Hujan turun dengan deras bersamaan dengan keringan dari tubuh dua gadis yang sedang membersihkan koridor sekolah ini.
"Anginnya kencang banget ya?" Tanya nissa yang dari tadi telah memperhatikan cahya
"Ga papa kok nis" jawab cahya enteng seperti tak merasakan apa-apa
"Ayyy nisa udah janji bakalan selalu jagain aya"
Cahya hanya mengangguk lalu tersenyum kepada nissa, nissa salah satu nama surah yang tertera dalam al-qur'an yang menceritakan tentang kemuliaan wanita, dan wanita yang di sebelah cahya ini membuktikan bahwa nama dan hatinya memang mulia dan cantik, secantik wajahnya.
"Ehmmm ngobrol truss kapan selesainya?!." Bu tina berteriak dengan nada yang sangat mengerikan untuk cahya dan nissa
"M m mm maaf bu" kata keduanya bersamaan
dari dalam ruang guru, seseorang melihat tingkah bu tina sambil geleng-geleng kepala, sepertinya apa yang di lakukan bu tina sudah berlebihan dimatanya.
"Permisi bu" sapa orang tersebut
"Iyah, ada yang bisa saya bantu pak Riko?."
Orang tersebut adalah pak riko, salah satu guru di SMA PANCASILA.
"Begini bu, melihat kondisi cuaca yang seperti ini, hujan deras dan ada badai juga, menurut saya ibu tidak harus menghukum mereka sekeras ini." Kata pak riko
"Saya menghukum mereka sebagai guru disekolah ini dan juga sebagai pembina osis dari mereka! agar besok lusa dan seterusnya masalah seperti ini tidak akan terulang lagi!" Kata bu tina tegas
"menurut saya ini sangat berlebihan bu!" pak riko juga sudah tidak bisa menahan emosinya terhadap perlakuan bu tina yang cantik dan seksi itu
"Ini adalah urusan saya! Dan anak didik saya bapak sebaiknya jangan ikut campur!" Ucap bu tina dengan suara yang pelan namun sangat tegas.
"Saya tahu bu, ibu melakukan semua ini untuk menanamkan sifat disiplin terhadap siswa siswi di sekolah ini, tapi apakah ini tidak berlebihan?!" Ucap pak riko tegas
"Khairunissa bahwa hidayatul ke kelas, dan beri dia minyak angin dia sangat pucat. Sepertinya dia kedinginan" lanjutnya kepada dua sahabat tersebutCahya dan nissa hanya mengangguk lalu berlalu meninggalkan kedua guru yang sedang adu pandang dalam emosi masing-masing, sepertinya mereka sedang berbicara dalam diam ditemani ego.
"Assalamu'alaikum" salam kedua sahabat itu sebelum masuk kelas
"Wa'alaikumsallam" serentak teman sekelas mereka menjawab
Ternyata didalam kelas mereka sudah ada guru yang mengajar, hmm kena lagi deh sorry ya Ay Nis maapin author😳
"Telat cahya, nissa?." Tanya bu yuni guru yang mengajar di kelas cahya dan nissa
"Iiiya bu, maaf" jawab nissa
"Cahya pucat sekali kamu, kamu sakit.?" Tanya bu yuni kemudian
Cahya menjawab dengan hanya menggeleng lalu menyembunyikan wajahnya di balik hijab yang ia kenakan
"Yaudah kalian boleh duduk sekarang." Dengan bijak bu yuni mengijinkan cahya dan nissa untuk duduk, padahal mereka sudah sangat terlamat!
"Anak-anak, jika diantara kalian ada yang sakit, atau punya keluhan apapun itu tolong disampaikan! Agar kami bisa melakukan tindakan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bisa dipahami?" jelas guru guru tersebut tegas
Semua siswa mengangguk lalu menjawab "bisa bu" serentak
Nissa menggenggam erat tangan cahya seperti menguatkan dia dalam bisu dengan senyuman yang menjadi obatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antariksa yang kelabu
Teen FictionSebelum di baca di follow dulu ya👌 Biar kalo ada pembaruan dari cerita kalian dapat notifnya😊 'Aku bingung dengan hatiku, kenapa ia membiarkan rasa tumbuh dengan begitu mudah, Padahal jangankan cahaya, jantungku bahkan menolak angin untuk menemuin...