16 (End?)

862 74 28
                                    

"Tunggu! Apa?!" Pekik Shikamaru.

"..."

"Bagaimana bisa? Maksudku, Sasuke sangat lihai dalam bertarung, tidak mungkin ia diculik, Naru." Sahut Shikamaru masih tak percaya.

"..."

"Baiklah, aku dan yang lain akan segera mencari keberadaan Sasuke." Putus Shikamaru. Segera ia meminta beberapa polisi untuk ikut bersamanya, ia sungguh tak percaya jika selama ini yang diincar adalah Sasuke, Naruto tak pernah menceritakan akan hal itu sebelumnya. Dan Sasuke sendiri tidak mengatakan jika ia mengalami peneroran seperti Naruto. Semua diluar kendali mereka, rencana yang sudah disusun dengan rapi dapat hancur dengan begitu mudah.

...

Naruto semakin kacau, dirumah Karin ia tak menemukan petunjuk apapun. Sekarang ia harus mencari kemana? Kemana pemuda itu membawa Sasuke dan Karin? Waktu yang tersisa tidaklah banyak, 15 menit lagi. Jika Naruto tidak menemukannya maka semuanya akan hancur, Karin maupun Sasuke akan mati, Naruto tak menginginkan hal itu.

Ah! Benar! Bukankah Naruto dapat melacak keberadaan Sasuke melalui GPS? Ia harap Hp Sasuke aktif dan begitu juga dengan nomor hp Sasuke. Naruto akan melacak dimana hp Sasuke berada. Lima menit berlalu begitu saja, dan akhirnya Naruto mendapat dimana lokasi Sasuke, sekitar 13 menit dari lokasi Naruto berada.

Segera Naruto menancap gas dengan kecepatan diatas rata-rata, ia harus segera sampai sana. Waktu tinggal 9 menit lagi, ia tak ingin Sasuke terluka sedikitpun.

Akhirnya Naruto sampai disana, gedung tua pinggir kota. Ia lihat jam tangannya, waktu yang tersisa 1 menit lagi, dengan cepat Naruto menaiki anak tangga itu. Ia mencari keberadaan Sasuke, namun ia hanya menemukan Karin berada dilantai lima gedung itu.

Karin terikat disebuah kursi, mulutnya pun dilakban, Naruto memanggil nama Karin berulang kali, tapi ia tak pernah mendapat respon dari gadis merah itu. Naruto menghampiri dengan langkah lebar, menepuk pipi Karin berharap Karin segera tersadar.

Suara langkah kaki membuat Naruto menoleh. Pemuda itu ada disana, lengkap dengan jaket hitam, topi dan juga masker hitam yang menutupi wajahnya.

"Dimana Sasuke?" Geram Naruto. Pemuda itu masih saja diam, ia masih terus melangkah menghampiri Naruto. Langkahnya terhenti beberapa langkah dihadapan Naruto.

Berlahan ia melepas segala atribut yang menutupi wajahnya, melepas topi dan Masker yang selalu menyembunyikan wajah itu.

"Kau pasti sangat mengenalku, Naruto." Naruto melebarkan matanya tak percaya. Tangannya terkepal kuat seakan siap untuk memukul wajah itu.

...

Beberapa kali Shikamaru berusaha menghubungi Naruto, namun Naruto tak pernah menjawabnya. Ini sudah lebih dari batas waktu yang pemuda itu katakan, Shikamaru dan para polisi tak dapat menemukan keberadaan Sasuke.

Shikamaru dibuat geram, semua pernyataan maupun pertanyaan terus saja berputar dalam benaknya. Bagaimana jika Naruto tidak dapat menemukan Sasuke dan Karin? Bagaimana jika Sasuke berakhir seperti Takumi? Mereka terlalu takut untuk kehilangan Sasuke. Pemuda yang sudah membantu mereka dalam memecahkan kasus-kasus yang ada.

Shikamaru memukul stir mobilnya dengan frustasi. Ia merasa gagal menjadi seorang detektif, ia bahkan tidak dapat menjaga Karin dari pembunuh itu. Betapa bodohnya tidak menyadari jika sang pembunuh menunggu saat yang tepat untuk menangkap Karin maupun Sasuke.

"Sasuke." Lirih Shikamaru.

...

"Teme?" Lirih Naruto menatap Sasuke yang kini menatapnya sendu, onyx yang dulu begitu dingin kini tampak penuh dengan luka. Naruto berlari menghampiri Sasuke yang terkapar tak berdaya dibawah kaki pemuda onyx itu, Naruto menyentuh kulit Sasuke yang memucat, begitu dingin kulit Sasuke.

Next Door|TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang