Nissa pov
Pukul 03 : 15 am, aku terbangun dari tidurku pekerjaan osis benar- benar membuat badanku seperti di hantam palu berkali-kali. Dan selimut yang membungkus badan ini. Sungguh membuatku nyaman rasanya aku tak ingin meninggalkan bantal yang menemaniku ini, namun apa boleh buat aku dilahirkan untuk menjalankan kewajibanku untuk tuhanku, sebentar lagi akan masuk waktu subuh aku masih punya beberapa waktu untuk tahajud dan menjalankan dua rakaraat sebelum subuh.
"Ya rabb, nissa tau ga seharusnya nissa minta hal ini padamu, namun nissa mohon jika kak gema memang menyukai nissa, nissa ingin bisa dekat dengannya. Nissa takan meminta lebih dari itu, Karena nissa tau meminta hal ini saja pasti akan membuatmu cemburu. Namun jika boleh, nissa mohon dekatkanlah" do'aku pada Allah ketika kami berjumpa sebelum fajar menjemput pagi.
Pagi ini seperti biasanya sebelum ke sekolah aku harus mampir di rumah tetanggaku untuk menjemput tuan putri agar kami ke sekolah bersama, Aku telah berjanji akan menjaganya dan akan ku tepati janjiku.
"Maa nissa berangkat dulu yah"
"Hati-hati sayang" kata mama sambil mengecup keningku
"Papa jadi pulang besok?"
"Hm sayang papa pulangnya minggu depan" jawab mama dengan wajah murung, sepertinya ia takut aku kecewa
"Oh yaudah ma, salam ya buat papa, jaga kesehatan ntar nissa kabarin kalo udah di skolah"
Mama mengangguk lalu tersenyum padaku. Aku berpamitan kemudian pergi menuju rumah tetanggaku.
"Assalamu'alaikum" salamku ketika memasuki rumah cahya
"Wa'alaikumsallam, eh nissa masuk na aya lagi sarapan" itu bunda,ibunda cahya
"Iyah bunda"
"Assalamu'alaikum, selamat pagi tuan putri"
Seperti biasa cahya pasti akan langsung menutup telinganya ketika mendengar suara berisikku, hm aku tau sih sebenarnya aku tu berisik tapi gimana yah, udah jadi kebiasaan jadi sorry yah😯"Astagfirullah, wa'alaikumsallam"
Yes jawaban yang sama, didahulukan dengan istigfar. Hufff kayak habis liat hantu aja si cahya😑
"Hehe udah sarapannya? Obatnya? Minumnya yang banyak"
"Udah Khairunissa kejora" jawab cahya, sepertinya dia kesal kepadaku
"Gitu amat jawabnya" aku pura-pura merajuk aja didepannya
"Hm sudah sayangnya ayaa😊"
Tuh kan luluh dah dia, cahya emang ga akan pernah bisa marah kepada nissaAku dan cahya akhirnya berpamitan kepada bunda dan pergi ke sekolah ini masih pagi sih jadi kami tidak terlalu terburu-buru.
"Aya" panggilku memecahkan kesunyian diantara kami berdua
"Hm"
"ay"
"Hm"
"Hidayatul cahya purnama"
"Masya allah, iyah nissa ada apa?"
Hehe aku hanya nyengir melihat dia kaget dengan teriakanku, sebenarnya ga ada yang penting yang ingin aku bicarakan. Aku hanya ingin bercandain cahya doang agar dia tidak berlarut dalam sakitnya.
"Neng udah sampai" itu sopirku
"Iyah mang makasih ya"
"Assalamu'alaikum mang" ucapku dan cahya secara bersamaan
Ketika kami melewati gerbang. Kami berpaspasan dengan dia kak gema wirawan Sungguh jika kalian warga yang tinggal dihatiku mungkin kalian akan merasakan ada gempa di dalam sini, dia masuk dengan motornya yang kece badai Masya allah, hari ini dan mungkin seterusnya aku akan terus memuji ciptaan tuhan. Perfeck👌
"Assaalmu'alaikum" dia menyapa kami, plis nissa biasa aja jangan gugup, aku mencoba memberi pengertian kepada diriku sendiri. Agar aku tidak menjadi orang bego didepan dia.
"Wa'alaikumsallam kak" jawab cahya
"Udah boleh skolah? Udah sehat?"
"Alhamdulillah kak"
"Tapi kamu masih pucat, ga papa beneran?"
Mendengar pertanyaannya sepertinya dia khawatir kepada cahya, hm ga boleh suudzon nissa. Aya itu sahabat kamu
"Ga papa kok kak, aya baik-baik aja efeck AC tadi di mobil mungkin" aku yang menjawab pertanyaan kak gema, karena dari tadi cahya hanya diam.
"Yaudah ka, kami masuk dulu."Assalamu'alaikum"
Setelah salam aku dan cahya pergi ke kelas, hari ini kami memutuskan untuk tidak keluar kelas, karena cahya merasa sedikit lemah. Tapi kami juga tidak membawa bekal untuk makan siang jadi terpaksa selesai jam pelajaran aku harus pergi menuju kantin dan membeli makanan untukku dan sahabatku tersayang hidayatul cahya purnama.
teng teng teng
"Nissa ke kantin ya ay, tunggu aja disini jangan kemana2" pesanku sebelum berlalu ke kantin.
Aku berjalan dengan dengan berbagai khayalan di otakku, aku ingin suatu hari nanti sahabatku sehat. Aku ingin bisa bersama sahabatku sampai kami akan dipanggil Oma oleh cucu2 kami.
Aku ingin segala yang baik selalu menjadi teman kami dan dijauhkam dari hal yang buruk.
Aku mencintainya karena dia adalah cahaya purnama untukku, Dia adalah sahabat kejora dan Kejora hanya akan ada jika purnama ada."Mbak ini pesanannya" kata penjaga kantin kepadaku
"Minumannya tadi teh anget 2, yang 1 gulanya dikit yang 1 normal" lanjutnya
"Iyah mbak, makasih"
Setelah mengambil pesananku aku langsung menuju ke kelas menemui cahya.
"Eiiiitttttssss"
Betapa kejamnya dunia mempertemukan aku dengan manusia-manusia ini sekarang.
"Mau kemana"
"Ehhh habis beli makanan ya, tapi kok sendiri bukannya sahabt lo udah masuk ya?" Itu si mulut cabe yang ngomong masayu khanza.
"Jangan-jangan sekarang lo lagi jadi pembantu ya buat sahabat lo itu😂"
benar-benar cabe kan mulutnya."Mau jadi pembantu atau majikan, itu urusan gw, kalian ga usah ikut campur de kak! Minggir gw mau lewat.!"
Bingung deh sumpah. Skarang ini aku rasa kehidupanku itu lebih parah tau ga dari selebriti. Benar-benar parah.
"Nih ay!" Aku sedikit kesal dengan kejadian tadi.
Maaf jika aku melampiaskannya sedikit pada sahabatku"Nissa kenapa?" Tanyanya dengan nada yang sungguh polos yaampun sahabat nissa😩
"Sorry ay, nissa lagi kesal masa. Tuh gang cabe ga ada hari tanpa gangguin nissa sih, kesel tau ga!"
Tidak ada jawaban sama skali dari cahya dia hanya diam sambil menatap makanan yang ada didepannya.
"Ay maapin nissa ya, nissa ga ada maksud buat ngomong kek gitu kek aya"
"Seharusnya aya yang minta maaf, coba aja aya itu normal kayak anak-anak yang lain nissa ga akan jadi pembantu buat aya hikss .. hikss"
Tetes demi tetes butir mutiara jatuh membasahi pipi cahya, jujur aku jadi merasa bersalah karena sudah buat shabatku menagis.
"Ay nissa janji bakal selalu jagain aya, nissa ga pernah rasa dijadikan pembantu oleh aya, nissa sayang sama aya"
Aku memeluknya erat, tuhan aku benar sangat sayang pada sahabatku ini tolong beri dia kesehatan yang lama. Agar kami bisa bersama-sama dalam waktu yang lama.
Setelah beberapa menit menangis, aku dan cahya kemudian makan dan bercanda seperti biasanya.
"jadi ntar sore berangkatnya sendiri nih, ga mau nissa jemput?"
"Ga usah niss, bunda nanti mau pergi jadi sekalian anterin aya"
"Oh yaudah okey".
Dahulukan Al-qur'an guys😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Antariksa yang kelabu
Ficção AdolescenteSebelum di baca di follow dulu ya👌 Biar kalo ada pembaruan dari cerita kalian dapat notifnya😊 'Aku bingung dengan hatiku, kenapa ia membiarkan rasa tumbuh dengan begitu mudah, Padahal jangankan cahaya, jantungku bahkan menolak angin untuk menemuin...