"Hm.. jadi gadis itu masih hidup?" Itachi manggut-manggut. Tadi, Sasuke baru saja menceritakan bahkan Karin mengalami peneroran, sama seperti dirinya dan Naruto, gadis itu meminta perlindungan dari pihak berwajib. Jadi, salam beberapa Minggu kedepan Sasuke harus mengunjungi Karin memastikan bahwa gadis merah itu baik-baik saja.
"Ah~ aku ingin sekali mengacak surai mu sekarang, Sasuke." Gumam Itachi. Sasuke menatapnya datar, pemuda 32 tahun itu tak pernah berubah, sedikitpun.
"Aku bukan anak kecil lagi, aniki." Sahut Sasuke sedikit kesal. Sampai kapan Itachi akan memperlakukannya layaknya anak kecil.
"Tapi dimataku, kau adalah bayi kecil kesayangan ku." Sahut Itachi tertawa geli melihat ekspresi kesal Sasuke.
Sasuke menghela nafas panjang sebelum berujar, "Aku harus kembali, aku akan mengunjungi mu besok jika ada waktu." Sasuke bangkit dan pergi begitu saja. Itachi melihat Sasuke yang semakin menjauh, ia ingin sekali memeluk Sasuke, melepas rindu yang ada.
...
Naruto berlari di koridor rumah Sakit, ia baru saja mendapat kabar jika Nomu sudah sadar. Ia harus meminta penjelasan dari pria itu, ia harus yakin jika Nomu mungkin melihat wajah pemuda yang meneror dirinya.
Naruto membuka pintu itu dengan tergesa-gesa, ia lihat pria itu hanya menatap kosong Langit-langit ruang rawat sebelum akhirnya ia mengalihkan pandangan pada Naruto.
Naruto mengatur nafas sebelum melangkah mendekat pada pria yang terbaring itu.
"Nomu-san..." Belum sempat Naruto mengakhiri ucapannya, Nomu sudah membuka suara terlebih dulu.
"Tanggap aku, aku sudah membunuh banyak orang hanya demi uang." Naruto terkejut bukan main, ia tak menyangka jika akan semudah ini menghadapi Nomu.
"Ah... Aku akan menangkap mu, setelah kau memberi tau ku segalanya." Sahut Naruto.
Saat itu juga Nomu menjelaskan segalanya, segala tindakan keji yang ia lakukan. Naruto bahkan sempat tak menyangka jika dalam sel penjara pun ia membunuh sepasang suami-istri hanya demi uang. Nomu tidak memberi tau siapa saja yang telah menjadi korban tindakan kejinya, yah.. itu tidak terlalu penting karena Naruto sendiri sudah memiliki daftar lengkap siapa saja yang telah menjadi korban Nomu. Hampir 200 orang yang menjadi korban Nomu, Naruto tidak membaca semuanya, tapi Naruto menghitungnya. Nama tidak penting, jumlah yang penting sekarang.
Setelah selesai mengintrogasi Nomu, Naruto menghubungi beberapa polisi, ia meminta untuk mengawasi Nomu. Tak mungkin 'kan Nomu dalam keadaan sakit harus mendekam dipenjara? Jadi, jika sudah pulih nanti Nomu akan dijatuhkan hukuman yang setimpal dengan tindakan yang ia lakukan.
Naruto melihat jam tangannya yang kini menunjukan pukul 3 sore.
Tunggu! Naruto melupakan bahwa ia harus pergi kerumah Karin, AGH! Betapa bodohnya Naruto sampai melupakan hal itu. Seharusnya ia sudah pergi bersama Sasuke jam 2 tadi, pasti Sasuke sedang menunggunya sekarang. Menunggu lebih dari 1 jam pasti sangat membosankan bagi Sasuke, terlebih Naruto tau Sasuke tidak suka keterlambatan, Sasuke sangat benci menunggu.
Naruto kembali mengeluarkan ponselnya, tangannya dengan lincah mencari nomor telepon Sasuke. Ia harus memastikan keberadaan Sasuke sekarang ini, Naruto akan merapalkan kata maaf beribu kali agar Sasuke tidak marah padanya. Kalian tau? Jika Sasuke marah sudah pasti Sasuke akan menghindar dari kurang lebih selama satu bulan, dulu sewaktu SMA Naruto tak sengaja membuat Sasuke marah. Dan benar saja, lebih dari 1 bulan Sasuke menghiraukan keberadaan Naruto, itu sungguh menyiksa nya.
"Teme?" Ucap Naruto saat telepon nya sudah diangkat oleh Sasuke.
"Ada apa?" Suara dingin Sasuke menyapa telinga Naruto, ah~ sudah pasti Sasuke marah padanya sekarang.
"Kau dimana?" Tanya Naruto berharap jika Sasuke akan menjawab dengan suara lembut nan santai seperti hari-hari sebelumnya.
"Aku baru saja sampai dirumah Karin...Hhfffpp"
"Teme? Ada apa? Teme jawab aku! Teme!! Teme!!?" Naruto semakin panik karena Sasuke tak kunjung menjawab nya, suara hp jatuh membuat Naruto semakin berburuk sangka.
"Halo, Naruto-kun. Ah~ aku tidak dapat memastikan jika Karin dan kekasih mu, Sasuke akan baik-baik saja sekarang." Suara yang pernah Naruto dengar menyapa Indra pendengarannya.
"Siapa kau?! Dimana Sasuke? Aku ingin bicara dengannya!!" Ucap Naruto kelewat panik. Bagaimana jika Sasuke kenapa-kenapa?
"Ssttt, percayalah, mungkin ia akan lenyap ditangan ku. Hahaha.." suara tawa itu membuat Naruto semakin jengkel. Oh ayolah, Sasuke baru saja sembuh dari sakitnya, ia tidak akan mampu melawan pemuda itu.
"Aku memberi mu waktu 30 menit untuk menemukan ku, ah~ sepertinya cukup menyenangkan." Setelahnya pemuda itu menutup sambungan telepon secara sepihak.
Naruto meremas hpnya, sebelum akhirnya ia berlari menuju parkiran dimana mobilnya berada. Waktunya terlalu sedikit untuk menemukan dimana Sasuke dan Karin. Naruto tak ingin Sasuke berakhir seperti Nomu apalagi Takumi, Naruto tak ingin Sasuke meninggalkannya begitu saja, Sasuke harus selamat bagaimanapun caranya. Sasuke harus berada disampingnya, Sasuke harus bertanggungjawab karena telah membuat Naruto jatuh hati, Naruto tidak akan membiarkan Sasuke pergi begitu saja. Naruto bersumpah jika sampai Sasuke mati, ia tidak akan pernah memaafkan dirinya.
AGH!! Jika saja Naruto tidak melupakan janji itu, mungkin sekarang Sasuke akan baik-baik saja, mungkin sekarang Sasuke ada disisinya. Tertawa dan bercanda. Naruto ingin mendengar suara Sasuke, melihat Sasuke tertawa meskipun itu mustahil, bahkan jika boleh Naruto ingin mendengar debaran jantung Sasuke, ia ingin melihat wajah memerah Sasuke. Ia ingin memeluk tubuh mungil Sasuke, ia ingin mengusap surai lembut Sasuke, ia ingin merasakan halusnya kulit porselen Sasuke. Naruto menginginkan Sasuke, ia ingin melihat Sasuke menangis lagi, ia ingin mendengar suara Sasuke memanggil nama 'dobe' nya lagi. Ia ingin Sasuke ada disampingnya ketika ia tertidur maupun saat ia terbangun nanti, ia menginginkan Sasuke disetiap harinya, menemani dirinya yang kini kesepian tanpa seorangpun tau. Naruto membutuhkan Sasuke di setiap harinya, jam, menit maupun detik.
Naruto masuk kedalam mobilnya, ia memasang sabuk pengaman dan setelahnya ia segera pergi kerumah Karin, siapa tau disana ada petunjuk.
Naruto mengendarai mobilnya layaknya orang gila, ia mengendarai diatas rata-rata, padahal jalanan senja itu sangat padat. Bahkan Naruto menghiraukan suara klakson dari pengendara lain, ia tak peduli sekalipun ia mengalami kecelakaan, Sasuke lebih penting dari segalanya.
...
![](https://img.wattpad.com/cover/214942432-288-k613288.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Door|Tamat
Детектив / Триллерada yang minta cerita romence-action, tapi cerita ini ga terlalu action lebih banyak teka-teki nya atau mungkin thriller nya. Sasuke seorang detective swasta sedangkan Naruto sendiri detective dari sipil. mereka bekerja sama untuk mencari pembunuh s...