7 (flashback)

26 2 0
                                    

Author pov

(Flashback 7 tahun lalu)

dua gadis kecil berumur 10 tahun tampak lari-larian di taman, mereka begitu bahagia. di bangku taman juga terdapat dua wanita cantik yang kira-kira usianya 30 an sedang berbincang-bincang, bisa di pastikan dua wanita itu adalah ibu dari kedua gadis cantik yang sedang lari-larian ini.
Kedua gadis kecil itu lalu pergi menuju ayunan, di ayunan terdapat seorang anak laki-laki sedang memegang robotnya

"Kak bintangggg" teriak salah satu gadis kecil itu
"Nissa tungguin aya" teriak salah satunya lagi
"Aya cepat siapa yang duluan sampai di kak bintang dia yang menangg"teriak nissa

Iyah itu adalah cahya, nissa dan juga kakaknya nissa, bintang wijaya waktu kecil mereka selalu bermain bersama, karena usia nissa dan kakaknya hanya berbeda 3 tahun jadi tidak akan aneh jika bintang bermain bersama adiknya  dan sahabat dari adiknya tersebut cahya.

"Aww..w" teriak cahya
"Aya..aaaa" nissa langsung berbalik dan menghampiri cahya yang jatuh di belakangnya
" hikss hikss Da..dda aya sesak nissaaaa, aya susah hiksss na na fas" jelas aya terbata-bata di sela isak tangisnya

Melihat itu bintang langsung memanggil mama dan bunda cahya untuk melihat keadaan cahya

"Mamaaaaa bundaaaaa ayaa" teriak bintang
"Bundaaaaa ayaa"
"Bintang?!" Balas febiola dan dewi secara bersamaan
"Ada apa sayang?" Tanya febiola
"A aa aya ma"
"Aya kenapa bintang" tanya bunda dewi yang mulai panik
"Aya jatuh di sana lalu dia sesak nafas" jelas bintang

Tanpa pikir panjang dewi langsung berlari ke tempat yang di kasih tahu oleh bintang

"Ayaaa, nissa sayang aya kenapa?" Tanya dewi panik melihat anaknya menangis sambil memegang dadanya
"Nissa ga tahu bunda hiks hikss" jelas nissa yang sudah menangis dari tadi
"Dada hiksss aya sakit bundaa hikss" jawab aya
"Bintang, pegang adiknya sayang biar mama siapin mobil kita bawa nissa ke rumah sakit skarang" febiola langsung pergi dan mengambil mobil untuk membawa cahya ke rumah sakit

"Ayaaaa ayy sayang bangun sayang" dewi memanggil nama cahya sambil mengelus pipi cahya
"Ay bangun ayaaa hikss" panggil nissa
"Udah ya de, aya ga apa apa kok" dan bintang mencoba untuk menenagkan adiknya nissa

Di rumah sakit
Dewi benar-benar tidak bisa diam, dari tadi ia hanya mondar mandir di depan pintu ruang IGD
Pintu itu juga yang memisahkan ia dari anaknya yang entah seperti apa keadaannya di dalam sana
Tidak lama kemudian seorang dokter wanita yang mengenakan hijab keluar dari ruangan oemeriksaan cahya

"Keluarga na cahya" panggil dokter tersebut
"Saya ibunya dokter" jawab dewi cepat
"Baiklah, mari kita bicarakan di ruangan saya" ucap dokter tersebut dan menuntun dewi ke ruangannya
"Bintang sama ade masuk ya jagain aya, mama mau nemanin bunda dewi dulu" ucap febiola kepada bintang dan nissa
Kedua anak itu hanya mengangguk dan masuk ke dalam ruangan pemeriksaan cahya.

"Sebelumnya perkenalkan bu Saya dokter santi, sebenarnya saya adalah dokter spesialis jantung dan organ dalam lainnya, namun saya juga sering membantu dalam pekerjaan dokter umum khususnya anak-anak"jelas dokter santi memperkenalkan dirinya
"Okey bu, sejak kapan cahya mulai merasa sesak di dadanya?" Tanya dokter

"Dari kecil cahya ga pernah sakit di bagian dada dokter, apalagi sampai pingsan kek gini" jelas bunda dewi

"Apa ibu yakin?" Tanya dokter santi memastikan

"Saya sangat yakin dokter, semenjak saya punya cahya saya memutuskan untuk tidak bekerja dan hanya mengurus keluarga saya, jadi saya pasti tau tentang anak saya" bunda dewi memperjelas jawabannya

"Memangnya apa yang terjadi sama cahya dokter? Dan kenapa dia bisa sampai pingsan?" Tanya mama febi yang juga merasa bingung saat itu

"Jadi begini bu, setelah menjalani pemeriksaa, kami menemukan sedikit kejanggalan pada bagian jantung cahya" dokter santi mulai menjelaskan pokok masalah yang menimpa cahya

"Maksudnya kejanggalan apa dok?" Tanya bunda dewi

"Saya juga belum tahu pasti bu apa ini benar serius atau tidak", kata dokter santi

"Maksud dokter belum tau pasti apa? Anda seorang dokter harusnya anda tahu dong!" Emosi bunda dewi benar-benar pecah saat ini

"Udah wii sabar" febiola mencoba menenagkan dewi, ia tahu jika yang ada di posisi cahya adalah nissa atau bintang pasti ia juga akan melakukan hal yang sama

"Begini bu, untuk dapat mengetahui lebih lanjut kondisi dari cahya sebaiknya ia dirawat dulu sementara disini agar kami dapat dengan mudah mengetahui apa yang sebenarnya dialami oleh cahya" jelas doker santi

Dewi dan febiola lalu pergi meninggalkan ruangan doker santi dan menuju ruang tempat cahya di rawat

Pemeriksaan cahya akan dilakukan besok pagi dan doker santi sendirilah yang akan menangani kasus sakit cahya ini

"Selamat pagi cahya" dokter cantik itu menyapa cahya dengan begitu hangat

"Dokter kata bunda kalau kita baru bertemu orang harus salam dulu" ucap bocah polos itu

Dokter santi hanya tersenyum lalu mengucapkan salam kepada cahya

"Cahya takut dipriksa ga sama dokter?"
"Ga, aya kan anak pemberani, lagian dokternya cantik😊" ucap cahya lugu
"Okey kalau gitu cahya ikut dokter ya"

Cahya kecil lalu mengangguk dan duduk di kursi roda di bantu oleh dokter santi, dokter santi membawa cahya ke ruang pemeriksaan pasien dengan penyakit khusus setelah itu beralih ke ruang lab di rumah sakit ini, dewi dengan sigap selalu menemani cahya dan sekarang sudah ada mahendra ayah cahya yang ikut menemani anak semata wayangnya itu.

"Mari ke ruangan saya bu pak" ajak dokter santi
"Suster cahya tolong di antar ke kamarnya lagi ya" kata dokter santi kepada salah satu dokter yang sejak tadi membantunya mengurus cahya selama pemeriksaan

"Bagaimana kondisi anak kami dok?" Tanya mahendra
"Seperti yang sudah saya katakan kemarin, bahwa kami menemukan kejanggalan pada jantung cahya" jawab dokter santi
"Cahya mengalami kelemahan pada jantungnya" lanjutnya lagi

"Apa?" Sontak suami istri yang duduk di depan dokter itu kaget bukan main
"Ayah, hikss hikss" tangis dewi pun pecah saat itu juga
"Jadi dokter apa yang harus kami lakukan?"

Ya ampun ayaaa😭 ternyata dari kecil ia sudah mengalami sakit seperti ini

Vote & coment jangan lupa guys👍





Antariksa yang kelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang