwaan?
Naruto, Sasuke dan yang lain merasa tak kuat berlama-lama didalam ruangan itu, mereka memutuskan untuk segera keluar dari sana, mungkin mencari sesuatu diruangan lain.
Sasuke kini membuka pintu yang sedari tadi tertutup, matanya langsung terbelalak saat melihat mayat yang pemuda berusia 24 tahun terbaring di ranjang itu. Pemuda yang dilaporkan hilang oleh wanita itu, Yamamoto Yuta.
...

KAMU SEDANG MEMBACA
Next Door|Tamat
Mystery / Thrillerada yang minta cerita romence-action, tapi cerita ini ga terlalu action lebih banyak teka-teki nya atau mungkin thriller nya. Sasuke seorang detective swasta sedangkan Naruto sendiri detective dari sipil. mereka bekerja sama untuk mencari pembunuh s...