13 (Tawanya sore itu)

19 1 0
                                    

Semenjak Cahya mendapat surat dari Rasya ia benar-benar menjaga jarak dengannya, bukan karena ia tidak menyukai rasya melainkan Ia tidak ingin akan ada hati yang patah jika rasa tidak sampai pada tempatnya.

Hari ini sama seperti hari hari kemarin, keadaan cahya sudah lebih baik dari sebelum ya.
Seperti biasa Cahya dan nissa akan pergi kekantin sekolah untuk makan Mi Ayam kesukaan mereka setelah bel istirahat.

"Pa mie ayam So nya 2, minumnya Jeruk, yang satu Es satunya Anget yg anget gulanya dikit" Nissa mulai memesan Menu yang ingin mereka makan hari ini.

"Ay" panggil nissa
"Hm"
"Kok kamu dari kemarin jaga jarak banget sama kak rasya, waktu di lapangan tempat penggalangan dana juga gitu. Kenapa?" Nissa bertanya karena semenjak menerima surat itu cahya sama skali tidak menceritakan apapun pada nissa.

Saat ini cahya hanya bisa diam tanpa menanggapi pertanyaan nissa, padahal dari kecil mereka tidak pernah menutupi satu hal kecil pun, mereka akan slalu bebagi apapun yang mereka rasakan.

"Niss".
"Iya?."
"Ntar pulang skolah ke rumah aya ya, ntar aya cerita"
"Okey" tanpa basa basi nissa langsung mengiyakan tawaran cahya, sebenarnya ia ingin bertanya namun karena pesanan mereka sudah datang akhirnya nissa urungkan niatnya untuk bertanya, nanti ajalah dirumah. Batin nissa

Dari sisi lain, Rasya memperhatikan Cahya dan Nissa yang sedang makan dan sesekali bercanda seperti biasanya. Apa gw salah ya, jika ungkapin apa yang selama ini gw pendam? Gw hanya ingin dia tahu yang sebenarnya tentang hati gw.

"woyyy!"

Lamunan Rasya lansung buyar karena gema yang tiba tiba mengagetkannya.

"Melamun ya? Liatin apa sih?" Tanya Gema sambil melihat ke Arah pandang Rasya.

"Ohh itu" Gema menjeda kalimatnya.

"ingat sya bentar lagi ujian, ntar ga fokus loh" lanjutnya lagi.

Mendengar ucapan gema rasya hanya diam dan berpikir sejenak.

"Gema? Menurut lo salah ga sih kalo kita ngungkapin perasaan ke orang yang kita taksir?" Tanya rasya tiba-tiba.

"Hah?"

"Lo jawab aja, salah ga?".

"Em kalo menurut gw sih ga salah ya, tergantung orangnya sih. Suka atau ga sama kita"

"Kalo misalnya kita selesai ungkapin perasaan kita trus orangnya diamin kita trus menjauh gitu gimana?"

"Ya berarti dia emang ga suka sama kita, dan mungkin yang bikin dia menjauh dari kita juga karena dia tidak ingin kita merasa kalo masih ada harapan" jelas gema.

"Ada apa sih?" Lanjutnya lagi

"Kemarin gw ngungkapin perasaan gw ke Cahya, waktu kita di mushola tapi lewat surat sih, cuman setelah itu Dia menjauh dari gw" jelas Rasya

Gema yang mendengar penjelasan rasya hanya diam tak menanggapi, apa yang harus ia tanggapi jika hatinya sendiri tidak bisa ia jaga untuk tetap diam ditempatnya, apa yang bisa ia jawab jika pikirannya masih bingung untuk memilih hati mana yang akan ia labuhkan bersama hatinya.

*****

"Ayo nissa ke kamar aya" ajak cahya pada sahabatnya

"Serius banget ya ay?" Tanya nissa yang merasa bingung dengan keadaan yang terjadi saat ini.

"Udah ikut aja niss, ntar aya jelasin di atas".

Sampai dikamar cahya nissa bingung karena cahya memberinya suatu amplop putih.

"Apaan nih?" Tanya nissa

Antariksa yang kelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang