Sasuke memasuki mobil dan begitu juga dengan Naruto. Hari sudah malam, tapi mereka masih saja terjaga.
"Ingin makan malam bersama?" Tanya Naruto seraya menyalahkan mesin mobil.
Jika dipikir, mereka belum makan apapun sejak siang tadi. Mereka terlalu sibuk menyelesaikan kasus Tsukiyama.
"Hn." Gumaman Sasuke membuat ukiran senyum kecil diwajah Naruto. Entah mengapa Naruto merasa sangat bersemangat, jantungnya berdebar tidak karuan. Setelah sekian lama perasaan itu masih tetap ada, bahkan perasaan itu semakin bertumbuh.
Naruto menginjak gas. Mengendarai mobil itu dijalanan malam yang sepi.
Untuk beberapa saat, suasana menjadi hening. Sampai suara Naruto memecahkan keheningan itu. Mereka tertawa dan bercanda seperti dulu, tak ada rasa canggung lagi diantara mereka.
Naruto menepikan mobilnya. Seperti yang Naruto katakan tadi. Mereka akan makan malam disebuah kedai pinggir jalan, kedai yang Naruto sering kunjungi beberapa Minggu belakang ini.
Mereka keluar dari mobil dan memasuki kedai itu, mencari tempat duduk dan mereka mendapatkannya disalah satu sudut kedai.
Naruto memesankan ramen ichiraku kesukaannya, dan begitu juga dengan Sasuke. Sambil menunggu pesanan mereka berbincang ringan, sesekali mereka tertawa karena candaan Naruto. Tak terlalu lama, pesanan yang mereka pesan tiba. Naruto langsung menyantap ramen itu dengan rakus, membuat wajahnya berantakan karena kuah ramen itu.
Sasuke tertawa kecil. Naruto tidak pernah berubah, sedikit pun. Naruto masih saja ceroboh seperti dulu, masih konyol seperti dulu, meski kini ia sudah menjadi seorang detective yang cukup terkenal dikalangan masyarakat.
Sasuke mengambil beberapa lembar tissue, dan menghapus jejak kuah ramen diwajah tampan Naruto.
Mata mereka saling bertemu, waktu seakan berhenti berputar, mereka saling terpaku. Entah mengapa detak jantung Sasuke berpacu lebih cepat, ruangan menjadi sedikit lebih panas, padahal beberapa saat lalu ruangan terasa lebih sejuk dan dingin. Mungkinkah ada yang salah dengan dirinya?
"Kerjakan sendiri!" Sasuke memberikan tissue itu dengan sangat kasar pada Naruto, ia membuang pandangannya dari Naruto, seakan tengah menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah.
Naruto tertawa kecil melihat sikap Sasuke. Ah~ mengapa Sasuke begitu menggemaskan? Sungguh, Naruto semakin jatuh hati pada Sasuke.
Selesai makan malam, mereka segera kembali ke apartemen mereka.
...
Naruto memarkirkan mobilnya, ia mematikan mesin mobil dan melepas sabuk pengamannya. Naruto menoleh melihat Sasuke, ia sedikit terkejut mengetahui Sasuke sudah tertidur pulas di sampingnya.
Ukiran senyum terukir, tangan Naruto terjulur membelai wajah Sasuke, membersihkan wajah itu dari rambut raven yang menutupi ke manisannya.
Naruto memperhatikan wajah manis Sasuke. Hidung mancung, bulu mata lentik nan panjang, kulit putih yang mulus, dan bibir tipis nan ranum Sasuke. Ah~ melihat bibir ranum Sasuke membuat Naruto tak tahan untuk menciumnya. Ia ingin mencium bibir ranum itu, bolehkan untuk kali ini Naruto merasakan bibir itu?
Naruto menyentuh sudut bibir Sasuke, dan semakin lama Naruto mengikis jarak yang ada. Namun, Naruto tersadar. Ini tak boleh terjadi, ia tak boleh mencium Sasuke dalam keadaan seperti ini. Ah~ Naruto tak tau sampai kapan ia akan dapat menyembunyikan perasaannya, melihat Sasuke seperti ini saja sudah membuat Naruto ingin melakukan hal yang tak seharusnya dilakukan.
"Teme?" Naruto sedikit mengguncang tubuh Sasuke, namun Sasuke hanya melenguh dan sedikit merubah posisinya. Yah.. mungkin Sasuke sangat lelah hari ini, atau mungkin Sasuke tidak memiliki cukup waktu untuk istirahat beberapa hari ini.
Naruto keluar dari mobilnya, ia memutari mobilnya dan membuka pintu dimana Sasuke tempati. Ia membuat seat belt dan menggendong Sasuke. Ini pertama kalinya bagi Naruto menggendong Sasuke. Naruto bersumpah, hal ini takkan pernah terlupa.
...
Sasuke membuka matanya, sinar mentari menyilaukan mata. Sasuke menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya, ah~ Sasuke benar-benar tak ingin bangun, bolehkah Sasuke bermalas-malasan hari ini?
Naruto membuka pintu kamarnya, mata sapphire Naruto menemukan Sasuke masih saja bergumul dengan selimut hangatnya. Naruto melangkah mendekat, ia mengguncang pelan tubuh yang lebih kecil darinya.
"Teme? Ini sudah siang." Ucap Naruto dengan suara lembutnya. Sasuke hanya melenguh dan bahkan ia menarik selimutnya lebih lagi. Oh... Ayolah! Ini sudah jam 10 pagi, dan Sasuke masih ingin bermalas-malasan?
"Teme." Panggil Naruto lagi.
Sasuke membuka matanya paksa. Ia melihat sekitar dan menyadari ini bukan kamarnya. Ia bangkit dan menatap Naruto horor, mengapa ia bisa ada disini? AGH! Betapa bodohnya Sasuke sampai tertidur di mobil Naruto.
"Aku.." belum sampai Sasuke menyelesaikan kalimatnya, Naruto sudah terlebih dulu memotong ucapan Sasuke. "Aku sudah membuatkan sarapan untuk mu." Naruto bangkit dan meninggalkan Sasuke. Namun langkahnya terhenti, ia menoleh dan berkata "jangan lama, teme. Nanti sarapannya dingin."
Sasuke menghela nafas panjang sebelum ia beranjak dari ranjang hangat nan lembut itu. Kakinya membawa Sasuke pergi menuju ruang makan.
Disana sudah tersedia sarapan. Dan Naruto sendiri sudah duduk disana seakan menunggu kehadiran Sasuke.
Sasuke berjalan menghampiri, ia duduk tepat dihadapan Naruto.
Mereka menyantap sarapan dalam keheningan, hanya suara dentingan alat makan dan detik jam yang terdengar. Namun, semua itu hilang kala Naruto mendapat panggilan telepon. Bahkan, Naruto sampai beranjak dari meja makan hanya untuk mengangkat telepon itu.
Sasuke tak tau apa yang mereka bicarakan, tapi melihat tingkah Naruto mungkin saja ada sesuatu yang salah terjadi.
Tak lama, Naruto kembali dan menyantap sarapannya. Kedua alis Naruto menyatu membentuk sebuah jembatan, sesekali terdengar helaan nafas dari Naruto.
Kini berganti, Sasuke menerima telepon dari Sai. Ia mencerna setiap kata yang Sai katakan. Sempat tak percaya dengan apa yang Sai katakan.
Seseorang dengan sengaja mengirim surat pada kepolisian dan beberapa detective lainnya. Entah siapa yang mengirim surat itu, pihak kepolisian Dan detective belum dapat memastikannya karena alamat yang tertera berbeda-beda.
...

KAMU SEDANG MEMBACA
Next Door|Tamat
Tajemnica / Thrillerada yang minta cerita romence-action, tapi cerita ini ga terlalu action lebih banyak teka-teki nya atau mungkin thriller nya. Sasuke seorang detective swasta sedangkan Naruto sendiri detective dari sipil. mereka bekerja sama untuk mencari pembunuh s...